14 Langkah Menikmati Perjalanan Tak Biasa


Minggu pertama Februari 2015, untuk kali kedua kaki ini menjejak di Pulau Mutiara, Pulau Pinang dalam rangkaian promosi wisata Malaysia Year of Festival 2015 dan Visit Penang Year of 2015. Bersama mas Eka dari MQTV, kami diterbangkan dengan Malaysia Airlines dari Jakarta oleh Tourism Malaysia dan bergabung dengan partisipan Kembara Cuti-Cuti 1 Malaysia (KCC1M) Pulau Pinang di Penang, Rabu (04/02/2015). Bersyukur di sela agenda KCC1M, kaki mendapatkan semangatnya melangkah di suatu pagi buta menyusuri jejak-jejak sunyi di Protestant Cemetery.

Berjalan dengan tuntunan hati tanpa pernah berharap yang muluk-muluk selain hasrat untuk berbagi adalah langkah awal yang mengantarkan tapak kaki menjejak di beberapa tempat tak biasa. Tempat yang bagi sebagian besar (pejalan) orang adalah destinasi yang sangat jarang bahkan tak akan pernah dicantumkan dalam agenda perjalanan. Tempat yang banyak dihindari namun justru menjadi destinasi terpenting dari perjalanan ini, tempat peristirahatan terakhir: kuburan!

Perjalanan yang mengingatkan pada tanya penasaran pak Hasballah di peristirahatan Sang Wali Nanggroe ketika tanpa rencana menjejak di sana Februari 2013 lalu,“Olive, kamu seorang perempuan, berani datang ke Aceh seorang diri. Apa yang membawa kamu kemari?” CINTA. Ya, cinta yang membawa langkah ini menyusuri jejak-jejak sunyi tak hanya ke Aceh namun juga ke beberapa tempat lain dengan mengikuti kata hati. Meski jalannya tak mudah, meski terkadang harus merasakan perihnya kehilangan, terluka saat ditinggalkan, tertatih untuk kembali bangkit dan meneruskan melangkah; itu adalah proses yang harus dijalani. Kehilangan dan sakit akan membuatmu belajar untuk menghargai kehadiran, keberadaan dan menjadi pribadi yang kuat.

malaka, st paul hill malaka
Satu hari mengikuti kata hati dan menemukan jejak ini di St Paul Hill, Malaka

Benarkah Februari adalah bulan penuh cinta kasih atau hanya sebuah pengagungan selebrasi hari kasih sayang pada tanggal 14 di bulan tersebut? Apa makna cinta kasih buat seorang pejalan (yang memiliki minat pada hal yang berbeda dengan sebagian besar pejalan lain)? Februari adalah bulan kelahiran blog ini. Di Februari pula segala rasa campur aduk memenuhi rongga hati ketika atas perkenananNYA langkah ini memenuhi hasratnya yang lama terpendam, menyusuri jejak seseorang yang sangat dikaguminya ke Nanggroe, Jejak IBU.

Apa yang membuat langkahmu terus diayun? Kenapa mesti melangkah di antara jejak sunyi yang tak akan pernah menyapamu? Ketika semua yang menyakitkan harus dihadapi, akankah tapakmu kan tetap tegak merangkai asa padaNYA? Gimana sih bisa seperti kamu?

To love means loving the unlovable. To forgive means pardoning the unpardonable. Faith means believing the unbelievable. Hope means hoping when everything seems hopeless – [G.K. Chesterton]

Kita tidak akan pernah bisa menjadi seperti orang lain. Yang bisa kita lakukan adalah belajar dari proses seseorang untuk sampai pada titik di mana dirinya berdiri dan membuat kita terkagum-kagum. Sulitkah? Mudahkah? Semua tergantung bagaimana tanggapan diri terhadap panggilan itu.

Bingung? Semoga 14 langkah yang menjadi pedoman si #TukangKuburan dalam menyusuri jejak sunyi berikut bisa sedikit menghalau kebingungan itu.

1. follow your Passion Sewaktu memindahkan isi blog ini dari rumah yang lama, My Passion dipilih untuk menunjukkan minat pemiliknya terhadap setiap yang direkam lewat pandangan, dikecap dengan ujung lidah dan dibaca dalam kesehariannya. Pastikan diri mengerti, apa yang membuat jiwa merasakan nikmatnya hidup yang dikaruniakan oleh sang Pemberi Hidup dan bagikan pada sesama.

2. va’ dove ti porta il cuore Seorang kawan pernah mengatakan, pemilihan prinsip ini sangatlah berbahaya jika kita memaknai secara harafiah penggalan kalimat yang menginspirasi dari buku Susanna Tamaro, Va’ Dove Ti Porta Il Cuore; pergilah kemana hati membawamu. Tanyakan dan ikuti kata hatimu, karena hati tak akan pernah berbohong. Tapi ingat, bijaklah untuk melangkah dan belajarlah untuk bersabar, dengarkan pesan nuranimu yang paling dalam.

universitas kebangsaan malaysia, literatur aceh
Riset kecil-kecilan tentang Aceh di bagian arkib Universitas Kebangsaan Malaysia

3. riset: Baca Baca dan Baca Meski hanya melangkah ke sebuah nisan bisu, riset tetaplah memegang peranan penting dalam pencarian jejak. Pedomannya adalah menggali informasi dari buku dan melakukan penyusuran di dunia maya. Jangan pernah malas untuk membaca, karena buku adalah jendela untuk melihat dunia tanpa harus beranjak dari tempat duduk.

4. do it with Love Kalau hatimu sejahtera dan damai memenuhi jiwamu ketika melakukan sesuatu, JANGAN berhenti! Kasih tidak pernah salah dalam memberikan petunjuk dan menuntun langkah, kasih itu tulus adanya. Jika pada satu masa engkau diperhadapkan pada satu benturan yang membuat langkahmu ragu, tengoklah langkah kedua di atas. Jangan pernah kaburkan kasih dari hatimu hanya karena sebuah iming-iming yang bersifat sementara.

5. jangan Pundung Tak ada yang terjadi secara kebetulan, pula tak ada sesuatu yang didapatkan dengan instan akan bertahan dalam kekekalan. Jangan berharap orang akan selalu menerima dan memandang langkah yang engkau tempuh akan sejalan dengan pemahaman mereka. Ketika langkahmu tersendat di persimpangan karena salah paham, JANGAN patah arang! Ingat untuk selalu bertindak dengan langkah keempat.

6. bangun jaringan, bergabunglah dengan Komunitas Kenyamanan itu dapat dinikmati ketika kita bisa berada di tengah-tengah komunitas yang memiliki visi dan misi serta minat yang sama. Bergabunglah dengan kumpulan orang-orang eksklusif yang dengannya engkau dapat berbagi energi positif. Karena menyukai sejarah dan menikmati perjalanan tak biasa, langkah diajak bergabung dengan SahaBATMUSeum, lalu kegemaran memperhatikan dan mengulik keseharian warga membawa langkah berbagi jejak lewat Kompasiana. Dan, kisah perjalanan tak biasa ini menghantarkan untuk bergabung dengan komunitas Travel Bloggers Indonesia (TBI). Kecintaan pada Aceh dan kekaguman pada sosok Laksamana Malahayati, menggerakkan hati membangun komunitas Perempuan Keumala untuk berbagi inspirasi. Melalui jaringan yang terjalin dengan baik di keempat komunitas ini, berkatNYA mengalir dan dipertemukan dengan sosok-sosok inspiratif. Temukan komunitasmu!

berkat jaringan, dapat menikmati berkendara dengan Volvo XC60 dan XC90
berkat jaringan, dapat menikmati berkendara dengan generasi terbaru Volvo XC90 menyusuri jejak sunyi @Protestant Cemetery, Georgetown

7. berbagi: Tulis Tulis dan Tulis Bagikan apa yang kamu lihat, rasakan, nikmati dan impikan lewat tulisan. Menulislah dengan TULUS dan JUJUR! Rangkailah setiap kata dengan racikan bumbu yang menginspirasi dan menggerakkan hati orang yang membacanya melakukan sesuatu yang membuahkan kebaikan bagi orang lain dan lingkungannya sehingga mereka pun dapat merasakan indahnya berbagi. Saat hasrat untuk berbagi lewat tulisan itu menghampiri, ingatlah selalu pada langkah keempat.

8. jangan lewatkan Workshop Sebelum melakukan langkah ketujuh, sering ada yang dihinggapi keraguan apakah nanti tulisannya akan dibaca orang lain? Ketika kita dilahirkan ke dunia ini, tidak serta merta langsung bisa berlari bukan? Demikian halnya dengan menulis, ada tahapan yang harus dilalui untuk menemukan langkah pertama di atas, passion. Ikut Workshop!

Travel Writing Camp (TWC) 2010, memantapkan langkah untuk belajar menulis dengan baik dan benar (meski sampai detik ini masih terus belajar) dan mulai berbagi di Kompasiana. Di TWC 2010, semua tugas menulis saya dibantai dengan sadis oleh Teguh Sudarisman. Sakit hati? Kalau hal itu terjadi, langkah ini tak akan pernah sampai di sini.

mindy mc adams, citizen jourmalism, kompasiana
Belajar Citizen Journalism dari ahlinya, Mindy Mc Adams di Blogshop Kompasiana @america

9. ademkan Hati Bagaimana jika tulisan yang dibagikan malah menuai perdebatan? Apa yang harus dilakukan jika hal ini terjadi? Teduhkan hati, JANGAN terpancing! telaah di langkah ketujuh.

10. Bersyukur Sangat gampang untuk berucap,”Alhamdulillah, Puji Tuhan, Tuhan baik” ketika nikmat hidup yang kita dapatkan dan rasakan. Tapi bagaimana bila langkah dibawa keluar dari zona nyaman? Akankah kata pujian itu yang terucap atau umpatan kekesalan yang kan dilontarkan? Terkadang hal yang menyakitkan membuka mata untuk melihat satu pintu yang terbuka lebar untuk kita melangkah. Namun yang sering terjadi adalah, amarah memenuhi rongga dada sehingga kita kepalang pundung lalu undur. Belajarlah bersyukur untuk setiap berkat yang kita terima, tak semata pada materi yang terllihat dengan kasat mata. JANGAN pernah melakukan sesuatu jika tidak siap untuk menerima dampaknya. Kembalilah ke langkah kelima dan mantapkan hatimu sebelum melangkah.

ereveld candi semarang, god is good
dariMu olehMu bagiMu, selamanya @Ereveld Candi, Semarang

11. jangan lelah menabur Kebaikan Yang namanya bibit kebencian dan kebaikan sebenarnya sudah ada dalam diri setiap orang, lahan untuk menyemainya pun sangat subur, Hati. Sekarang, tinggal hatimu yang harus memilih, mau menjadi kebun yang ditanami kebencian atau kebaikan? Pikirkanlah itu dengan baik sebelum mengayun di langkah ketujuh. Karaktermu bisa dibaca lewat setiap kata yang kau tuturkan baik lewat tulisan di blog maupun media sosial lainnya.

12. When life gives you lemons, make lemonade Pernah merasakan betapa enaknya jus kulit jeruk? Sepuluh tahun bukanlah waktu yang singkat untuk cukup tahu dan merasakan nikmatnya dicaci serta belajar untuk tetap berpikir positif. Ketika mengawali langkah ini, tak pernah membayangkan akan menapak di titik dimana langkah kini menjejak. Kenapa mesti ke kuburan? Apa enaknya bertandang ke museum? Jalan-jalan itu ke mal! Cuci mata itu di tempat gaul!

Kala pilihanmu mendapat tanggapan yang tak selaras dengan harapan dari sekitarmu, ingat langkah pertama. Berterima kasihlah pada mereka meski jalanmu tak sepaham, sehingga saat engkau mendapatkan kesempatan berbagi dan menunjukkan hasratmu, engkau akan selalu ingat langkah kesepuluh. Untuk mengeluarkan sari jeruk, ia perlu diperas. Semakin keras dia diperas, semakin banyaklah sarinya yang keluar.

kompasianival 2014, kompasiana
Berbagi Jejak bersama Ibu Ratna Suranti, Direktur Pencitraan Kementrian Pariwisata di Kompasianival 2014

13. melangkah dengan Iman Iman bukan anak kampung sebelah, ia adalah keyakinan pada sesuatu yang belum kelihatan dan engkau percaya disediakan oleh sang Pemberi Berkat atas setiap usaha yang kau lakukan dengan ketulusan hati. Ketika langkahmu terasa berat, hitung berkat yang kau terima tanpa memandang angka. Jangan menuntut dengan paksa padaNYA bila engkau tak pernah mencoba untuk sedikit taat pada aturan main yang diterapkanNYA.

14. Bonus di tangan TUHAN Jangan bangga dengan apa yang kau capai, itu semua adalah anugerahNYA. Nggak percaya? Pergilah ke rumah sakit terdekat dan tanyakan berapa harga satu tabung oksigen yang mereka tagihkan pada keluarga pasien yang membutuhkannya. Lalu tanyakan pada hatimu, pertanyaan sederhana ini: pernahkah DIA meminta engkau membayar harga oksigen yang kau hirup setiap detik sepanjang hidupmu? Manusia menilai kita dari apa yang kelihatan tapi TUHAN melihat ke dalam hati. TUHAN tidak diam, DIA sangat paham apa yang kita butuhkan dan diberikanNYA sesuai dengan yang kita perlukan bukan yang kita inginkan. Bonus itu akan kau terima ketika hasil ujianmu menyenangkan hatiNYA.

ywn 2015, indonesia wow people
bersama Keenan Pearce dan Wira Nurmansyah, konon mereka adalah bagian dari Indonesia WOW People – 50 Creative Young Women Netizen 2015 pilihan Marketeers

demikianlah tinggal ketiga hal ini yaitu iman, pengharapan dan kasih; dan yang paling besar di antaranya ialah KASIH – [1 Kor 13:13].

Selama DIA yang menumbuhkan rasa, yang menuntun langkah dan menyertai berjalan masih memberi kesempatan untuk berbagi; langkah ini tak akan pernah berhenti! Mari menebar kasih karena TUHAN adalah Pengasih. DIA menanti saat yang tepat untuk memberikan kejutan bagi anak-anak yang dikasihiNYA yaitu mereka yang setia pada jalanNYA. Selamat ulang tahun blog tercinta, selamat berbagi kasih, saleum [oli3ve].

*****

Tulisan ini adalah rangkaian berbagi kasih bersama geng Travel Bloggers Indonesia di 14 Februari. Mau tahu #14on14 dari para pejalan lainnya? Sila dibaca lewat tautan berikut:

  1. Adlien | 14 Alasan Kenapa Harus Traveling Saat Muda
  2. Albert Ghana | 14 Objek Wisata Menarik di Kalimantan Barat
  3. Arie Okta | 14 Ragam Wisata Tanah Kelahiran
  4. Astin Soekanto  |  Makna Filosofis 14 Motif Tenun dari Nusa Tenggara
  5. Bobby Ertanto | 14 SEO Basic Travel Blogging ala Virus Traveling
  6. Danan Wahyu | 14 Alasan Mengunjungi Kerinci
  7. Danang Saparudin | 14 Hal Manis dan Murah di Inggris
  8. Dea Sihotang | 14 Things to Do in Paris
  9. Fahmi Anhar | 14 Tempat Wisata Menarik di Dubai
  10. Indra Setiawan | 14 Hal yang Bisa Dilakukan di Kota Palangkaraya
  11. Indri Juwono | 14 Tindak Tanduk Asyik di Wae Rebo!
  12. Lenny | 14 Travel Selfie Around USA
  13. Parahita Satiti | 14 Tempat Cantik untuk Natarajasana
  14. Rembulan Indira | 14 Places I want to Share with My Loved One
  15. Ridwan SK | 14 Barang yang Sebaiknya Kamu Bawa Ketika Traveling
  16. Taufan Gio | 14 Hal Seru JalanIjalan Bareng Traveler Dunia
  17. Teguh Nugroho | 14 Hal yang Harus Kamu Tahu Tentang Semarang
  18. Tekno Bolang | 14 Senja yang Bikin Kamu Galau
  19. Titiw Akmar | 14 Lagu Momen untuk Traveling
  20. Wira Nurmansyah | 14 Tips Simpel Agar Komposisi Foto Makin Kece
  21. Wisnu Yuwandono | 14 Foto Romantis di Sekitar Kepulauan Komodo
  22. Yofangga | 14 Film Inspirasi Perjalanan

51 thoughts on “14 Langkah Menikmati Perjalanan Tak Biasa

    1. buku yg bagus, perjalanan seorang perempuan mencari jati diri

      Ada yg tidak berubah dalam kehidupan seorang perempuan sejak dulu : penghayatan atas kehidupan dan cinta, pengetahuan masa lalu dan pemahaman diri sendiri. Semua ini akan membuat kehidupan perempuan sarat makna.

  1. aku sepakat ama semua poinnya kak Olive. khususnya yg poin #11. berjalan ke berbagai destinasi menyadarkanku akan suatu hal, bahwa perjalanan akan membuktikan tentang seberapa baik kita. kalau kita baik, kita akan dikasih kemudahan dalam perjalanan. tapi kalau ada beberapa hal yang menyulitkan, ada masalah, dll, gak perlu marah2, karena siapa tau itu buah perbuatan kita selama ini.

  2. Selamat ulang tahun, My Passion. Terus menginspirasi.

    Tulisan kak Olive ini sedikit banyak mewakili uneg-uneg yg mau aku sampaikan kepada para blogger.
    Tentang esensi dalam menulis, yakni berbagi. Tentang penghargaan, yg adalah penambahan.

  3. Terima kasih untuk inspirasi dan pencerahan yang sudah berkenan dibagi untuk tahun-tahun yang telah lewat, semoga nyala pelita inspirasi dan pencerahan itu tak padam di tahun ini dan tahun-tahun mendatang, tetaplah berkobar dan mencerahkan 🙂

    Selamat ulang tahun, blognya Mbak Olive!

  4. Selamat kak Olive. Tulisan yang sangat Inspiratif. Kak Olive masih dan akan terus menjadi blogger favorit ku. Bisa mulai terjun lagi ke dunia per blog-an setelah 3 tahun vakum juga karna terbakar semangat berbagi kak Olive. Semoga bisa terus mengispirasi.

  5. Ikuti kata hati…itu pula yang membuat saya tetiba menelusuri Ereveld Kalibanteng. Menggali pustaka dan terhubung dengan blog Mbak Olive, terkesima dengan passion berbagi kasih melalui tulisan.
    Selamat terus berkarya Mbak Olive. Salam

  6. Kematian dan tempat sunyi bagi mereka yang sudah menemui ajalnya buatku masih hal yang menakutkan. Namun membaca satu persatu 14 point di atas aku mendapat beberapa bahan renungan diri. Ternyata berjalan dan menulis bisa segitu dalam filosofinya. Gak semua orang harus memilih jalan yang ingar bingar. Thanks for sharing, kaka.

Leave a comment