Beberapa waktu lalu saat berselancar di Torajacybernews (TCN), saya menemukan dua berita tentang busana Toraja yang menang di kontes model Manhunt International 2011 di Seoul, Korea. Berita pertama diterbitkan Senin (10/10/2011) dengan judul Pakaian Adat Toraja Menarik Perhatian Dunia dan yang kedua Busana Toraja Juara Manhunt International 2011 terbit Selasa (11/10/11. Kedua berita tersebut dilengkapi dengan gambar sepasang dan sekelompok orang dalam busana adat Toraja. Lalu di salah satu berita ada yang memberi komentar dan menanyakan foto busananya. Mungkin banyak diantara pembaca yang bingung, seperti apa sih model busana yang ditampilkan, tanduknya dipasang dimana dan sebagainya?
Manhunt International (MI) adalah kontes yang dikhususkan untuk model pria sejagad atau istilahnya male beauty pageant yang mulai diadakan pada tahun 1993. Serupa dengan kontes putri-putrian, penentuan pemenangnya dinilai berdasarkan tiga poin berikut: penampilan di atas panggung, penampilan di depan kamera dan fashion sense. Busana yang dikenakan oleh Johan Yanuar di ajang MI 2011 dirancang oleh Dynand Fariz seorang fashion designer penggagas Jember Fashion Carnaval (JFC). Mystical Toraja adalah salah satu design yang ditampilkan pada World Treasure JFC 2010.
Di JFC para model mengenakan aneka busana yang unik dan nyentrik sambil berlenggang-lenggok di jalan mengikuti parade sejauh 3,5km dalam kota Jember. Acara ini sudah menjadi agenda tahunan pariwisata Jember yang selalu menyedot banyak pengunjung yang penasaran dengan keunikan tema kostum yang ditampilkan setiap tahunnya.



Sebagai 2nd runner up L-Men of The Year 2010, postur dan bentuk tubuh Johan Yanuar membuat Mystical Toraja sangat unik. Detail kostumnya telihat menantang saat dibentangkan serta menonjolkan lekuk tubuh pemakainya yang kuat dan gagah. Hal inilah yang mencuri perhatian juri MI 2011 sehingga Mystical Toraja dipilih menjadi The Best National Costume. Busana yang terinspirasi dari seppa tallu buku (celana tradisional khas Toraja) ini, sebenarnya kreasi yang sudah dimodifikasi habis sehingga seppa tallu buku-nya sudah tak terlihat. Celananya sudah berbentuk cawat dilengkapi tanduk dan kain penutup di bagian depan. Gak percaya? Silahkan menyimak gambar yang dikirimkan kawan saya Poppy yang hadir di perayaan ultah satu dekade JFC di Istora Senayan (30-31 Des 2011), dokumentasi L-Men dan laman Indonesia Proud yang melengkapi tulisan ini. [oli3ve]