Lelaki Berdagu Biru

Turkish Graveyard, Kuburan Turki di Aceh, Jejak Turki di Aceh, Gampong Bitay

Sinar mentari merengkuh tanah saat kami menggapai gerbang Gampong Bitay, Meuraxa. Sesuai perkiraan ketika melihat plang penunjuk arah di persimpangan jalan kala meluncur ke Gampong Punge Blang Cut pagi tadi, bila bersetia mengikuti jalan lebar yang beraspal; sebentar juga sampai. Tapi Hadi yang tiga tahun lalu menemani berkeliling jejak sunyi, tetap menepikan kendaraan di depan … Continue reading Lelaki Berdagu Biru

Pieter de Bruijn

Siron Mass Grave

Matahari hanya diam, ia memandangiku dengan muka ditekuk-tekuk. Belumlah waktunya makan siang, namun dirinya tampak sudah terlalu lelah dan hendak menangis saja. Harusnya yang tersedu si Darlang, yang berdiri tanpa kepala di depanku. Kepalanya hilang entah kemana. Aah, keterlaluan sekali mereka yang tega memisahkannya dari si empunya badan. Beruntung aku melihatnya di saat matahari masih … Continue reading Pieter de Bruijn

Manuskrip dari Aceh

asa untuk nanggroe, harapan untuk nanggroe, monumen tsunami aceh

Aku beringsut dari balik selimut di saat sebagian besar penghuni bumi lebih memilih untuk meringkuk di kehangatannya. Saat gelap masih menyelimuti cakrawala dan dingin sedikit menusuk, aku memilih mengantri di depan petugas bandara. Menunjukkan boarding pass, bergegas memanggul Meywah dan Onye mencari tempat bersandar untuk memejamkan mata sebentar saja. Namun, sebentar menjadi sangat langka. Di … Continue reading Manuskrip dari Aceh

Menyusuri Jejak Jati Diri Aceh

jejak jati diri aceh, traveloka, tiket gratis traveloka

Sudah satu jam kuhabiskan di salah satu gerai makan di terminal keberangkatan Soekarno Hatta, Jakarta. Secangkir teh panas dan semangkok mie rebus untuk menghangatkan perut telah tandas dari tadi. Tanda waktu di pergelangan kananku telah menunjukkan pk 05.30, tiga puluh menit lagi waktu keberangkatan. Kubolak-balik tiket di tangan, berharap akan ada satu keajaiban; dirimu akan … Continue reading Menyusuri Jejak Jati Diri Aceh

Menghirup Aroma Aceh di Kota Opa Francis Light

Lebuh Aceh Penang

George Town, salah satu destinasi impian yang telah lama diidam-idamkan untuk dikunjungi. Bersyukur di penghujung 2013 lalu, kaki akhirnya dijejakkan di kota yang didirikan oleh Opa Francis Light pada 11 Agustus 1786 ini. Tak salah bila George Town yang dipaketkan dengan Malaka mendapat pengakuan UNESCO pada 7 Juli 2008 sebagai World Heritage City. Bagi pecinta … Continue reading Menghirup Aroma Aceh di Kota Opa Francis Light

Ridwan Kamil, Air Mata untuk Museum Tsunami Aceh

museum tsunami

“Aceh adalah rumah kedua saya,”tutur Ridwan Kamil sebelum mulai memaparkan proses perancangan Museum Tsunami Aceh dalam sebuah diskusi bertajuk Designing Memorials: American and Indonesian Architects Commemorate the Past, Give Light to the Future yang diadakan oleh Pusat Kebudayaan Amerika, Rabu malam (11/09/2013) di @america, Jakarta. Rumoh Aceh as Escape Hill karya Ridwan Kamil memenangkan Sayembara … Continue reading Ridwan Kamil, Air Mata untuk Museum Tsunami Aceh