"Kok bisa isi blognya tentang Aceh sedang penulisnya orang Toraja?" tanya yang sering mengemuka acap kali ada yang mampir di sini atau di sana. Pula saat mudik ke Toraja akhir tahun kemarin, diberondong tanya serupa,"Kok bisa jatuh cinta pada Aceh?" Pertanyaan sederhana yang kadang membuat diri bingung dari mana memulai, membeberkan jawabannya. Secara raut wajah, … Continue reading Gairah Nanggroe
Tag: Jejak Keumala
Aleph, Nikmatnya Orgasme Spiritual
Tragedi selalu membawa perubahan radikal dalam hidup kita, perubahan yang berhubungan dengan prinsip yang sama: KEHILANGAN. Secara teori setiap kehilangan adalah untuk kebaikan kita; namun pada praktiknya, saat itulah kita mempertanyakan keberadaan TUHAN dan bertanya pada diri sendiri: Apa yang sudah kulakukan sehingga pantas menerima hal ini? Ada banyak cara yang dapat dilakukan ketika didera … Continue reading Aleph, Nikmatnya Orgasme Spiritual
TARI, Metoda Terapi Pemulihan Anak-Anak Korban Trauma Pasca Bencana
Senja itu sedianya kami berencana menikmati matahari terbenam di tepian Ujong Batee. Kepada Kak Yasmin yang menemani berkeliling menyusuri jejak IBU Laksamana Keumalahayati, dari semalam sudah diwanti-wanti untuk menepi sejenak di pantai itu sepulang dari Benteng Inong Balee. Sayangnya, semesta tak bersahabat. Sedari pagi hujan menderas saat kendaraan baru meniti Jalan Malahayati menuju Krueng Raya.Karena … Continue reading TARI, Metoda Terapi Pemulihan Anak-Anak Korban Trauma Pasca Bencana
Mengejar Ayam [di]Tangkap
Ada dua jenis sajian ayam goreng yang membuat saya terkekeh ketika menjejak di Nanggroe. Kali pertama mudik, diajak mencicipi Ayam Tangkap di Atjeh Rayeuk, Lueng Bata. Meski sebelumnya pernah mencicipinya di Meutiah, makan sajian asli di tempat asalnya memberikan sensasi rasa yang berbeda. Selang tiga bulan kemudian ketika berkesempatan mudik lagi, seorang rakan mengajak saya … Continue reading Mengejar Ayam [di]Tangkap
Janji Senja dan Secangkir Kopi di Lubuk Sukon
Hujan dan senja selalu hadirkan gelisah setiap kali mereka bertandang di saat yang bersamaan. Mendadak bayangan secangkir kopi panas menyembul dari balik lembaran majalah perjalanan yang terbentang pasrah di pangkuan. Kepulan asapnya menebar aroma mewangi, membuncah pucuk rasa untuk menyesapnya. Hmmm ... aroma arabica menggoda memori pada ritual senja di Lubuk Sukon sembari menikmati tarian … Continue reading Janji Senja dan Secangkir Kopi di Lubuk Sukon
[Resensi] Semua untuk Hindia
Satu waktu seorang kawan datang 'ngedumel merasa diracuni usai membaca resensi sebuah buku di rumah ini. "Gara-gara loe ya Lip, gw bela-belain keliling ke toko buku mencari buku itu. Awas kalo ternyata jelek!" Kita sering mengerutkan kuping ketika mendengar kata sejarah. Terlebih saat buku sejarah disebut, kening pun turut berkerut diiringi gerakan bibir membentuk senyum … Continue reading [Resensi] Semua untuk Hindia