Masih ingat lonceng kapal yang menggantung di ambang pintu ruang opzichter di Kembang Kuning? Lonceng tua berwarna emas yang mengkilap bertuliskan Casablanca di ujung bibirnya itu terus memanggil langkah untuk kembali menjejak di kotamu. Kota yang tergesa kutinggalkan 3 (tiga) tahun lalu meski rindu kita belumlah tuntas diurai. Katamu, rindu jangan diumbar hingga luber. Simpanlah … Continue reading Aku, Kau dan Traveloka