Bercermin pada Pengelolaan Wisata Sejarah Toraja


Hadiah natal terindah yang diberikan dua tahun lalu oleh pemerintah propinsi Sulawesi Selatan masih dalam tahap penyelesaian sejak diresmikan oleh Gubernur Sulawesi Selatan, Yasin Limpo pada puncak perayaan Lovely Desember 2012 tegak berdiri di atas Bukit Singki’, Rantepao, Toraja Utara. Pagi itu tampak beberapa pengunjung dan pekerja yang dikejar target untuk menyelesaikan pemasangan huruf-huruf dan … Continue reading Bercermin pada Pengelolaan Wisata Sejarah Toraja

Makna Integritas Natal bagi Seorang Pejalan

sejarah gereja toraja, toraja heritage, gereja rantepao

when you finally go back to your old home, you find it wasn't the old home you missed but your childhood - [Sam Ewing] Terkunci di tengah umat yang beribadah dengan pijaran mata yang meredup hingga 5 watt, sangatlah menyiksa. Konsentrasi memudar, mata kedap-kedip, lalu pura - pura memasang muka serius agar tampak menyimak pesan … Continue reading Makna Integritas Natal bagi Seorang Pejalan

Perahu Kita Oleng ke Kiri


Baru beberapa saat yang lalu dengan semangat saya merilis Sejumput Asa untuk Toraja, mendadak ada notifikasi keramaian di milis Toraja seputar terbakarnya  tongkonan (=rumah adat Toraja) di Sangatta, Kutai Timur, Kalimantan Timur. "Ketika hati kita masih diliputi iri hati, dengki, dendam, kecewa dan segala hal yang mengotorinya; kita tidak akan pernah bisa dekat dengan Tuhan … Continue reading Perahu Kita Oleng ke Kiri

Meresapi Makna Injil di 100 Tahun Injil Masuk Toraja


Banyak yang terpanggil namun sedikit yang terpilih - [Mat 22:14] Pada 16 Maret 1913 sebanyak 20 (dua puluh) orang murid sekolah Lanschap di Makale, Toraja mengaku percaya dan menyerahkan diri untuk dibaptis oleh Hulpprediker F. Kelleng, pendeta bantu dari Bantaeng. Setahun kemudian di penghujung April 1914, sepasang pengantin baru menginjakkan kaki di Toraja memenuhi panggilan … Continue reading Meresapi Makna Injil di 100 Tahun Injil Masuk Toraja

Menyapa Pagi di Peristirahatan Antonie Aris van de Loosdrecht

van de loosdrecht

Mentari perlahan tersenyum dari balik bukit, sekilas jarum jam di pergelangan tangan kanan menunjukkan pk 07.30. Di ujung jalan, seorang lelaki mondar-mandir bak setrikaan mengamati dari kejauhan mungkin penasaran dengan sekelebat bayangan memasuki gerbang makam yang terbuka setengah di belakang sebuah gudang. Tempat perhentian yang sekian lama dirindukan itu mematung di depan mata. Untuk kedua … Continue reading Menyapa Pagi di Peristirahatan Antonie Aris van de Loosdrecht