Kartu Pos dari Sai Gon Central Post Office


Beberapa kawan ketika bepergian jauh, senang sekali mengirim kartu pos. Saya pernah menerima kiriman kartu pos setelah melalui perjalanan panjang selama setahun dari seorang kawan ketika mengunjungi keluarganya di Filipina. Pernah pula, pacar masa itu ehm, sedang tugas ke Dallas. Dia mengirimkan kabar kegiatannya dengan menuliskannya di kartu pos. Ketika kartu itu sampai di tujuan, semua cerita kegiatan tersebut sudah saya dengar langsung darinya sebulan sebelumnya. Ya, kartu-kartu itu sering sekali datang terlambat. Walau begitu, sewaktu di Vietnam tempo hari, saya tetap saja ke Saigon Central Post Office membeli kartu pos dan mengirimkannya ke beberapa kawan.

Saigon Central Post Office menjadi titik temu saya dan Endah pagi itu. Pertimbangannya sederhana. Sebagai penikmat heritage, kami sengaja memilih tempat pertemuan di destinasi wisata sejarah yang berada di jantung Sai Gon (Ho Chi Minh City) dan mudah digapai. Dari Onetel Saigon apartemen di Nguyen Van Trang, saya tinggal berjalan kaki selama 10 menit dengan mengambil rute yang lurus-lurus saja untuk tiba di kantor pos. Sedang Endah yang tinggal di Distrik 7, walau harus menyeberang dengan boat dan naik bus; titik perhentian busnya di seberang Notre Dame Cathedral yang, ada di depan kantor pos.

saigon central post office, buu dien, kantor pos besar saigon
Ikon telekomunikasi di depan Saigon Central Post Office

Karena datang lebih awal, sambil menunggu Endah muncul, saya foto-foto dulu. Saigon Central Post Office, salah satu tujuan wisata yang tak akan dilewatkan oleh pejalan yang datang ke Ho Chi Minh City terlebih para penikmat heritage. Bahkan yang tak terlalu tertarik pun, pasti akan mampir untuk bergambar di depan kantor pos terbesar di Vietnam yang bangunan awalnya dirancang oleh Gustave Eiffel. Bangunan neo klasik yang berdiri saat ini adalah hasil revitalisasi yang dirancang oleh arsitek Villedieu dan Alfred Foulhoux, asistennya. Bangunan yang dindingnya berwarna kuning cerah dan daun jendelanya dicat hijau ini, penggunaannya diresmikan pada 1891. Salah satu tinggalan kolonial yang masih berdiri dan difungsikan sebagaimana tujuan awalnya dibangun.

Baca juga: Mengakrabi Transportasi Publik Vietnam dan Kamboja
saigon central post office, buu dien, kantor pos besar saigon
Alessandro Vokta dan Emmanuel Argo, dua dari nama-nama ilmuwan yang terpatri di dinding Buu Dien

Di ujung kiri dan kanan atas jendelanya, menempel pada pilar-pilar penyangga utamanya; terukir nama-nama ilmuwan seperti Benjamin Franklin, Alessandro Volta, Andre-Marie Ampere, Claude Chappe, Emmanuel Arago, Michael Faraday, dan lain-lain. Sedang di atas pintu masuk utamanya, bertengger jam dinding besar yang jarumnya tak lelah berputar meski telah lebih 100 tahun berjalan. Tepat di atas kepala jam itu, terbaca tulisan dengan huruf besar-besar, Buu Dien (bhs Vietnam = kantor pos). Ketika melangkah ke dalamnya, kamu akan mendapati langit-langit yang tinggi dengan gambar Paman Ho tersenyum menyambut setiap pengunjung sejak berdiri di pintu masuk, tergantung di dinding.

Di dinding lobi, terpampang dua lukisan besar-besar. Pada dinding kiri terdapat Lignes télégraphiques du Sud Vietnamet du Cambodge 1892 yang menggambarkan rute pos dari Vietnam Selatan ke Kamboja dan sisi kanan terdapat gambar Saigon et ses environs 1892, peta Saigon dan sekitarnya. Di bawah kedua gambar itu, berjejer bilik-bilik telepon yang tampak serupa lemari kayu; mengingatkan masa-masa antre masuk ke bilik-bilik di warung telepon (wartel) di masa dulu.

saigon central post office, buu dien, kantor pos besar saigon
Saigon et ses environs 1892
saigon central post office, interior saigon central post office, buu dien
Lignes télégraphiques du Sud Vietnamet du Cambodge 1892

Saigon Central Post Office (Buu Dien)
Cong xa Paris No. 2, District 1, Ho Chi Minh City
Buka setiap HARI pk 07.00 – 17.00

The Legend Duong Van Ngo

Sebenarnya, tujuan awal saya ke Saigon Central Post Office pagi itu untuk mencari Duong Van Ngo. Sosok legendaris yang banyak dicari pejalan yang datang ke situ. Ngo telah lama membuka konter di salah satu meja di sana untuk membantu orang-orang yang tak terbiasa menulis – bahkan tak bisa baca tulis – yang ingin berkirim kabar kepada keluarga, teman, ataupun kerabatnya lewat kartu pos. Ngo akan membantu untuk menuliskan kabar atau pun pesan itu dalam bahasa Vietnam, Inggris, maupun Prancis. Untuk jasanya tersebut, Ngo memasang tarif yang tak mahal. Saya menemukan meja kerja Ngo tapi tak menjumpai dirinya. Mungkin, saat itu Ngo sedang ke toilet. Karena keasikan berkeliling, saya lupa untuk kembali ke meja Ngo. Baru teringat ketika melihat foto-foto dari kamera di perjalanan turun ke Kamboja, mejanya kosong 🙂

saigon central post office, interior saigon central post office, buu dien
Penanda meja Duong Van Ngo
saigon central post office, interior saigon central post office, buu dien
Tak sadar Duong Van Ngo (kemeja putih) sudah duduk di mejanya

Di 2021 lalu, mengingat fisiknya mulai lemah dan usianya yang sudah 90 tahun; Ngo pun “dipaksa” pensiun. Ini adalah masa pensiun keduanya. Sebelumnya saat berumur 60 tahun, Ngo pensiun sebagai karyawan kantor pos. Namun, ia meminta ijin kepada pimpinannya agar diijinkan bisa terus bekerja demi membantu orang-orang yang masih membutuhkan jasanya.

Baca juga: Tak Ada Kamar Kosong Untuk Staycation di The Hilton Hanoi, Hoa Lo

Bukan Sekadar Berkirim Surat tapi Belanja Souvenir

Ada kegiatan lain yang bisa dilakukan saat berkunjung ke Saigon Central Post Office selain berkirim surat atau kartu pos. Belanja souvenir! Iyesss, di tengah-tengah ruangan itu juga di sisi kiri dan kanannya, ada konter-konter semacam UMKM yang menjual beragam kerajinan tangan khas Vietnam. Pernak-pernak dengan beragam ukuran, dari yang kecil-kecil hingga yang lumayan mengambil tempat jika ditenteng he .. he .. Jangan tanya berapa harganya apalagi perbandingan harganya dengan Ben Thanh Market, saya tak memerhatikannya. Tapi, barangnya lucu-lucu dan menarik. Walau tentu saja sebagian besar pengunjung termasuk saya, lirik sana sini, foto-foto, dan berakhir dengan membeli kartu pos saja!

saigon central post office, interior saigon central post office, buu dien
Souvenir
saigon central post office, interior saigon central post office, buu dien
Blom pandemi, masih berani jilat perangko 🙂

Pagi itu, usai mengirimkan kartu pos, saya dan Endah tergesa meninggalkan Saigon Central Post Office. Kami mengejar jadwal berkunjung pagi ke Reunification Palace dengan lebih dulu mampir ke Notre Dame Cathedral – sayangnya sedang renovasi sehingga hanya bisa dinikmati dari luar – dan duduk-duduk sebentar di 30/4 Park – taman yang namanya diberikan sebagai pengingat peristiwa berakhirnya perang Vietnam pada 30 April 1975. Hmm, kapan terakhir kali kamu ke kantor pos? Saleum [oli3ve].

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s