Saya sudah divaksin! Vaksin saya sudah lengkap! Dua dosis CoronaVac sudah dimasukkan ke dalam tubuh saya lewat dua kali injeksi intramuskular.
Koq bisa?
Emang kamu manula, Lip?
Lewat jalur manaaaa?
Dapat AZ atau Sino?
Pertanyaan – pertanyaan yang bermunculan dan dikirimkan lewat pesan pribadi saat mengunggah gambar diri dengan jarum suntik tertancap di lengan kiri 🙂
Ketika kasus pertama penyakit Covid-19 ditemukan di Indonesia pada awal Maret 2020, tak ada yang menyangka kalau virus Corona ini akan cepat sekali menyebar menjadi pandemi dan membuat perubahan besar dalam menjalani aktivitas keseharian kita selama setahun ini. Bersyukurlah kita hidup di era teknologi modern dengan segala kemajuannya termasuk di bidang medis sehingga penemuan dan pengembangan vaksin Covid-19 yang cepat menjadi harapan semoga pagebluk ini segera berlalu. Tapiiii .. vaksin saja tidak berguna tanpa ada vaksinasi! Dan … vaksinasi tidak bisa dilakukan jika kamu menolak karena meyakini isu vaksinasi Covid-19 = implan chip *ee .. dodo’eee

Saya jadi ingat cerita Opa saya yang ikut cursus vaccinateur di Parc Vaccinogene en Instituut Pasteur pada 1930. Duluuu, ketika cacar merebak, diperlukan waktu bertahun – tahun untuk bisa bebas dari penyakit itu. Tenaga medis pun masih kurang sehingga pemerintah Hindia Belanda pada masa itu mendirikan Parc Vaccinogene di Jakarta sebelum pindah ke Bandung menjadi Parc Vaccinogene en Instituut Pasteur – cikal bakal Bio Farma – dan membuka kursus singkat untuk orang pribumi belajar tentang vaksin dan tata cara menyuntik agar merekalah yang turun ke pelosok – pelosok memberikan penyuluhan dan melakukan vaksinasi. Pulang dari Bandung, sebagai Mantri Cacar, Opa saya kerjanya tournee ke pelosok hingga perbatasan kampung tetangga untuk mencacar (memberikan vaksin cacar) selama kurang lebih 30 tahun.
Sekarang, dengan ketersediaan stok vaksin dan tenaga medis sudah banyak; pelaksanaan program vaksinasi Covid-19 GRATIS untuk masyarakat Indonesia pun bisa dijalankan sejak Januari 2021.
Seberapa penting vaksinasi Covid-19 sehingga saya berusaha untuk segera mendapatkannya?
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menjelaskan bahwa orang yang terpapar virus Corona bisa sembuh tanpa perlu perawatan khusus. Dengan istirahat yang cukup, dalam tempo seminggu tubuh akan berangsur pulih. Namun, dampaknya akan berbeda pada orang usia lanjut atau mereka yang memiliki masalah medis lebih lagi mempunyai komorbid (penyakit penyerta) seperti penyakit kardiovaskular, diabetes, penyakit pernapasan kronis, dan kanker.
Being vaccinated does not mean that we can throw caution to the wind and put ourselves and others at risk, particularly because research is still ongoing into how much vaccines protect not only against disease but also against infection and transmission. [sumber WHO]
Penting banget! mendapatkan vaksinasi dosis lengkap untuk menurunkan risiko perawatan, mencegah penularan Covid-19 secara signifikan, dan menurunkan risiko kematian. [sumber Kemenkes].

Puji Tuhan, kemarin dulu, saya sudah mendapatkan vaksinasi lengkap setelah dosis kedua disuntikkan oleh mas dokter yang saya lupa tanya namanya karena terpesona pada kelembutan suaranya *hatchiiiii!
Bagaimana cara mengetahui nama kita sudah terdaftar sebagai peserta vaksinasi Covid-19 GRATIS ini?
Silakan mengecek status vaksinasi Covid-19 melalui laman Peduli Lindungi. Nanti kamu akan diminta untuk memasukkan Nama Lengkap dan Nomor Induk Kependudukan (NIK). Jika nama kamu sudah terjadwal, jadwal vaksinasi Covid-19 juga akan diinformasikan melalui SMS dari nomor 1199. Jadi, pastikan saat mengisi data diri kamu memberikan data yang diminta dengan baik dan benar.
Saya ikut program vaksinasi tahap kedua yang diselenggarakan oleh Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) bekerja sama dengan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM serta Dinas Kesehatan DKI Jakarta yang ditujukan untuk pekerja/karyawan di mal dan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Di hari yang sudah ditunggu – tunggu, saya memilih untuk datang pk 09.00 ke sentra vaksinasi di Pondok Indah Mall. Pertimbangannya adalah di pagi hari badan masih segar, bersemangat, juga memperhitungkan jam makan siang bisa sekalian di luar rumah.
Tahapan pada Vaksinasi Covid-19 Pertama
PENGECEKAN DATA – sesampai di lokasi, temuilah petugas sesuai dengan jalur pendaftaran. Karena saya lewat jalur UMKM, maka saya mencari petugas yang memegang data peserta vaksinasi UMKM. Jika datanya ada, petugas akan memberikan formulir Kartu Verifikasi Peserta Vaksinasi Covid-19 untuk dilengkapi sambil menunggu antrean ke meja registrasi. Jangan lupa untuk selalu membawa pulpen agar TIDAK bingung meminjam alat tulis orang lain.

REGISTRASI – setelah mendapatkan formulir tadi, petugas mengarahkan untuk masuk ke City Hall dan menempati bangku – bangku yang telah disiapkan untuk mengantre. Pastikan sudah mengisi Kartu Verifikasi Peserta Vaksinasi Covid-19 sebelum giliranmu menuju ke meja registrasi untuk verifikasi data. Petugas bagian registrasi akan mencocokkan data dari formulir dengan data yang sudah ada di sistem dengan mengecek Kartu Identitas (KTP) dan nomor handphone yang didaftarkan.


SKRINING – jika data sudah terverifikasi, petugas akan meminta bergeser ke meja skrining untuk pemeriksaan suhu tubuh, tekanan darah, dan wawancara singkat riwayat kesehatan serta kondisi kesehatan calon penerima vaksin saat itu. Berikanlah informasi yang sebenar – benarnya karena hidup matimu ini erat kaitannya dengan kesehatan jangka panjangmu! Karena sedang datang bulan, saya bertanya ke dokter apakah boleh perempuan yang sedang haid menerima vaksin Covid-19? Kata dokternya boleh, tidak ada masalah!
VAKSINASI – kalau hasil skrining bagus, barulah dokter akan melakukan tugasnya memasukkan cairan vaksin lewat injeksi intramuskular di lengan kiri. Kenakan pakaian lengan pendek agar tidak ribet membuka baju. Kalau kamu mengenakan jaket, buka dulu sebelum maju ke meja dokter! Pastikan juga kamera HPmu siap untuk menangkap momen ketika dokter menancapkan jarum suntik ke lengan dan menyuntikkan cairan CoronaVac – ada beberapa jenis vaksin yang digunakan di Indonesia, saya mendapatkan jatah vaksin Sinovac yang dikembangkan oleh Sinovac Biotech Ltd – sebagai kenangan. Jika tak berani swafoto karena untuk suntik saja sudah keringatan, minta tolonglah pada perawat yang mendampingi dokter untuk mengabadikanmu.

OBSERVASI – proses suntik itu cepat sekali asal kamu tidak deg – deg’an. Setelah disuntik, petugas lain akan mengarahkan untuk bergeser ke area observasi. Karena ruangannya cukup lega, petugasnya akan berbaik hati membantu mengumpulkan berkas yang tadi diisi untuk diserahkan ke petugas di meja observasi. Proses observasi berlangsung sekitar 30 menit untuk mengetahui kemungkinan adanya Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) berupa reaksi tubuh setelah menerima vaksin untuk ditindaklanjuti petugas medis. Selama observasi, boleh sambil nyamil dan minum karena efek vaksin mulai bekerja dan merangsang rasa lapar. Bawalah camilan dan air minum sendiri dari rumah!
Setelah masa observasi selesai, petugas akan memanggil peserta vaksinasi untuk mendapatkan Kartu Vaksinasi Covid-19, berisi riwayat vaksinasi termasuk nama vaksin yang dipakai disertai nomor kontak dokter yang sewaktu – waktu bisa dihubungi jika terjadi KIPI setelah vaksinasi.
Periksalah dengan teliti data yang tercatat di kartu itu sebelum meninggalkan ruangan. Pastikan nama dan nomor handphone-mu yang tercatat di situ, BUKAN data orang lain!

KIPI Vaksin Covid-19
Umumnya, setelah disuntik biasanya akan pegal pada bagian tempat injeksi. Begitu juga yang terjadi setelah menerima vaksin Covid-19. Lengan kiri saya sudah mulai terasa pegal hingga ke ujung – ujung jari tak lama setelah disuntik. Satu jam kemudian, lapar teramat sangat menyerang padahal belum waktunya makan siang dan paginya saya sudah sarapan berat. Sekitar pk 15.00, kantuk terus menerus menyerang sehingga malam itu berangkat tidur lebih cepat karena mata tidak kuat. Selama dua hari pasca vaksinasi, porsi tidur bertambah lama dan sering karena mengantuk melulu. Jika terbangun, mulut yang tidak berhenti mengunyah. Untunglah stok makanan sudah disiapkan sehingga tak mengganggu proses memamah biak. Pada vaksinasi kedua, hanya berasa pegal setelah disuntik dan terasa sedikit lebih lama.
Tips: KIPI pada setiap orang berbeda. Observasi dan kenalilah dirimu sendiri. Agar badan rileks, banyak istirahat. Jaga kebugaran tubuh dengan gerak badan. Sering – seringlah minum air putih serta makan buah dan sayuran. Boleh kok makan bipang asal tidak tiap hari. Pantau tekanan darah dan kadar gula darah secara berkala.
Tahapan pada Vaksinasi Covid-19 Kedua
Agar tubuh memiliki kekebalan yang baik untuk menangkal virus Corona, setiap peserta vaksinasi harus mendapatkan 2 x 0,5ml vaksin Covid-19. Interval injeksi vaksin pertama dan kedua tergantung dari jenis vaksin yang digunakan. Saya mendapatkan CoronaVac a.k.a Sinovac Covid-19 vaccine dengan jarak pemberian dosis pertama dan kedua 28 hari. Informasi jadwal vaksinasi kedua sudah saya terima lewat sms dari 1199 saat masih observasi usai vaksinasi pertama. Jadwal itu datang bersamaan dengan tautan untuk mengunduh sertifikat vaksinasi pertama.

Alur vaksinasi kedua tidak sepanjang yang pertama. Tahapan awalnya tetap sama. Setiap peserta vaksinasi harus mengisi formulir Kartu Kendali Pelayanan Vaksinasi Covid-19 yang diberikan petugas sebelum diarahkan untuk mengantre ke meja skrining dan vaksinasi. Saat skrining, selain pengecekan fisik secara umum, dokter juga akan menanyakan apakah ada KIPI setelah vaksinasi pertama sebelum dinyatakan lolos untuk mendapatkan dosis kedua.
Tips: Jika belum mendapatkan sms jadwal vaksinasi kedua atau ingin mengecek sertifikat covid-19, jangan sungkan – sungkan untuk mengeceknya di laman Peduli Lindungi.
Usai vaksinasi Covid-19 bukan berarti jadi bebas berkeliaran ke sana ke mari lho! Kalau pun harus berkegiatan di luar rumah, tetap patuhi protokol kesehatan, jalankan 3M: mengenakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun demi kebaikan diri juga orang di sekitar kita. Semoga pandemi cepat berakhir, saleum [oli3ve].
saya juga sudah vaksin lengkap (sinovac) 😀 kebetulan profesi guru jadi dapat jatah duluan alhamdulilah, semoga cepet kelar ya ni coronceu 🙂 aminnnn….
puji Tuhan, semoga tante koronce ini cepat pergi yaaa
Gereget aku sama orang yang percaya di vaksin ini ada implan chipnya wkwkwk.
iyaaah .. denger ceritanya pengen cubit tipis – tipis biar bangun hahaha
Terima kasih, mbak Olive. Edukasi vaksinasi yang apik. Bersama peduli kesehatan tuk perlindungan bersama. Salam hangat.
Thank you foor being you