Berobat ke Penang telah lama dilakoni orang – orang Indonesia yang ingin mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih baik dan mencari solusi atas masalah kesehatan di rumah – rumah sakit yang ada di Penang. Untuk urusan medis, Penang memang telah dikenal sejak berabad – abad lalu. Semasih di bawah koloni Inggris, Penang telah menjadi salah satu tujuan berobat orang – orang Inggris yang tinggal di wilayah Asia setelah Chennai (dulu Madras) di India Selatan. Tidaklah heran jika India dan Malaysia – dengan Penang, Kuala Lumpur, & Malaka sebagai kota tujuan berobat – masuk dalam 10 Best Countries for Medical Tourism.
Sebagai destinasi wisata medis, Penang banyak disasar pasien Indonesia yang tinggal di Sumatera khususnya Sumatera Utara dan Aceh. Pertimbangannya tak jauh – jauh dari ongkos! Wajar saja, ongkos terbang dari Medan ke Penang lebih murah dibanding Medan ke Jakarta. Jarak yang lebiih dekat membuat waktu tempuh perjalanan pun lebih singkat. Ditambah lagi dengan keunggulan yang ditawarkan, jadi alasan untuk berobat ke Penang:
- Ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan berakreditasi internasional
- Sistem perawatan kesehatan berkualitas baik
- Dokter ahli yang berpengalaman
- Tarif yang tak memberatkan kantong pasien
- Kenyamanan
Karena alasan – alasan menarik dan menyenangkan yang membuat orang Indonesia ramai berobat ke Penang, tak salah jika:
Indonesia menjadi Penyumbang Terbesar Angka Kunjungan Medical Tourism Penang. Sangat wajar juga jika Malaysia kemudian menjadikan Pasien Indonesia sebagai Target Potensial Pasar Wisata Medis Penang 2020.
Awal 2020 virus korona meluas. Malaysia menutup pintu gerbang dari kunjungan pejalan asing – juga mengatur keluar masuk warganya sendiri – untuk memutus sebaran virus dengan menerapkan aturan lockdown dilanjutkan dengan Perintah Kawalan Pergerakan Pemulihan (PKPP) hingga 31 Agustus 2020. Satu juta pasien Indonesia yang tiap tahun biasanya berobat ke Penang juga kota lain di Malaysia pun harus menahan diri. Tak bisa bersua dengan dokter untuk kontrol atau berkonsultasi. Beruntunglah, rumah – rumah sakit cukup sigap menyediakan fasilitas konsultasi daring untuk pasien lama dengan dokternya.
Bagaimana dengan pasien baru? Kapan bisa menjadwalkan untuk konsultasi dengan dokter dan berobat ke Penang?
Awal Juli lalu, pemerintah Malaysia mulai melonggarkan aturan lockdown-nya. Malaysia siap menerima kunjungan orang asing lagi. Namun ini hanya berlaku untuk mereka yang melakukan perjalanan medis ke kota tujuan berobat di Malaysia. Agar tertib, pemerintah Malaysia lewat Malaysia Healthcare Travel Council (MHTC) mengeluarkan prosedur berobat ke Malaysia berikut yang harus dituruti:
- Pasien emergency (kondisi darurat) yang membutuhkan pertolongan lanjutan segera
- Pasien terlebih dahulu harus membuat temu janji dengan melengkapi dokumen – dokumen penting yang diperlukan melalui perwakilan resmi rumah sakit yang dituju yang ada di Indonesia.
- Pasien baru boleh berangkat setelah pengajuan berobatnya disetujui oleh Departemen Kesehatan Malaysia
- Pasien dengan 1 (satu) orang pendamping, diangkut dengan menggunakan air ambulance, jet pribadi, atau chartered fligh. Khusus untuk pasien usia 12 tahun ke bawah dan pasien dengan kasus tertentu, boleh disertai 2 (dua) orang pendamping
- Pasien dan pendampingnya WAJIB menjalani tes PCR Covid-19 sebanyak 3 (tiga) kali: dilakukan tiga hari sebelum berangkat, saat tiba di rumah sakit, dan pada hari ke-13 setelah karantina. Pasien dan pendamping WAJIB menjalani karantina selama 14 hari dengan menerapkan protokol kesehatan di rumah sakit yang dituju
Berapa estimasi biaya yang harus disiapkan jika ingin berobat ke rumah – rumah sakit di Malaysia pada masa pandemi ini? Kamu bisa bertanya kepada TripMedis Indonesia, perwakilan resmi rumah sakit Malaysia lewat WA: +62 813 8155 5258 (Ibu Merry). Biaya tanya jawabnya GRATIS.
Bagi pasien yang biasanya melakukan health screening ke Penang masih harus bersabar dulu. Karena yang diutamakan berobat ke Penang saat ini adalah pasien yang benar – benar urgensi dan butuh pelayanan intensif. Penerbangan langsung ke Penang pun belum dibuka. Semua masih melalui satu pintu, Kuala Lumpur International Airport (KLIA), saleum [oli3ve].
Olive's Journey 