Dulu sekali seorang kawan pernah menyarankan begini, ”Lip, kalau kamu ingin tahu karakter asli kawanmu, lakukanlah perjalanan bersama.” Perjalanan dapat menguak rahasia – rahasia kecil yang biasanya ditutupi di keseharian. Dan semua itu bisa muncul ke permukaan karena dipicu oleh perkara sepele dan kejadian – kejadian tak terduga yang dijumpai di perjalanan.
Saya memiliki teman – teman berjalan yang dipertemukan dari beberapa perjalanan, lalu kemudian menjadi dekat, dan membentuk kelompok berjalan sendiri. Di antara teman – teman ini ada yang di keseharian terlihat sangat dewasa tapi ketika berjalan bersama – sama berubah kolokan dan selalu minta diperhatikan. Ada pula yang serupa ibu yang penuh perhatian menyiapkan perbekalan, senang memasak untuk dinikmati bersama – sama, dan lain – lain.
Perjalanan juga menjadi ajang uji kesabaran dalam menghadapi dan menyelesaikan persoalan ketika timbul gesekan dan benturan dengan kawan berjalan. Di perjalanan; ketenangan, kedewasaan, dan sifat kekanakan seseorang akan tampak dengan jelas.
Pernah di satu perjalanan bersama dengan kelompok yang lain, sebotol air mineral menjadi sumber gesekan yang menghadirkan suasana tak nyaman. Usut punya usut, rupanya ada kawan kehausan tapi tidak membawa bekal air minum sementara untuk bergerak ke kedai terdekat dirinya enggan. Saya berpikir, mungkin saja di rumah dirinya terbiasa tinggal minta dan semua tersedia di depan mata. Kebiasaan yang terbawa ketika berjalan dengan orang lain, bukan orang rumah. Lalu, salah siapa kalau dirinya haus dan tak ada yang mau berbagi air minum?
Perkara lain yang bisa membuat perjalanan tak nyaman adalah pemilihan tempat menginap. Akomodasi salah satu yang perlu dipertimbangkan dalam pengaturan biaya perjalanan di samping biaya transportasi yang angkanya lebih besar dari biaya lainnya. Jika ditilik dari fasilitas, bentuk, dan lokasi ada beberapa jenis penginapan yang bisa dipertimbangkan seperti: hostel, losmen, guest house, villa, hotel, dan resort untuk tempat tinggal. Kalau berjalan sendiri sih bebas merdeka, kalau tak masuk hotel ya hostel. Jika ikut tur terima jadilah 😉
Pilihan tempat menginap tentu saja disesuaikan dengan tipe perjalanan yang ingin kita lakukan dan nikmati. Jadi sebelum berjalan, baiknya disepakati dahulu hendak menginap dimana? Biaya yang disiapkan untuk penginapan berapa? Buatlah perbandingan dari beberapa pilihan penginapan yang diincar. Misal, tahun lalu saya ada pekerjaan ke luar kota bersama beberapa orang kawan. Setelah membandingkan biaya yang dikeluarkan jika memesan kamar hotel dan villa, kami memutuskan untuk menginap di villa. Kenapa? Harga villa jatuhnya lebih murah dibanding mengeluarkan biaya untuk beberapa kamar hotel.
Selain pertimbangan harga villa, sebagai yang dipercaya memegang uang dan mencari penginapan; saya tetap mencari pembanding lain dengan membandingkan fasilitas yang ditawarkan dari beberapa villa yang menarik. Lumayan kan jika mendapatkan yang lebih murah dengan fasilitas lebih baik, selisih anggaran bisa untuk menambah biaya makan hahaa. Enaknya sekarang tak perlu angkat telepon untuk menanyakan ini itu, cukup membuka laman web dan melihat – lihat dari daring.
Perkara selesai? Tidak juga. Ada kawan berjalan yang ketika sampai di tempat penginapan meminta keistimewaan untuk melihat dan memilih lebih dahulu tempat tidurnya. Kadang mengganggu, kadang juga tidak. Tergantung suasana dan sikap.
Kurang lebih seseorang akan terkuak pada satu perjalanan bersama – sama. Bisa diterima atau tidak, kembali kepada tujuan dan atas dasar apa pertemanan itu dibangun. Bukankah gesekan dan benturan, pemanis sebuah perjalanan? Perjalanan dapat merekatkan atau merenggangkan suatu hubungan tergantung bagaimana kita menyikapi setiap gesekan dan benturan yang kita jumpai selama melakukan perjalanan bersama. Baiknya ketika melakukan perjalanan sendiri atau berkelompok, bekali diri dengan kebutuhan sendiri agar tak membuat repot teman berjalan, saleum [oli3ve].
nyari teman jalan yang cocok emang susah ya mba 🙂 kayak nyari jodoh
kalo dah berjodoh jalannya asik kan wkwkw
iya mba 🙂
Hahaha… saya jadi ingat di grup FB ada yang sampai bikin kesepakatan itu secara tertulis bermeterai hahaha… termasuk itungan menit untuk bikin alis, untuk mandi dll… dll.. kelihatannya ekstrim ya tetapi mungkin orang-orangnya juga ekstrim untuk hal-hal kecil itu..
masa sih sampai segitunya mbak? hahaha