Nicholas Young mengajak kekasihnya, Rachel Chu – dosen dan profesor ekonomi di salah satu perguruan tinggi di New York – berlibur ke Singapura untuk menghadiri pernikahan sahabatnya. Bagi Rachel, ini kesempatan baik untuk mengenal dekat keluarga Nick terutama Ah Maa (nenek) dan ibunya. Di Singapura, Nick memilih tak pulang ke rumah. Ia menginap di hotel Raffles bersama dengan Rachel. Tapi pada satu kesempatan, Nick harus pulang ke rumah Ah Maa untuk satu acara jamuan makan malam bersama keluarga besarnya. Bagaimana respon keluarga terkaya di Singapura itu menyambut kehadiran Rachel? Apakah Rachel bisa bersosialisasi dan mengakrabkan diri dengan mereka? Apakah keluarga Nick bisa menerima perempuan pilihan cucu kesayangan Ah Maa yang berasal dari keluarga biasa ke dalam keluarga mereka?
Crazy Rich Asians, film drama komedi kehidupan orang – orang kaya Asia dari Singapura yang diadaptasi dari buku berjudul sama. Jika kamu belum sempat menontonnya, carilah filmnya. Saya tidak akan mengulas filmnya secara detail tapi akan berbagi sedikit cerita tentang rumah Ah Maa yang tak ada hubungannya dengan cerita film selain rumah itu menjadi salah satu lokasi pengambilan gambar Crazy Rich Asians. Meski di Crazy Rich Asians diceritakan keluarga Young tinggal di Tyersall Park, Singapura; kenyataannya, pengambilan gambar berikut kegiatan di rumah Ah Maa dilakukan di Malaysia.
Ketika rumah Ah Maa muncul di layar, sontak kenangan pada satu tempat bermain beberapa bulan lalu menyelinap ke permukaan. Bukankah itu rumah Opa Swettenham?
Bisa jadi kak, (film) ini kan shooting-nya di Malaysia dan Singapura. Celetuk suara dari sebelah, seakan membaca pertanyaan yang menguar di kepala. Ooh *bulet* Saya tak sempat mencari tahu tentang film ini jadi main ikut saja ke bioskop ketika diajak menonton.
Awal Maret 2018 lalu bersama beberapa kawan, saya bermain ke rumah Opa Swettenham di Carcosa Seri Negara. Ya, tempat itu bernama Carcosa dan Seri Negara (namun sering disebut menjadi satu kesatuan, Carcosa Seri Negara). Dua mansion di Perdana Botanical Garden, Kuala Lumpur, Malaysia kini.
Kami datang ketika pameran Jalan Merdeka masih berlangsung di Carcosa Seri Negara. Sebuah kegiatan untuk membangkitkan ingatan warga negara Malaysia – khususnya generasi mudanya – dan pejalan penikmat sejarah macam saya pada perjalanan sejarah Malaysia menuju kemerdekaan yang mungkin saja sudah terlupakan oleh generasi bangsanya di tempat dilangsungkannya penandatanganan Perjanjian Kemerdekaan Persekutuan Tanah Melayu (Malaysia) oleh para pemimpin negara bagian Malaysia dan perwakilan pemerintah Inggris di Malaysia pada 5 Agustus 1957.
Carcosa dibangun pada 1896 untuk rumah tinggal Sir Frank Swettenham, Residen Jenderal Federasi Tanah Melayu masa itu. Lelaki Inggris ini punya pengaruh besar dalam meletakkan landasan kebijakan pemerintah Inggris di tanah Melayu dan dipercaya sebagai penasehat Selangor. Sedang Seri Negara yang juga dikenal sebagai King’s House dibangun 17 (tujuh belas) tahun kemudian pada 1913 sebagai rumah tamu bagi tamu – tamu penting negara.
Banyak yang masih menyebut Carcosa Seri Negara sebagai hotel mewah. Padahal, sejak ijin pemakaian dan pengelolaan tempat sebagai hotel habis 3 (tiga) tahun lalu, kedua bangunan bersejarah bagi Malaysia itu; ditinggalkan tak terawat. Cerita ini terlontar dari mulut KK Tan, pendiri dan CEO Asian Heritage Museum Sdn Bhd’s yang menemani kami berkeliling siang itu.
Hari itu kami bebas keluar masuk ruang dan menikmati ruangan yang ada di lantai bawah kedua bangunan. Pada setiap tangga, akses ke lantai atas rumah; diberi penanda larangan. Larangan ini pun berlaku di Crazy Rich Asians, ketika Rachel hendak mencari kamar kecil, dia meniti setengah anak tangga diikuti Eleanor Young, ibu Nick. Padahal, kamar kecil ada di bawah, di belakang tangga 😉
Puas mendengarkan cerita KK Tan, saya memilih berkeliling sendiri. Pada salah satu ruang di Seri Negara saya berhenti. Lamat – lamat memandangi Jalur Gemilang yang dulu dikerek ke puncak tiang bendera saat pekik merdeka riuh berkumandang di Lapangan Merdeka pada 31 Agustus 1957 tergantung di dinding ruang itu dalam bingkai kaca. Saya merasakan darah saya bergolak ketika mencoba menyelami makna perjalanan bangsa ini menuju kemerdekaannya. Adakah rasa yang sama (masih) juga bergolak di dalam darah generasi mudanya?
Setelah kemerdekaan Malaysia, Carcosa Seri Negara diserahkan oleh pemerintah Inggris kepada pemerintah Malaysia yang kemudian difungsikan sebagai rumah tamu negara dan hotel. Kini, Carcosa Seri Negara dikelola Asian Heritage Museum dan dirancang menjadi museum setelah mengambil alih pengelolaan kedua bangunan bersejarah yang menjadi lokasi pengambilan gambar Crazy Rich Asians itu pada April 2017.
Untuk semua kenangan baik akan sebuah tempat yang muncul di hari ini, saya berterima kasih kepada Marthin Saba, coach choir saya di Duta Injil Choir yang telah menyemangati untuk menonton Crazy Rich Asians. Film yang sarat pesan moral yang kita akrabi di keseharian, saleum [oli3ve].
Olive's Journey 