Setiap kali pesawat yang saya tumpangi menapak di Penang, saya tidak akan pernah lupa pertanyaan Onkel – supir taksi – yang mengantarkan dari bandara ke hotel saat pertama kali datang ke Penang 4 (empat) tahun lalu. Hari itu, saya janjian dengan mas Eka Budiman, Managing Director MQTV yang terbang dari Bandung untuk bersua di Bayan Lepas dan naik taksi bareng ke hotel karena sama – sama belum pernah ke Penang. Kalau nyasar ada teman ‘ngobrol.
+ Onkel, Georgetown City Hotel ya
– OK. Bapak Ibu nak ke hospitalkah? *saya dan mas Eka pandang – pandangan trus cekikikan*
+ Tentu tidak! Kami mau jalan – jalan
Dalam hati, si Onkel ini paham gak sih bedanya hotel dan rumah sakit? Usut punya usut Onkel akhirnya bercerita hotel yang kami tuju bersebelahan dengan Penang Adventist Hospital, rumah sakit langganan pasien dari Indonesia juga kantor Konsulat Indonesia. Kami adalah tamu keempat yang dibawanya dari bandara hari itu. Tiga tamu sebelumnya dari Medan dan Riau, ketiganya datang ke Penang untuk berobat. Sebagai penutup si Onkel memberikan simpulan bahwa di setiap jadwal penerbangan dari Medan dapat dipastikan ada satu yang datang berobat!
Pikirku, hebat kalinya Onkel ini!
Saat menikmati Orange Juice, welcome drink di The Bar; saya dikenalkan dengan Dev Singh, General Manager Berjaya Penang Hotel. Maka di pertemuan itu keisengan saya pun menyembul ke permukaan untuk mengulik kebenaran cerita Onkel. Menurut Dev, 60% target pasar wisata Penang adalah wisatawan yang berkunjung untuk melakukan pemeriksaan kesehatan – medical tourism – dan di Berjaya Penang Hotel mayoritas tamunya berasal dari Indonesia.
Wow donk ya.
Berjaya Penang Hotel (sebelumnya bernama Georgetown City Hotel) berdiri di Georgetown, Penang sejak 1996. Seperti umumnya penginapan yang sudah berumur, pencahayaan di Berjaya Penang Hotel pun lebih temaram. Beruntung dapat kamar di lantai 20. Junior Suite, ruang tidur dan ruang duduk – duduk terpisah. Cahaya masuk dari jendela – jendela yang lebar di kamar dan ruang duduk.
Fasilitas di kamar serupa hotel berbintang pada umumnya. Room amenities juga lengkap. Pendingin di ruang kamar dan kamar duduk bisa disetel memudahkan untuk mengatur suhu kamar yang diinginkan.
Toilet dan kamar mandi bersih, dengan ruang mandi menggunakan bathtub . Air panas dinginnya lancar sehingga mandi malam – malam sekembali ke hotel tetap bisa dijalani. Tanpa perlu menunda – nunda karena malas 😉
Meski menginap 3 (tiga) malam di Berjaya Penang Hotel, saya tak banyak berkegiatan di hotel karena kegiatan di luar ruang padat merayap. Sarapan pagi – pagi, beranjak dari hotel pagi – pagi, pulang – pulang sudah larut. Tinggal mandi terus tidur. Esok harinya kegiatan yang sama diulang lagi 🙂
Jadilah yang namanya kehadiran TV di kamar, apalagi ruang kebugaran dan kolam renang; tak pernah dinikmati. Walau begitu beberapa teman berjalan tempo hari tetap menyempatkan turun ke kolam demi konten haha. Saya sih memilih tidur karena selepas subuh mengendap – endap dari kamar, kabur sebentar ke Protestant Cemetery saat orang – orang masih asik dengan mimpinya. Kembali ke hotel, cepat – cepat sarapan di The Café.
Berjaya Penang Hotel (Georgetown City Hotel)
1-Stop Midlands Park, Jalan Burma, 10350
George Town, Pulau Pinang, Malaysia
Telp +60 4-227 7111
Email: pg.reservation@berjayahotel.com
Meski termasuk penginapan lama, tamu di Berjaya Penang Hotel masih saja ramai karena letaknya sangat strategis. Selain bersebelahan dengan Penang Adventist Hospital, juga tak jauh dari Gleneagles Penang dan Genesis IVF. Mau jajan dan cuci mata ke Gurney Plaza dan Gurney Drive; jalan – jalan santai saja.
Kalau mau jajan keperluan sehari – hari, selonjoran saja ke Midlands, salah satu mal lama di Penang, tangganya ada di samping Berjaya Penang Hotel. Di situ ada restoran cepat saji seperti KFC, McDonald’s juga gerai – gerai kecil yang menjual jus, dan kedai makanan. Di sisi belakang juga ada warung sate yang menyajikan menu makanan Indonesia, saleum [oli3ve].
Olive's Journey 