Toraja masih menjadi destinasi penasaran bagi sebagian besar pejalan, terlebih mereka yang menaruh minat pada sejarah dan budaya. Namun, kepenasaranan itu mengalami sedikit pergeseran dengan munculnya keriaan di dunia pariwisata Toraja pada pertengahan 2016 lalu. Sebagian besar pejalan rasanya mubazir sudah menguras tabungan dan waktu, jauh – jauh ke Toraja bila tak merasakan terkantuk – kantuk bangun di pagi buta dan bergerak dengan kendaraan melewati jalanan yang gelap dan berkelok – kelok demi bergambar dengan .. AWAN!

Adalah Lolai, Negeri di Atas Awan di Toraja yang menjadi daya tarik wisata Toraja saat ini. Berada di ketinggian 1300 mdpl, Lolai dapat dijangkau dari Rantepao, ibukota Toraja Utara dengan berkendara sejauh 12 km selama 30 – 45 menit. Pada musim liburan, di akhir pekan, dan di pagi hari; suasananya serupa pejalan yang tumpah di jalan menuju kawah Bromo. Waktu tempuh perjalanan ke Lolai tergantung kepadatan arus lalu lintas pengunjung Lolai dan kepiawaian pengemudi.
Sedikit berbeda dengan pengunjung yang mengejar awan di pagi buta, saya menerima tantangan Grace untuk menguji ketahanan bokong berdiam di sadel motor meyusuri jalan yang menanjak di siang bolong! Jika sebagian besar pengunjung menuju Lolai melalui jalur Rantepao – Alang – alang – Lolai; kami memilih jalur Rantepao – Tikala – Lolai.
Berjalan di siang hari memungkinkanmu menikmati pemandangan yang membuat hati meleleh di sepanjang perjalanan yang menanjak dan bergelombang. Di beberapa kesempatan ketika bersua jalan berlobang saya harus turun dari motor untuk mengurangi beban agar motor bisa melaju dengan ringan. Bahkan pada beberapa kelokan, kami terkekeh sendiri dikejutkan munculnya pengendara motor lain yang turun dari arah yang berlawanan.
Ada banyak hal yang bisa dinikmati di Lolai selain mengejar awan, yang mungkin saja terlewatkan karena kamu terlalu fokus pada awan.

Jadi, bila kamu berkesempatan ke Toraja, jangan abai mengunjungi 5 (lima) tempat yang lagi hits di Lolai ini:
Kapitoo Café and Resto
Kapitoo adalah tersangka utama yang membuat kami nekat ke Lolai siang itu. Ada kabar yang beredar kedai kopi di Lembang Kapala Pitu ini akan soft launching pada akhir pekan terakhir di 2017. Kenyataannya, kami datang saat meja dan bangku belum terlihat di bakal kedai kopi Kapitoo. Meski datang kepagian, tak mengurangi senang untuk menikmati yang terhampar di depan mata 😉

Kapitoo mulai menerima pengunjung tepat pada malam pergantian tahun 2017. Selain untuk bersantai menikmati datangnya pagi pun malam dengan secangkir kopi (dan kawan – kawannya); Kapitoo dapat menjadi pilihan bagi kamu yang ingin mengadakan pertemuan dengan teman satu departemen untuk membahas pekerjaan penting atau untukmu bersendiri karena ruangnya bisa dijadikan co-working space. Bukankah menyenangkan selagi diskusi alot dan kepala puyeng, tinggal mengalihkan mata sejenak ke kehijauan agar pikiran kembali segar?
Kapitoo Café and Resto
Lembang Kapala Pitu, Toraja Utara
Buka pk 05:30 – 21:00
Telp: +6282293853884
IG: @cafekapitoo
Jika ingin bermalam, di pekarangan Kapitoo juga tersedia lahan untuk mendirikan tenda. Tendanya, bawa sendiri ya!
PongTorra’
Sudah kadung berada di Lolai, kami iseng bergeser sedikit ke tempat yang lebih tinggi; PongTorra’. Pong Torra’ mengklaim diri sebagai puncak tertinggi Lolai, destinasi wisata yang sedang hits dan menyediakan tempat bergambar kekinian bagi pejalan yang senang berbagi gambar diri. Beruntunglah kami berkunjung disaat PongTorra’ mulai ditinggalkan pengunjung yang biasanya ramai di pagi hari sehingga tak perlu berlama – lama antri kala ingin mencoba bergambar di spot – spot kekinian.

Untuk bisa bersenang – senang di PongTorra’, setiap pengunjung harus membayar dulu biaya memasuki kawasan sebesar Rp 15.000,-. Usai mengangsurkan uang tiket, perasaan saya sedikit terganggu ketika mas – mas di loket menawarkan .. “kalau mau ngopi, ada restoran kecil di sana, bisa juga makan i***mie.”

Mungkin saja mas – masnya salah ‘nyebut atau kuping saya bindeng terpapar angin naik motor. Masakan di tempat yang menurut kabar angin adalah kawasan glamping (glamour camping) yang disediakan mi instan? Karena isengnya kumat, saya pun mengintip isi tenda yang diperuntukkan bagi pejalan yang ingin menginap di PongTorra’. Maaf jika akhirnya saya jadi membandingkan dengan tempat glamping menyenangkan di tengah hutan di Hulu Selangor yang benar – benar glamour.
PongTorra’
Lembang Kapala Pitu, Toraja Utara
Buka: 24 jam
HTM Rp 15.000/pengunjung
WA: +6583506024, +628124156781
IG: @puncaklolai
Selain menyajikan tempat menikmati pemandangan dan bergambar indah, PongTorra’ juga menyediakan sarana untuk bermain seperti Sepeda di Atas Awan, flying fox, dan paintball. Tentu saja ada biaya tambahan untuk menikmati kesenangan tersebut. Geli ketika melihat beberapa pengunjung mengayuh sepeda hanya sampai di tengah – tengah tali lintasan, diteriaki abangnya untuk siap – siap ditarik mundur karena bayarnya setengah haha.
Lolai Cafe & Homestay
Penanda Lolai Cafe terbaca saat kami turun dari PongTorra’. Namun, melihat kondisi jalan ke te-ka-pe tak bersahabat untuk dilalui dengan kendaraan beroda dua, kami mengurungkan niat untuk berbelok. Alasan kedua yang lebih masuk akal adalah perut yang sudah mulai kosong dan kaki enggan diajak bermain petak umpet dengan bongkahan batu gunung dan lumpur di jalan yang menanjak tajam. Semoga sekarang jalannya sudah mulus ya. Silakan dicek saja akun media sosial Lolai Cafe untuk mendapatkan info terkini akses ke sana.

Lolai Cafe & Homestay
Desa Kapala Pitu, Kabupaten Toraja Utara
Sulawesi Selatan 91854
Buka: pk 16.00 – tutup
Telp. +6282343501464
IG: @lolaicafe
Tempatnya yang lebih tinggi memungkinkan kamu untuk menikmati pemandangan yang lebih baik. Datanglah petang hari agar badan bisa beristirahat dan lebih segar keesokan hari saat menikmati datangnya pagi dari beranda cafe.
To’ Tombi
Nama To’ Tombi tak asing bagi para pemburu awan di Toraja. Salah satu tempat yang dipadati pengunjung untuk menyaksikan datangnya pagi yang mengantarkan arak – arak awan beranjak dari Lolai. Pelataran To’ Tombi yang lega selain dimanfaatkan sebagai tempat kemping juga dijadikan tempat lepas landas paralayang.
Selain menanti matahari terbit, dari To’ Tombi pengunjung juga dapat menikmati matahari terbenam. Jika langit sedang cerah, pengunjung pun akan dipuaskan dengan pemandangan kota Rantepao dan Makale.

To’ Tombi
Lembang Lolai, Kapala Pitu
Kabupaten Toraja Utara
Sulawesi Selatan 91854
Telp: +62823494855550 (AvipTallulembang)/+6281342020505 (Widyana Ade Meyani)/ +6281386656960 (VemiRantepasang)/ +6282344414379 (Tandi)
HTM Rp 10.000/pengunjung
Di To’ Tombi, pengelola menyediakan 5 (lima) unit cottage untuk tempat beristirahat pengunjung yang ingin menikmati malam. Bagi yang ingin ngariung, tersedia pula 7 (tujuh) unit gazebo. Makanan ringan dan kopi dapat kamu pesan di Cafe To’ Tombi.
Bukit Nato
Bukit Nato baru seumur jagung. Destinasi wisata di Lolai yang segera akan menuai kunjungan pejalan. Tak sekadar menyediakan tempat untuk menikmati awan, Bukit Nato menerapkan konsep menggiatkan literasi untuk pejalan. Sebuah perpustakaan yang dilengkapi dengan koleksi buku bacaan siap untuk dilahap pejalan (pecinta buku) ketika berkunjung ke Bukit Nato. Destinasi menarik yang pasti akan saya datangi di waktu mudik nanti.

Buat kamu yang tak begitu gemar membaca, tentu saja bisa ikut duduk di depan perpustakaan, memegang buku serupa menikmati bacaan agar tampak kekinian untuk memenuhi tuntutan eskistensi di linimasa.
Bukit Nato
Desa Kapala Pitu, Kabupaten Toraja Utara
Sulawesi Selatan 91854
(300 meter dari To’Tombi)
Meski tetap masih ada segelintir pejalan yang konsisten dengan minat awalnya, agar tak dipandang tak mengikuti tren aka tak kekinian; ketika ke Toraja adalah “wajib” mengunjungi destinasi kekinian yang sedang happening di Lolai, saleum [oli3ve].
Itu yang jadi model siapa Mba?cantik.
Waaaw… makasih infonya mba… nah ini dia yang ditunggu! Kemarin2 kakak saya cuma nyodorin foto negeri diatas awan ini sambil ketawa2 ngeselin gitu. Krn dia abis touring ke Sulawesi aku jadi nyari2 info ini… ntar boleh tanya2 lagi yaa..
Kapitoo Café and Resto-nya keren kayaknya ya. Apalagi nyediain camping ground.
suka pasti kamu kak
Toraja pun tak ubahnya kota-kota besar lainnya yang latah wisata ketinggian ya: pemandangan dari bukit, spot-spot foto artifisial, dan sepeda gantung. Tertarik banget sama Kapitoo, kayaknya syahdu banget gitu sarapan di situ 😀
Keren udah punya co-working space juga!
iya .. pengen balik ke Kapitoo.
aku mau ke toraja lagi ahhh.. emang ini daerah ga ada tongkonannya ya kak?
ada kak, yang ini destinasinya kebetulan tak mengulas tongkonan 😉
Mba, Di to’tombi masih boleh untuk kemping? adakah yang menyewakan tendanya disana? Terima kasih atas infonya, sangat membantu 😊
Masih .. hubungi langsung pic yg ada di artikel ya
Wah kok bisa nemu tempat beginian sih? Waktu aku ke sana gak mampir ke tempat itu, cuma mampir ke Lolai Negeri Diatas Awan. Pangen balik lagi ke sana dah
kalau menyusur dengan mengelilingi rute ke Lolai, pasti ketemu koq tempat – tempat ini mas. silakan disusuri bila ke sana lagi