‘Ngabuburit di Perak, dari Mencari Takjil hingga Bertandang ke Situs Bersejarah


Tiada terasa Ramadan yang datang sekali setahun, segera pamit. Sebelum Ramadan berlalu, nak berbagi sedikitlah cerita perjalanan ‘ngabuburit di Negeri Jiran, Malaysia; minggu lalu. Ini kali kedua saya menjejak di Perak, negara bagian Malaysia yang letaknya di bagian barat. Di sebuah hotel di Ipoh, ibukota negeri Perak, kota keempat terbesar di Malaysia; – kata local guide yang menemani berkeliling – saya tinggal selama 4 (empat) hari. Sejarah mencatat, Ipoh adalah kota yang tata kota dan keberadaannya sedari awal dirancang dengan baik pada awal abad ke-20 saat Inggris mulai menjamah wilayah ini. Bila nak ingin melihat bagaimana apiknya pemerintah Inggris menata Ipoh, berjalan – jalan dan lihatlah jejaknya di kawasan kota tua Ipoh.

visit perak 2017, wowperak, wowramadan

Tradisi bulan puasa di Perak (dan Malaysia pada umumnya), tak jauh berbeda dengan yang berlaku di Indonesia. Namanya juga negeri serumpun, pastinya ada tradisi hari raya serta hari – hari besar agama lainnya yang mirip – mirip. Selama di Perak, Tourism Perak dan Gaya Travel mengajak saya ngabuburit berkeliling Ipoh dan Kuala Kangsar untuk menikmati suasana ramadan.

Mencari Takjil di Bazaar Ramadan
Bazaar Ramadan tahunan digelar sepanjang bulan puasa di beberapa tempat di  Perak. Dua tempat yang sempat saya kunjungi adalah bazaar ramadan yang digelar di Stadion Perak, Ipoh dan Arena Square, Kampung Penaga, Kuala Kangsar. Sangat kebetulan sekali Stadion Perak berada tepat di seberang hotel, jadi di hari pertama menjejak di Ipoh jelang waktu berbuka puasa; ngabuburitnya tinggal menyeberang jalan mencari takjil.

Bazaar ramadan, Masjid Ubudiah, Masjid Ihsaniah Iskandariah, Masjid Tua di Perak, Pesta Panjut, WOWPerak, WOWRamadan, Visit Perak 2017
Bazaar Ramadan di Arena Square, Kuala Kangsar

Jajanannya nggak jauh bedalah dengan bazaar ramadan di Pasar Bendungan Hilir, Jakarta yang selalu sesak itu. Yang membedakan, di sini tempatnya diorganisir dan dibuat khusus di pelataran luar gelanggang olah raga (GOR) sehingga tak memacetkan jalan raya karena manusia tumpahnya di dalam kawasan GOR bukan di jalan.

Mengunjungi Situs Bersejarah Kesultanan Perak
Kesultanan Perak diperkirakan sudah berdiri sejak 1528 di sepanjang tepian Sungai Perak dengan pusat pemerintahan di Kuala Kangsar. Pada 16 September 1963, Perak resmi menjadi negeri bagian Malaysia dengan nama Negeri Perak Darul Ridzuan. Taklah lengkap mempelajari sejarah Perak tanpa melihat langsung dan berkunjung ke jejak – jejak sejarahnya di Bukit Chandan, Kuala Kangsar.

Di Kuala Kangsar, kami mengunjungi salah satu istana yang pernah menjadi tempat kediaman sultan, Istana Kenangan. Istana ini dibangun pada 1926 sebagai tempat tinggal sementara Sultan Iskandar Shah, Sultan Perak ke-30 ketika Istana Iskandariah – kediaman resmi sultan hingga sekarang – sedang dibangun untuk merelokasi istana lama yang terkena banjir bandang di tahun yang sama. Yang unik dari Istana Kenangan adalah bangunannya terbuat dari anyaman bambu (gedeg) dan konon tanpa menggunakan sebiji paku pun. Hebatnya, bangunannya masih berdiri dan dipelihara dengan baik sampai hari ini! Karena sedang direnovasi, istana yang kini difungsikan sebagai Museum Kesultanan Perak ini hanya bisa dinikmati luarnya saja.

Bazaar ramadan, Masjid Ubudiah, Masjid Ihsaniah Iskandariah, Masjid Tua di Perak, Pesta Panjut, WOWPerak, WOWRamadan, Visit Perak 2017
Istana Kenangan, Kuala Kangsar

Sebelum ke Istana Kenangan, saya pun sempat mampir sebentar ke Masjid Ubudiah dan melihat – lihat makam keluarga Kesultanan Perak yang berada di samping masjid. Masjid Ubudiah dibangun pada 1913, disebut sebagai salah satu masjid terindah di Malaysia. Memang pantas saja karena bangunan ini merupakan salah satu rancangan arsitek Inggris, Arthur Benison Hubback, perancang bangunan – bangunan bersejarah yang karyanya bisa dinikmati di sekitar Dataran Merdeka, Kuala Lumpur, stasiun kereta Kuala Lumpur dan kota lama Ipoh.

Bazaar ramadan, Masjid Ubudiah, Masjid Ihsaniah Iskandariah, Masjid Tua di Perak, Pesta Panjut, WOWPerak, WOWRamadan, Visit Perak 2017
Masjid Ubudiah, Kuala Kangsar, salah satu hasil rancangan Arthur Benison Hubback

Tak jauh dari pusat kota Kuala Kangsar, di Kampung Kuala Dal, Padang Rengas; saya pun diajak mampir ke Masjid Ihsaniah Iskandariah. Masjid yang lebih dikenal dengan nama Masjid Kampung Kuala Dal ini dibangun pada 1936. Dirancang khusus oleh Sultan Iskandar Shah mengikuti rancangan Istana Kenangan, itu sebab keseluruhan bangunan dua tingkat ini terbuat dari kayu, dindingnya menggunakan gedeg dan beratap seng serta dilengkapi dengan 20 (dua puluh) jendela.

Masjid Ihsaniah Iskandariah, masjid tua di Perak, WOWPerak, WOWRamadan, Visit Perak 2017
Masjid Ihsaniah Iskandariah

Permaianan Cahaya di Pesta Panjut
Sepuluh hari menjelang lebaran, kampung – kampung di Kuala Kangsar dimeriahkan oleh cahaya pelita yang dinyalakan selepas tarawih. Pelitanya pun tak hanya satu dua, ada banyak menghiasi bentuk bangunan seperti masjid, gerbang, rumah, mobil, dan lain – lain;  tergantung kreativitas warga kampung. Semakin kreatif warganya, semakin indah dan meriah pula kampungnya.

Pesta Panjut, Masjid Ihsaniah Iskandariah, masjid tua di Perak, WOWPerak, WOWRamadan, Visit Perak 2017
Pesta Panjut di Kuala Kangsar

Tradisi ini dikenal sebagai Pesta Panjut. Setelah sempat dihentikan cukup lama karena dianggap tak islami, Pesta Panjut kembali digelar dan dijadikan sebagai salah satu destinasi wisata ramadan Perak yang dikemas dalam paket World of Wonders Ramadan (WOWRamadan) Perak 2017.

Jalan – jalan Mencari Labu ke Sayong
Satu  hal yang tak boleh dilewatkan bila bermain ke Kuala Kangsar adalah bertandang ke kampung pengrajin tembikar yang terkenal dengan kerajinan kendi, – oleh masyarakat setempat lebih akrab disebut labu – Kampung Sayong. Saya diajak bermain ke bengkel kerja milik Mohd Pareb bin Zamari, KZ Kraft. Di sini pengunjung dapat melihat pengerjaan keramik, mulai dari memilih tanah liat hingga siap dipasarkan.

Labu Sayong, Pesta Panjut, Masjid Ihsaniah Iskandariah, masjid tua di Perak, WOWPerak, WOWRamadan, Visit Perak 2017
Labu Sayong

Berburu Bubur Lambuk di Festival Bubur Lambuk WOW 2017
Sebagai penggemar tinotuan –  bubur Manado – lidah saya tak berhenti menggumuli  rasa dari semangkok Bubur Lambuk yang saya dapatkan dari salah satu tenda peserta Festival Bubur Lambuk WOW 2017 di Dataran Ipoh hingga tandas.

Bubur Lambuk adalah sajian spesial yang biasanya disajikan masjid – masjid di Malaysia sebagai makanan berbuka puasa. Dibuat dari campuran beras dengan daging cincang – sapi, rusa, ikan, mengikuti kreativitas pembuatnya – dan rempah – rempah. Karena tujuannya untuk dibagikan kepada umat yang datang ke masjid, maka proses persiapan hingga memasaknya pun dikerjakan secara bergotong royong. Bubur Lambuk yang saya cicipi kemarin adalah Bubur Lambuk Kambing yang rasanya bikin ketagihan.

Festival Bubur Lambuk WOW 2017, bubur lambuk, wowperak, wowramadan, visit perak 2017
Berbagi Bubur Lambuk di Dataran Ipoh

Tahun ini menjadi tahun kelima diselenggarakannya Festival Bubur Lambuk. Meski hujan tumpah tepat saat waktunya pembagian bubur, YB Dato’ Nolee Ashilin binti Mohammed Radzi, Executif Concillor Pariwisata, Seni Budaya, Komunikasi dan Multimedia Perak; tetap turun langsung membagi – bagikan bubur kepada pejalan dan pengendara yang melintas di sekitar Dataran Ipoh.

Festival Bubur Lambuk WOW 2017 yang diikuti 20 (dua puluh) peserta dari beberapa komunitas ini menyiapkan 10.000 paket Bubur Lambuk GRATIS untuk masyarakat berbuka puasa.

Cuci Mata di Gerbang Malam, Ipoh
Di sepanjang ruas Jl Tahwil Azhar, Ipoh, sejak 2003 dikelola dan dihidupkan menjadi destinasi wisata Gerbang Malam. Para pedagang di Gerbang Malam mulai menggelar dagangannya pada pk 19.00 hingga pk 02.00. Barang – barang yang di jual di Gerbang Malam harganya lebih murah dibanding membeli di toko. Karenanya tempat ini menjadi tujuan belanja warga terlebih di akhir pekan.

gerbang malam ipoh, Festival Bubur Lambuk WOW 2017, bubur lambuk, wowperak, wowramadan, visit perak 2017
Gerbang Malam, Ipoh

Di kiri kanan jalan ini berdiri toko – toko kelontong dari jaman baheula, sayangnya tak semua buka hingga larut. Bagi pemburu camilan dan oleh – oleh, di salah satu sisi jalan, ada satu toko yang menjual aneka camilan termasuk camilan kesukaan yang mengandung daging babi. Toko oleh – oleh ini dikelola oleh encek dan encim yang sudah sepuh tapi masih kuat menggeser – geser dan merapikan dagangan.

Belajar Memasak Rendang di Kilang Rendang Tok Mak Nik
Salah satu menu spesial yang tak pernah terlewatkan tersaji di meja saat lebaran datang adalah Rendang Daging. Karena proses memasak rendang butuh waktu dan tenaga, tak semua orang betah untuk menyiapkan menu yang satu ini. Bersyukurlah para ibu rumah tangga saat ini sudah banyak usaha makanan yang menyediakan makanan siap santap seperti Rendang Tok Mak Nik di Lahad, Ipoh.

Rendang Tok Mak Nik, kuliner ramadan malaysia, wowperak, wowramadan, visit perak 2017
Untuk membuat rendang yang enak, daging sebanyak 40 kg di wajan raksasa ini harus dimasak selama 4 jam!

Usaha rendang ini dirintis Nafsiah Yeop Abdullah – lebih akrab dipanggil Mak Nik – bersama suaminya Mohamed Pandak Hussien pada 1985. Sepeninggal Mak Nik, usaha rendang keluarga ini  dikelola oleh anaknya, Shariffudin Mohamed. Kerja keras Mak Nik dan keluarga tak sia – sia, kelezatan Rendang Tok Mak Nik kini sudah merambah hingga ke mancanegara. Selain rendang, Rendang Tok Mak Nik juga menyediakan abon ayam dan sapi.

Bagaimana persiapan lebaran kamu? Buat yang berencana untuk mudik, berhati – hatilah di jalan, tetap menjaga hati agar tak tergoda untuk menyakiti hati sesama. Selamat Idul Fitri, mohon maaf lahir dan batin, saleum [oli3ve].

Advertisement

4 thoughts on “‘Ngabuburit di Perak, dari Mencari Takjil hingga Bertandang ke Situs Bersejarah

  1. Aku sering takjub sama konstruksi bangunan-bangunan di masa lampau, ada aja teknik-teknik mejik yang nggak bisa kita temui di bangunan-bangunan saat ini, seperti istana yang dibangun tanpa paku itu. Kalo di Bandung, mungkin Sir Hubback itu kayak Shoemaker gitu kali ya.

    Suka sama Labu Sayong, unik!

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s