Bagi sebagian besar orang Indonesia, mendengar kata asuransi serupa berhadapan dengan makhluk luar angkasa yang menyeramkan. Hal ini didukung pula dengan cara pendekatan para agen asuransi yang lebih banyak mendongkolkan ketika menawarkan produknya. Benar atau betul?

Kawan saya paling jengkel berhadapan dengan agen asuransi. Satu hari, dirinya harus bepergian sendiri menggunakan pesawat. Dirinya takut ketinggian, ia pun selalu was – was bila harus pergi jauh meninggalkan rumah. Hal pertama yang dilakukannya saat masuk ke dalam terminal keberangkatan di bandar udara (bandara) adalah menanggalkan semua kejengkelannya di dekat pintu masuk. Ia mendekati meja agen asuransi, tanpa berbantahan dibelinya asuransi yang ditawarkan.
Gue takut kalo pesawatnya jatuh, anak istri gue siapa yang ngurus,Lip?
Itu cerita kawan saya beberapa tahun lalu. Sekarang, saya sudah sangat jarang mendengar penawaran mbak – mbak dari asuransi tertentu yang buka konter di pintu masuk ruang tunggu keberangkatan di bandara – khususnya bandara Hasanuddin – yang setengah memaksa kepada calon penumpang.
Asuransi perjalanan penting untuk melindungi diri pejalan dari resiko yang dapat saja terjadi selama melakukan perjalanan. Beberapa negara mengharuskan setiap wisatawan yang berkunjung ke negaranya memiliki asuransi perjalanan. Bahkan saat pengajuan visa kunjungan ke Eropa dan Amerika, data asuransi tersebut wajib disertakan sebagai salah satu syarat kelengkapan dokumen.
Perlu diingat, sebelum membeli produk asuransi perjalanan, pelajari dengan saksama fasilitas yang ditawarkan seperti berapa besar nilai tanggungan yang diberikan perusahaan asuransi, masa dan di negara mana saja asuransi perjalanan tersebut berlaku serta tata cara klaim jika terjadi resiko. Harap dicatat baik – baik, sebagian besar asuransi menerapkan sistem reimburse untuk klaim manfaat asuransinya. Jadi, jika terjadi hal – hal yang tak diharapkan, simpanlah semua dokumen transaksi yang muncul agar tak kesulitan saat melakukan klaim sekembali dari bepergian.
Untuk mendapatkan informasi asuransi perjalanan, tak perlu bersitegang dengan mbak – mbak di bandara. Saat ini beberapa perusahaan asuransi melayani pembelian asuransi perjalanan secara online seperti SmartTraveller Insurance dari PT. Asuransi AXA Indonesia. Cara membelinya mudah saja, buka website SmartTraveller dan lakukan langkah – langkah pengisian data sesuai dengan petunjuk yang ditampilkan di sana.
Saya membeli asuransi perjalanan untuk perjalanan seminggu ke Georgia. Setelah memasukkan informasi perjalanan seperti negara yang dituju, waktu perjalanan – ini menentukan masa aktif polis – (tanggal keberangkatan dan kepulangan), jumlah tanggungan (sendiri ataukah keluarga) serta mata uang yang digunakan (umumnya pilihannya ada dua: Rupiah dan US Dollar); akan keluar tawaran plan asuransi yang akan dipilih. Silakan dipilih sesuai ketertarikan hati pada besarnya uang pertanggungan dan manfaat yang akan didapatkan bila terjadi resiko.
Setelah semua proses pengisian data selesai, kamu akan digiring pada laman pembayaran. Cukup bayarkan saja menggunakan kartu kredit agar tak perlu geser tempat duduk. Bila transaksi berhasil, dalam lima menit konfirmasi pembayaran akan ditampilkan di monitor. Tunggulah 30 – 45 menit, sebuah email akan dikirimkan berisi e-polis smarttraveller yang siap digunakan.
Bagaimana bila terjadi kesalahan data pada e-polis? Misal, saya kemarin nomor KTP yang muncul di e-polis kebanyakan angka nol di belakangnya. AXA memberikan endorsement untuk merevisi kesalahan data dengan ketentuan HANYA berlaku sekali saja. Jadi, setelah menerima e-polis coba dicek apakah semua datanya sudah benar sesuai dengan data dokumen yang ada (KTP dan paspor).
Lalu, misal terjadi kemacetan pada sistem pembelian online, apakah proses pembelian langsung di konter semudah dengan membeli online? Banget, bedanya hanya pada polis yang diterima. Jika membeli online kita akan menerima e-polis sebanyak 10 lembar kertas A4 yang rapi diketik sedang bila belinya di konter, polisnya serupa buku kwitansi yang tebal dengan data ditullis tangan. Apabila terpaksa harus membeli ke konter, jangan lupa membawa fotokopi paspor dan KTP dari semua calon tertanggung.
Ini bukan tulisan berbayar ya, tapi tulisan berdasarkan pengalaman memilih asuransi perjalanan pintar untuk pejalan. Saya memilih SmartTraveller karena sudah mengenal produk ini sejak diluncurkan. Kedua, sewaktu mendadak mencari asuransi perjalanan, hanya webnya AXA Indonesia yang dengan gampang diakses.
Jadi, seberapa penting asuransi perjalanan bagi pejalan ketika bepergian?
Minggu lalu di Malaysia, seorang kawan berjalan mengalami kecelakaan yang tak diduga di hotel tempat kami menginap. Kejadiannya tengah malam, di dalam kamar mandi. Selepas mandi, saat dirinya hendak melangkah keluar dari kamar mandi; kaca sliding door yang memisahkan toilet dengan tempat mandi, pecah. Semburan kaca dalam serpihan kecil – kecil menimpa dan melukai sekujur tubuhnya. Malam itu, dirinya dilarikan dengan ambulan ke rumah sakit. Pernah membayangkan hal seperti ini akan terjadi dalam perjalananmu? saleum [oli3ve].
memang asuransi penting banget kak saat jalan karena gak tahu apa yang akan terjadi
Thank youu infonya membantu banget 🙂
Aku mau nanya nih. Bbrp hari yg lalu aku beli asuransi Smart Traveler lewat counter, lalu dapetnya buku kuitansi kecil itu. Nah klo mau apply utk visa ke Eropa, apa nanti bukunya itu diambil Kedubes ato gimana ya? Apa ak perlu foto copy semua isinya lalu itu yg dikasihkan Kedubes? Pdhl tulisannya kecil2
Mohon pencerahannya yaa. Sori masih newbie hehe 🙂
hi Tina, dicopy aja bagian depan yg ada nama dan cap payment. saat apply visa bukunya dibawa beserta copynya; buku untuk ditunjukkan yg ditinggal copy