Glamping Semalam di The Sticks


Rubin Gan menghentikan pick up putihnya di tengah-tengah sungai. Ia keluar dari kendaraan, menengadah ke atas jembatan gantung yang bergoyang ke kiri dan ke kanan terbebani oleh gerak badan kami yang meniti di atasnya. Dia baru tersadar, dia lupa mengingatkan, jembatan itu harus dilintasi bergantian. Maksimal 3 (tiga) orang dewasa dengan berat badan yang wajar. Tapi, sedikit langkah lagi kami sampai di mulut jembatan. Tak mungkin untuk kembali ke ujung yang satu dan mengulang melangkah secara bergantian bukan? Rubin kembali memasuki kendaraannya, mungkin sembari berdoa di dalam hati semoga jembatan baru yang membentang di atas aliran Sungai Chiling itu baik-baik saja.

the sticks eco-resort, the sticks guide, visit hulu selangor 2017, discover selangor, eat travel write, gaya travel

Ini hari kedua kami menyusuri Hulu Selangor, dan setiap pagi harus siap beranjak dengan membawa semua barang ke tempat yang baru. Selama perjalanan dari Chiling Sanctuari menuju The Sticks saya memilih untuk tidur. Baru saja lelap, bus yang kami tumpangi sudah berhenti. Mata saya masih menahan kantuk. Setengah melayang, menitipkan Meywah di pick up Rubin, lalu mengayun langkah  mengekor langkah-langkah yang lain menuruni anak tangga bersemen hingga sampai di jembatan gantung ini. Sedang pick up itu diajak Rubin berjalan menerabas air sungai. Kami melanjutkan langkah, sedikit berjalan menanjak untuk sampai di sebuah sebuah ruang yang ternyata adalah ruang makan.

the sticks eco-resort, the sticks guide, visit hulu selangor 2017, discover selangor, eat travel write, gaya travel, chalet, glamping
Yang malas jalan kaki 😉

Tak banyak informasi yang tersedia untuk mengetahui lebih awal tentang The Sticks yang akan menjadi tempat beristirahat malam ini. Saya percaya saja, akan melewati malam yang berbeda di sini. Segelas Teh Jahe Rosella dingin buatan Mrs Rubin disajikan sebagai pelepas dahaga sembari menanti pembagian kamar.

the sticks eco-resort, the sticks guide, visit hulu selangor 2017, discover selangor, eat travel write, gaya travel
Olah raga dikit: naik turun tangga, nyeberang sungai untuk sampai di The Sticks
the sticks eco-resort, the sticks guide, visit hulu selangor 2017, discover selangor, eat travel write, gaya travel
Welcome Drink

Dari Rubin Gan yang punya kesenangan bertualang di alam, saya mendapatkan keterangan bahwa sanggraloka dan glamping  area The Sticks, dibangun di atas bekas lahan tambang timah dengan konsep ramah lingkungan. Sumber energinya memanfaatkan tenaga surya dan air sungai, demikian pula  sistem pengolahan limbahnya dikelola sendiri. Karenanya siapa pun yang berada di sini, diajak untuk mendayagunakan energi yang tersedia dengan baik. Lupakan sejenak gawaimu karena jaringan ke jejaring maya turun naik dan lebih banyak tenggelam, nikmati saja kehidupan yang tenang di tengah hutan.

the sticks eco-resort, the sticks guide, visit hulu selangor 2017, discover selangor, eat travel write, gaya travel, chalet, glamping
Chalet 3 kamar tidur dengan pintu masing-masing langsung ke teras
the sticks eco-resort, the sticks guide, visit hulu selangor 2017, discover selangor, eat travel write, gaya travel, chalet, glamping
Shower di kamar mandi chalet
the sticks eco-resort, the sticks guide, visit hulu selangor 2017, discover selangor, eat travel write, gaya travel, chalet, glamping
Pantry Chalet Premium

Untuk tidur, tersedia villa, glamping hut, chalet, dan tenda yang dikelompokkan ke dalam tipe kamar: Tendok (= tenda pondok), Bamboo Chalet, Riverside Tendok, Serengeti Tent dan Opera House. Saya menempati Chalet dengan 3 (tiga) kamar tidur yang dilengkapi kamar mandi di dalam. Shower dengan air panas dan dingin, sabun, shampo dan handuk tinggal pakai. Ada teras dengan meja bulat dan bangku-bangku kayu serta tempat untuk mencuci piring. Masing-masing tipe kamar memiliki keunikan desain interior dan eksterior termasuk fasilitas sendiri. Di depan chalet saya ada Chalet Premium. Fasilitasnya? Super! Serasa tinggal di kamar suite hotel berbintang. Yang membedakan, suasananya. Tenaaaaang, adeeeeem, jauh dari riuhnya kota.

the sticks eco-resort, the sticks guide, visit hulu selangor 2017, discover selangor, eat travel write, gaya travel, chalet, glamping
Makan malam dan sarapan

Saat makan malam tiba kami kembali berkumpul di ruang makan. Malam itu Mrs. Rubin dan keponakannya (maaf namanya lupa) menyediakan makanan yang nikmat sekali. Setiap orang menikmati beranjak ke meja makan dua tiga sampai empat kali dengan senang hati. Cumi goreng tepung, tumis okra dan manis mangganya masih terbawa di ujung lidah. Ada minuman dingin dan panas. Kalau mau bikin kopi, teh atau susu coklat untuk menghangatkan badan, air panas tersedia di dalam termos jadul berwarna merah yang membuat hati serasa sedang berlibur di rumah nenek.

the sticks eco-resort, the sticks guide, visit hulu selangor 2017, discover selangor, eat travel write, gaya travel, chalet, glamping
Botol minum untuk di kamar

Dari obrolan singkat di sela menuang makanan, Mrs Rubin mengatakan kami adalah grup pertama yang menginap di The Sticks yang baru 2 (dua) bulan mulai menerima tamu dari saat kami datang. Di saat makan malam itu pulalah beliau baru tahu kalau tetamu yang riuh ini adalah rombongan media ASEAN yang berjalan dengan Tourism Selangor.

The Sticks Eco-Resort & Glamping Site
Kuala Kubu Bharu, Hulu Selangor, Selangor, Malaysia
Telp.: +60 173459109
Email:  bookings.thesticks@gmail.com
Instagram: @thesticksguide

the sticks eco-resort, the sticks guide, visit hulu selangor 2017, discover selangor, eat travel write, gaya travel, chalet, glamping
Mrs Rubin dan keponakannya

Jangan khawatir akan mati gaya selama tinggal di sini. Ada ragam kegiatan yang tersedia untuk dinikmati. Sekadar berendam di beningnya air sungai Chiling, trekking jalur pendek di hutan yang bisa diikuti oleh anak-anak hingga kegiatan yang menantang adrenalin dapat dipilih sesuai dengan minat. Jika menuruti kata hati, saya ingin sekali mengikuti History Tin Mine Trek dari The Sticks, sayangnya pagi-pagi sekali kami sudah bersiap untuk beranjak lagi. Kembali berjanji pada diri akan datang lagi untuk menuntaskan kerinduan pada penyusuran romansa Gombak dan Klang di satu masa, saleum [oli3ve].

12 thoughts on “Glamping Semalam di The Sticks

  1. Kaaaaaakkk, aku mau ke situuu. Perpaduan kamping di gunung dan kenyamanan ala hotel itu… sempurna! Oh, tak perlu bingung aku harus ngapain di situ, all i want to do is to take a rest, makan, mandi, baca buku, menulis, menikmati hidup 😀

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s