Punya binatang kesenangan? Tentu saja punya. Saya jatuh hati pada Tapir semasa TVRI adalah satu-satunya saluran tontonan yang menayangkan Flora dan Fauna. Dia yang kulitnya mengkilat bila tertimpa cahaya, dan moncongnya yang bergerak-gerik lucu bila sedang berjalan terlebih saat mengendus makanan, dinanti setiap saat. Dulu saya mengira moncong itu serupa belalai yang putus karena panjangnya nanggung bila dibandingkan dengan belalai gajah. Bila memerhatikan bentuk badannya, selintas ia serupa dengan babi. Saya pun berpikir, dia pasti sepupunya babi. Ternyata, dirinya adalah kerabat dekat badak dan kuda. Bingung kan? Akhirnya saya pun menebak-nebak, mungkin, mungkin lhooo … sewaktu hamil, ibunya sangat ingin sekali punya anak serupa dengan babi idolanya ;).

Setelah puluhan tahun berlalu, angan masa kecil untuk bersua dan bersapa dengan Tapir akhirnya mewujud. Kami bersua di hari Kartini. Hari saat saya berkesempatan mengunjungi Sungai Dusun Wildlife River Conservation di Kuala Kubu Baru, Hulu Selangor, Malaysia bersama teman-teman blogger, media cetak/online serta agen perjalanan dari Brunei, Filipina dan Malaysia saat mengikuti kegiatan Eat Travel Write (ETW) 3.0 di Selangor pertengahan April lalu.
Sungai Dusun Wildlife River adalah kawasan penangkaran binatang yang dilindungi di Selangor. Dibuka pada 1964 dan dikelola oleh Department of Wildlife and National Parks (DWNP), salah satu lembaga di bawah Kementerian Lingkungan Hidup, Malaysia sebagai tempat penangkaran badak Sumatera. Kini, selain badak Sumatera, ada pula tapir, landak, buaya, beruang serta beberapa spesis burung dan serangga.
Tapir adalah jenis binatang malam atau bahasa kerennya nokturnal. Ia juga binatang soliter yang lebih senang bersendiri atau berduaan saja. Meski panca inderanya kurang tajam, untuk membantunya beraktifitas, tapir mengandalkan indera penciuman dan pendengarannya yang sangat peka. Makanan kesehariannya, dedaunan dan umbi-umbian.
Kami datang di siang hari, saat mereka seharusnya beristirahat; bobo siang. Namun demi menemui penggemarnya, setelah dinanti-nanti muncullah 2 (dua) ekor tapir ukuran sedang yang malas-malasan melangkah dari dalam kandangnya. Warna kulitnya hitam dan putih. Dari kepala hingga perbatasan perut dan tengkuk/bahu serta kaki depan, berwarna hitam. Ujung-ujung kupingnya yang hitam dihiasi dengan garis putih. Sedang bagian bahu, perut hingga pantat/batas pangkal paha belakang yang putih tampak seperti pelana. Bisa kamu bayangkan, kedua kaki belakangnya pasti berwarna hitam. Kuku-kuku pada kakinya pun berbeda, kaki depan memilki 4 (empat) kuku sedang kaki belakang hanya 3 (tiga) kuku. Dari warna kulit, ia dikenali sebagai Tapirus indicus, spesis tapir terbesar dan sudah mulai punah di dunia yang hanya dijumpai di Asia khususnya Indonesia, Kamboja, Laos, Malaysia, dan Myanmar.
Pada daftar anggota keluarga tapir yang tergantung di depan kandang, terbaca 10 (sepuluh) nama penghuni tapir di penangkaran ini. Masing-masing menempati satu ruang yang diberi nomor sesuai dengan nomor urut pada daftar anggota tadi.
Pertemuan yang menyenangkan sekaligus menggelikan, bahkan jemari saya pun kegelian diciumi dan dihujani hembusan liurnya. Selepas dari kandang tapir, kami beranjak ke tempat spa buaya. Karena jaraknya lumayan mengucurkan keringat, kami ke sana menumpang pick up. Sayangnya, siang itu buaya dan pakaya lebih senang berendam. Sepertinya mereka takut kulitnya gosong tersengat matahari. O, ya kawasan ini juga dibuka sebagai tempat berkemah, jadi bila kamu ingin menikmati alam sembari belajar silakan mengajukan permohonan ijin ke pengelola kawasan.

Usai pertemuan menggelikan kemarin, saya jadi mereka-reka. Biasanya, ketika menyenangi sesuatu tanpa sadar kesenangan itu melukiskan atau minimal memiliki kesamaan dasar dengan kita. Saya jadi teringat saat sedang berbincang dengan seorang sahabat, dia bilang begini,”Lip, kamu itu sebenarnya pemalu ya? Nggak suka keramaian.” Nah, sebagai penggemar Nokturno, berarti pembawaan saya mirip tapir donk hahaha. Saleum [oli3ve].
Hehe menarik garis persamaan antar pengagum ya mbak Olive. Semula sy rancu antara badak dan tapir.