Swiss-Belhotel Makassar, Ketika Rasa Meluruh


Lip, koq bisaaa?” Tanya itu masih saja kau kumandangkan, tak puas rupanya dengan semua jawaban yang sudah kuberikan. Aku tahu kamu penasaran kenapa pertengahan Mei kemarin aku mendadak muncul di kotamu, hinggap selama 3 (tiga) hari di Swiss-Belhotel Makassar hingga membuat tanyamu berulang menguap ke udara, sampai detik ini,”koq bisaaaaaa?”

swiss belhotel makassar, swissbel makassar, hotel di makassar, hotel di dekat pantai losari

Makassar tak selalu ramah ketika kaki melangkah ke sana. Entahlah, selalu saja ada yang membuatku meriang lalu meradang walau menjejak sekejap saja untuk menyapanya. Tapi hari itu berbeda. Air yang tetiba meleleh dari langit siang itu, yang memberi salam selamat datang, mungkin dia yang menghapus penatnya. Langit hanya sebentar saja meneteskan air matanya, ia kembali ceria menemani langkah menuju kota.

Aku ke sini, ingin menemukan kembali emosi-emosiku, mengisi jiwaku dengan fantasi liarku. Semoga apa yang kan disentuh tanganku, dinikmati mataku, dan dicecap perasaku; di kotamu, akan memberikan sensasi yang berbeda. Selamat siang Makassar.

swiss belhotel makassar, swissbel makassar, hotel di makassar, hotel di dekat pantai losari

Sedang kurenung-renungkan kembali apa yang pernah dituturkan oleh Paulo Coelho, seorang penulis kesayangan dalam Manuskrip yang Ditemukan di Accra ketika pikiranku yang asik menari-nari sendiri dihentikan oleh tanya pengemudi taksi yang siang itu mengantarkanku keluar dari bandara. Kami berjalan berputar melalui jalan yang baru kali ini aku lewati kala tanyanya mengemuka,”Mbak, menginap di hotel kaca kan?”

Hotel kaca? bukan, itu bukan nama hotel yang aku dapatkan dari Harshanty Kalolo, RegionalĀ  Director of PR & Promotion Swiss-Belhotel International yang telah bersusah payah menghubungi kemarin meski jaringanku sedang tulalit. Nuhun pisan mbak. Kucoba mencerna arah bicaranya ketika dirinya seperti tersadar akan kebingunganku dan menjelaskan,”Ohhh … anu, itu hotel baru kan mbak? hotelnya terbuat dari kaca semua, kita sebutmi dengan hotel kaca. Nantimi kita lihat.” Ya, aku paham. Kita sering memberi julukan terhadap benda (hidup atau mati) dengan hanya melihat apa yang tampak dari luar.

swiss belhotel makassar, swissbel makassar, hotel di makassar, hotel di dekat pantai losari
Tiap pagi bercanda dengan matahari

Swiss-Belhotel, itu nama hotelnya, mas.” dan si masnya hanya mengangguk-angguk disertai ooo yang panjang. Pantas saja tadi dia terheran-heran ketika aku meminta diantarkan ke Swiss-Belhotel di Losari. Di pikirannya nama hotel tersebut adanya di Panakukkang seperti yang kupikirkan ketika pertama kali mendapatkan informasi tempat untuk berbaring selama (iseng) mengikuti kegiatan Makassar International Writers Festival (MIWF) 2016 di Makassar. Racun yang dihembuskan dan godaan mbak Redalah yang membuatku kembali ke kota ini.

Itu kan hotelnya mbak? lihat, dindingnya kaca semua, makanya dikenal dengan hotel kaca” pekiknya ketika dari jauh tampak bangunan yang didominasi warna biru itu berkilauan memantulkan cahaya matahari yang menyentuhnya. Nggak salah juga dia menyebut pemandangan yang baru di Makassar itu dengan, hotel kacaĀ  ;).

swiss belhotel makassar, swissbel makassar, hotel di makassar, hotel di dekat pantai losari

Aku menempati sebuah kamar Deluxe di lantai 9 (sembilan), berada di tengah-tengah dan memiliki balkon sendiri untuk memandangi kota serta menikmati lekak-lekuk Fort Rotterdam dari ketinggian. Nantinya, selama tiga hari berada di hotel ini, balkon itu menjadi tempat kesenanganku untuk menyapa pagi dan melepas malam. Tampaknya, akulah orang pertama yang akan menikmati kamar ini. Wanginya masih sangat baru. Setelah mengatur suhu pendingin di kamar, aku lelap sebentar. Lena pada empuknya kasur dan lembutnya bantal. Lupa akan lapar yang sesaat tadi menyerang. Dan baru keluar kamar lagi menjelang senja, melangkah ke lokasi MIWF 2016, Fort Rotterdam setelah sebelumnya sempat bersapa sejenak dengan bapak Diaz Yonadie, GM Swiss-Belhotel Makassar di lobi, serta berbincang sebentar, berkeliling hotel dan mengatur janji pertemuan selanjutnya dengan Vonny Karina, Sales Manager, Swiss-Belhotel Makassar.

Swiss-Belhotel Makassar, hotel bintang empat, tegak di bibir pantai Losari. Dia sangat dekat dengan ikon-ikon wisata sejarah dan kuliner Makassar, tempat yang selalu membuatku betah berlama-lama. Fort Rotterdam hanya sepelemparan batu dari lobi, di seberangnya Pelabuhan Soekarno Hatta. Sedang, Pelabuhan Paotere sekejap saja bisa kau gapai dengan menumpang kendaraan umum atau bila terburu-buru naik ojek saja, Societeit de Harmonie hanya perlu beberapa langkah kecil-kecil untuk menggapainya, ingin menikmati sunset dan bergambar kekinian di Pelataran Bahari Pantai Losari? selonjoran sedikit saja sudah sampai. Atau rindu kuliner khas Makassar, ikan bakar, pisang epek, ngopi, coto, sop sodara, es pisang ijo dan kawan-kawannya? Setiap malam di sepanjang jalan Penghibur berjejer tukang pisang epek menggelar meja-meja kecil dilengkapi bangku plastik warna-warni, kamu tinggal pilih mau pesan di meja yang mana. Pun di seberang Pelataran Bahari ada Kawasan Wisata Kuliner bila ingin mencari yang lain. Mungkin ingin menyeberang ke pulau-pulau di seberang Makassar, ada pelabuhan rakyat di samping hotel.

swiss belhotel makassar, swissbel makassar, hotel di makassar, hotel di dekat pantai losari

swiss belhotel makassar, swissbel makassar, hotel di makassar, hotel di dekat pantai losari

Hotel ini tak hanya bersahabat bagi para pejalan. Ia pun sangat sesuai sebagai tempat beristirahat atau tempat pertemuan bagi mereka yang sedang melakukan perjalanan dinas. Letaknya mudah saja dijangkau dan tak terlalu jauh dari mulut tol bila kamu terburu-buru hendak ke bandara. Di dalam kamar yang lega, dengan perkakas yang memadai serta jaringan nirkabel, memanjakan diri saat menyelesaikan beberapa pekerjaan, entah pagi, siang atau di malam hari. Oh, dan tentu saja, tersedia ruang meeting dan ballroom untuk kegiatan yang lebih besar. Tinggal pilih dan sesuaikan saja dengan waktu dan kebutuhan. Kalau ingin meregangkan otot dan bersantai, turun saja ke lantai 2 (dua) di sana ada kolam renang dengan pool bar dan ruangan kebugaran. Sekadar cuci mata menikmati sunset di tempat ini juga menyenangkan sekali.

Karenanya di hari kedua, aku memilih bersantai-santai saja di kamar usai menikmati sarapan yang menyenangkan lidah dan kantung makan. Meski berkali kutolak karena perut sudah padat, berkali pula mereka menawarkan makanan yang belum kucicipi. Sampai-sampai aku mesti bersalaman dua kali dengan pak Mappananrang, Food & Beverage Manager, karena diri dan timnya memanjakan tamu-tamu hotel dengan menyediakan makanan lezat yang sangat susah untuk ditampik.

swiss belhotel makassar, swissbel makassar, hotel di makassar, hotel di dekat pantai losari

swiss belhotel makassar, swissbel makassar, hotel di makassar, hotel di dekat pantai losari

Swiss-Belhotel Makassar
Jl Ujung Pandang No. 8, Makassar 90111
Sulawesi Selatan
Telp. (62-411)369 0000 Fax. (62-411)369 0333
Email reservasi: makassar-sbmk@swiss-belhotel.com

Aku akan menapaki jalan yang belum pernah kutempuh gara-gara banyak orang mengatakan jalan itu sama sekali tidak menarik. Aku tidak akan mengeluhkan hidup ini dengan berkata,”Segala sesuatunya sama seperti dulu, dan aku tidak bisa berbuat apa-apa untuk mengubahnya.” Sebab aku akan menjalani hari ini seakan-akan inilah hari pertamaku, dan sementara menjalaninya, akan kutemukan hal-hal yang bahkan tak pernah kuketahui keberadaannya selama ini. Semoga aku mampu menerima diriku apa adanya … semoga aku terheran-heran pada sepak terjangku sendiri yang paling remeh sekalipun. – [Paulo Coelho, Manuskrip yang Ditemukan di Accra].

swiss belhotel makassar, swissbel makassar, hotel di makassar, hotel di dekat pantai losari

swiss belhotel makassar, swissbel makassar, hotel di makassar, hotel di dekat pantai losari
Yang menemani bekerja

Siapa mengira aku akan menikmati kembali kota ini meski hanya 4 (empat) hari setelah kutinggal pergi dua puluh tahun lalu. Di kedai kopi Rotterdam, aku bersulang pada perjalanan masa, yang telah menghantarkanku kembali ke sini, dan meluruhkan semua rasa yang pernah ada.

Hari ini bila kamu berencana ke Makassar dan merindukan tempat beristirahat yang nyaman, tenang, pelayanan yang menyenangkan, kamu tahu kan mesti memilih yang mana? saleum [oli3ve].

9 thoughts on “Swiss-Belhotel Makassar, Ketika Rasa Meluruh

    1. swis belin itu bintang tiganya ya? ntar kalo ke Medan tak cobain deh Win. eh btw, di MIWF aku bertemu seorang jurnalis yang tahu namaku dari blogmu lho šŸ™‚

      1. anak VOA, dia tanya2 Toraja jadi kutitip ke temanku. nggak tahunya aku dadakan ke Mks di hari dia baru balik dari Toraja.

Leave a comment