Dengan mata melotot, mulutmu terbuka lebar. Ada paduan rasa kaget dan senang yang terpancar dari sudut matamu melihat seekor gajah tetiba menjulang memenuhi gerbang yang hendak kita lalui. Dia berhenti, di seberang. Melirik ke kanan dan ke kiri, lalu menatap ke arah kita dengan mata penuh senyum. Buggy yang kita tumpangi pun berhenti di depan pintu keluar villa. Si gajah perlahan undur, menggeser badannya yang lebar sedikit ke kanan agar ada sedikit jalan yang lowong untuk kita lalui. Setelah melewati tempatnya berdiri, barulah diayunnya langkah tuk melanjutkan perjalanan.

Berpapasan dengan gajah hanyalah sepotong pemandangan langka yang mewarnai hari kami dalam perjalanan pagi dari The Sanctoo Villa ke Bali Zoo. Lokasinya yang berada di belakang villa memudahkan tamu The Sanctoo untuk berkunjung setelah sebelumnya menginformasikan kepada petugas di bagian resepsionis hendak berangkat jam berapa agar disediakan buggy yang mengantar ke sana. Bila diukur dengan banyaknya ayunan kaki melangkah; jarak villa ke kebun binatang tak terlalu jauh. Namun mengingat jalannya melalui jalur perlintasan gajah maka manajemen The Sanctoo Villa dan Bali Zoo tak menganjurkan tamunya untuk berjalan kaki di jalur tersebut. Cukup manusiawikan?

Mengunjungi Bali Zoo dengan paket khusus adalah tambahan kesenangan yang kami dapatkan saat menginap di The Sanctoo Villa. Meski awalnya engkau sedikit keberatan dan mempertanyakan hal istimewa apa yang dapat dipelajari oleh pasangan yang sedang berbulan madu dengan melangkah ke kebun binatang, tak ada protes yang bergulir saat kita hendak beranjak ke sana. Lagi pula, tak perlu kujawab tanya itu karena ekspresi wajahmu di pertemuan kejutan dengan gajah di depan gerbang tadi membuatku yakin kamu akan menikmati masa berkeliling di Bali Zoo. Kita pun sudah sepakat (lebih tepatnya aku yang menganjurkan) untuk mengambil paket Zoo Explorer untuk dua jam berjalan kaki menikmati kebun binatang dan seisinya diakhiri dengan makan siang prasmanan di Elephant View.


Bagiku, Bali Zoo adalah kebun binatang ketiga yang membuat betah berlama-lama di dalamnya setelah Schmutzer di Ragunan (semasa di bawah pengelolaan Yayasan Gibbon) dan Secret Zoo di Jatim Park 2. Di area seluas 3,5 hektar ini tumbuh bermacam tanaman, dari rerumputan hingga pepohonan yang berbatang besar dan tinggi yang meneduhkan, serta tentu saja dihuni pula oleh bermacam binatang dari yang jinak sampai yang buas. Mereka diatur dan ditempatkan sedemikian rupa dengan pembagian area tersendiri, serta di kandangnya masing-masing yang dibuat sedikit banyak menyerupai habitat asalnya sehingga membuat mereka betah.
Penunjuk arah laluan, tanda peringatan dan larangan untuk pengunjung serta informasi tentang siapa penghuni kandang-kandang yang dilalui cukup jelas dan membantu pengunjung untuk mengenal jati diri penghuni kebun binatang ini.


Memberi makan burung, gajah, kelinci, rusa serta bercanda dan mengajak mereka bergambar bersama tentu menjadi pengalaman yang sangat menyenangkan sebagai salah satu bagian pelajaran menjalin hubungan dengan sesama. Mencoba mengenal satu dengan yang lain melalui makanan kesukaan dan tata cara menyapa pada sebuah pertemuan adalah awal dari tahapa membangun hubungan yang baik, bukan?
Bila kaki pegal berjalan karena telah lama tak diajak berkeliling jauh, ada tempat duduk-duduk yang teduh di bawah pohon untuk beristirahat sejenak. Atau mampirlah ke gerai zoovenir untuk melihat-lihat (dan tentunya dibeli donk) buah tangan yang lucu-lucu dari Bali Zoo. Di sebelahnya ada gerai minum serta Animal Clinic & Nursery.
Karena tak ingin berlama-lama di luar villa, kami pun buru-buru mengejar waktu makan siang yang hanya tersedia pk 12.00 – 14.00 (khusus prasmanan) sembari melihat burung-burung yang sedang bermain di depan pintu masuk dan gajah-gajah yang melintas di samping Elephant View. Kami cukup senang melihat wajah riang mereka yang bisa menikmati safari dengan gajah berkeliling kebun binatang. Bahkan dengan berkesempatan memberinya makan dan melihat mereka bermain air saja sudah membuat hati bahagia koq, apalagi dinikmati berdua kan? O,ya .. di sela acara makan siang, ada sesi bergambar dengan binatang-binatang buas di serambi depan Elephant View buat dirimu yang senang tantangan.
Bali Zoo
Jl Raya Singapadu, Sukawati
Gianyar 80582, Bali
Telp: 062-361-264-357
Email: info@bali-zoo.com
Selain Elephant View, di dalam area Bali Zoo juga ada Wana Restaurant-Lounge Bar bagi kamu yang ingin menyantap makan siang ditemani keluarga singa. Siapkan jantung sehat aja agar tak terkejut bila mendadak mata mereka mengarah ke isi piring di atas meja makan hahaha.
Usai makan dan meminta bantuan petugas kasir di restoran untuk menghubungi pihak villa agar menjemput; aku memilih duduk-duduk pada bangku kayu di samping pintu masuk Elephant View sementara dirimu melangkah ke gerai Zoovenirs. Aku senang menikmati raut bahagia di muka pengunjung yang keluar masuk restoran ini. Raut bahagia bak anak kecil yang menemukan mainan kesukaanya. Bahagia yang sama, yang terbaca di mukamu yang memerah seperti kepiting rebus karena kepanasan, selamat berbahagia, saleum [oli3ve].
Ah, jadi mupeng liatnya. Masi ada dua zoo yang bener-bener pingin dikunjungi, Batu Secret Zoo dan yang di atas. ๐
masa makan siang berhadap hadapan dengan gajah kak?? kan bau huhuhuhu
Nggak bau, ini kebun binatangnya wangi lho Yud
he??? pake parfum dia ya kak? ๐
wahh menarik,,beberapa hewan sudah terbiasa didekati manusia ๐
Nuansa bambu di Wana Restauran terkesan alami banget, mungkin bagi turis manca hal ini sangat menyenangkan..saya aja liatnya kepincut…salam kenal Bu..
zoo nya bagus yah…
pengen deh kesana…
poto2 nya juga bagus… keren…
-salam kenal-
Saya kepengen banget ke Bali Zoo sejak lama, ya sebagai salah satu cita-cita untuk main/keliling kebun binatang/taman safari, biar bisa belajar dan peduli sama satwa ๐
Wah bagus2 ya fotonya
ohohoppp… so lopeli liat poto yg paling atas…..