Buah dari PERJALANAN adalah dipertemukan dengan banyak orang baru dan hal-hal baru yang mengajak diri lebih sabar berPROSES: membuka mata, melihat sekeliling, mengelola emosi dan ego, memahami dan menghargai pilihan/pendapat orang lain, mengenal dan bersahabat dengan diri sendiri serta lebih bijak menjalani hidup. Ringan beratnya PROSES serta reaksi sang pejalan akan mempengaruhi pada cara berpikir, memandang, mengambil keputusan dan bersikap terhadap sekeliling.
Dalam merencanakan dan mengeksekusi rencana perjalanan, saya lebih memikirkan KUALITAS dan MAKNA yang akan didapatkan di akhir perjalanan itu. Bukan sekadar memenuhi kuantitas agar tampak sibuk berjalan. Karenanya, sebagai pejalan yang memiliki minat sedikit berbeda dengan yang lain, sering penolakan untuk berjalan bersama ke satu tempat membuat mereka yang tak jua memahami keinginan diri sebagai langkah untuk menghindar. Mereka lupa, saya sering terbentur pada pengambilan jatah cuti ;).
The most glorius moment you will ever experience in your life is when you look back and see how GOD was protecting you all this time – [Shannon L. Alder]
Dua tahun ini, beberapa kali saya memilih menghilang sebentar dari keriuhan dan melakukan perjalanan kontemplasi. Tak melulu pergi jauh. Terkadang hanya menantang diri pergi duduk dan memanjakan lidah dengan secangkir minuman hangat di sebuah kedai kopi yang tak biasa dikunjungi, sesekali memasang kuping, mengedarkan pandangan, dan mencerna setiap pergantian suasana. Lebih sering, memanjakan diri dengan me time ke tempat tak biasa. Tak menggubris panggilan telepon, membiarkan ratusan pesan di WhatsApp tak berbalas, menghanyutkan diri ke dalam lembaran buku tapi tetap memantau keriaan di media sosial.
Hari ini tanggal 8 November 2015 yeee pentas lumba-lumbanya selesai.
Jadi lumba-lumba, beruang madu, berang-berang, dan lain-lain bisa pulang ke tempat masing-masing. Seperti lumba-lumba pulang ke laut, beruang madu pulang ke hutan, berang-berang bisa pulang ke sungai dan lainnya bisa pulang ke tempat mereka hidup.
Jadi, jangan menonton pentas lumba-lumba lagi ya karena kasihan lumba-lumbanya dan hewan lain yang berada di sirkus.
Aku harap tidak ada pentas lumba-lumba lagi selamanya.
[Pulanglah Hewan Sirkus – Cerita Khina]
Tulisan di atas adalah wujud kepedulian dan harapan seorang gadis kecil yang kata-katanya acap kali mengajak orang dewasa berulang berpikir, merenung, dan menyadari makna perjalanan hidupnya. Seperti pagi ini. Entah kenapa, pilihan kata sederhana yang dirangkai pada tulisan terbarunya yang diberi judul Aku Harus Bisa, membuat mata berkaca-kaca. Dia tak pernah tahu (sekarang dirinya pasti tahu setelah membaca tulisan ini) dalam setahun ini dirinya telah menjadi penyemangat dan malaikat pelindung bagi seseorang yang jatuh bangun menata emosinya dalam menjalani proses kehidupan berkat petuah menyejukkan yang sering dilontarkannya dan dibagikan ibunya lewat facebook.
Khina alasan kuat yang membawa langkah memenuhi ajakan om BA untuk berakhir pekan ke Purwokerto September 2015 lalu. Secara fisik, kami belum pernah melakukan perjalanan bersama. Kami baru mengisi 30 menit waktu yang tersisa buat saya menghirup udara Purwokerto dengan melangkah ke Choco Klik untuk menyesap secangkir coklat panas kesukaannya sebelum mengantarkan saya ke Stasiun Purwokerto, mengejar Purwojaya. Pertemuan yang membuat saya banyak kehilangan kata, sibuk meredam debaran jantung menikmati senyum dan mendengarkan celotehnya yang pula sepatah-patah mungkin grogi dengan jumpa pertama.

Bersyukur diberiNYA kesempatan untuk bersua, berbincang, senggol-senggolan di mobil dan memeluk gadis kecil yang dipilih TUHAN menjadi malaikat kecilku, Felicia Diandra Krishna Dewi. Khinaaa, terima kasih telah mengisi dan mewarnai perjalanan hidup ini. Jadi, kapan kepala genk mengawal Tante Kuburan keliling Purwokerto? 😉
Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepadaKU; sebab orang-orang seperti itulah yang empunya Kerajaan Sorga – [Matius 19:14]
Kita sering mengabaikan ucapan anak kecil karena menganggap diri lebih dahulu ada dan lebih lama melihat dunia. Kita lupa, TUHAN dapat memakai siapa saja untuk menegur, mengingatkan, dan mengajak untuk kembali pada jalur yang seharusnya ditempuh.
Menyenangkan ketika pelaku dalam perjalanan, sendiri atau berkelompok dapat menikmati setiap kejutan-kejutan yang dijumpai sepanjang perjalanan. Ramuan menu dan yang tersaji untuk dinikmati saat berjalan berkelompok tentu akan sangat berbeda dengan berjalan sendiri. Dalam hal ini, SELERA/MINAT dan PILIHAN memegang peranan penting.
MINAT membuat seseorang memilih dengan siapa dirinya akan berjalan. Mereka yang senang menikmati alam bawah laut akan lebih sering bertemu, berbincang dan berjalan dengan mereka yang memiliki selera yang sama. Namun, tak menutup kemungkinan meluaskan jejaring pertemanan, bersua dan melakukan perjalanan dengan mereka yang memiliki kesenangan berbeda. Meski tak jarang ada pula yang lebih senang memilih tetap berjalan sendiri karena tak ingin direcoki orang lain atau bisa jadi memang senangnya bersendiri dan tak mau bersentuhan dengan pejalan yang lain. Pun sebaliknya, ada yang tak bisa lepas dari kelompok dan tak berani berjalan sendiri.
Pada akhirnya, hanya dirimu yang bisa menentukan dengan siapa engkau akan berjalan dan menikmati perjalananmu, saleum [oli3ve].
*****
Tulisan ini dibuat untuk berbagi kisah kasih yang terajut dalam beberapa perjalanan lewat #PosbarTBI #UltimateTravelMate bersama genk Travel Bloggers Indonesia. Bagaimana perjalanan kakak-kakak keren lainnya? Silakan dinikmati dari tautan berikut (maaf tautan menyusul 😉 ) :
- Astin Soekanto – Travelmate, Tak Selalu Harus Bareng Terus Travel Kemana-mana
- Atrasina Adlina – Menjelajah Sebagian Ambon bareng Bule Gila
- Dea Sihotang – Hindari 7+1 Hal Ini Saat Sedang Cari Teman Jalan
- Fahmi Ahnar – Teman Perjalanan Paling Berkesan
- Indri Juwono – Si Pelari Selfie, Sebut Saja Namanya Adie
- Imama Insani – Teman Perjalanan
- Karnadi Lim – Teman Perjalananku dan Kisahnya
- Lenny Lim – Tiga Hal tentang Travel Mate
- Leonard Anthony – Sahabat Perjalanan
- Liza Fathia – Naqiya is My Travelmate
- Matius Nugroho – 3 Host, 3 Negara, 3 Cerita
- Mas Edy Masrur – Istriku Travel Mateku
- Parahita Satiti – #UltimateTravelMate: Rembulan Indira Soetrisno
- Puspa Siagian – Giga
- Putri Normalita – My Unbelievable Travelmate
- Rembulan Indira – Kakatete
- Rey Maulana – Kemana Lagi Kita Berjalan, Kawan?
- Richo Sinaga – Pria Berjenggot dengan Follower 380K
- Shabrina Koeswologito – 14 Signs You The Perfect Travel Mate
- Taufan Gio – Travelmate Drama, Apa Kamu Salah Satunya?
- Tekno Bolang – Mbok Jas, Teman Perjalanan Terbaik
- Titiw Akmar – 10 Alasan Mengapa Suami adalah Travelmate Terbaik
- Vika Octavia – Kisah Supardi Menuju Tanah Suci
- Wisnu Yuwandono – Teman Menapaki Perjalanan Hidup
Ah.. dirimu sukses juga bikin mata emaknya Khina berkaca-kaca hehehe …
Semoga langkah perjalananmu makin mantap dengan siapa pun teman seperjalananmu 😉
Doakan selalu Khina menjadi seperti kehendakNya..
hahahaa … bukannya emak Khina pakai kaca mata?
pasti didoakan selalu 🙏🙏
Khina pinter dan pemberani ya kak 😀 (habis kepoin blognya dan baca tentang Aku Harus Bisa) kadang pas sama anak kecil mereka tiba-tiba nyeletuk hal-hal sederhana tapi maknanya #jleb bangett buat orang dewasa, semoga segera diajak tur kuburan di Purwokerto ya kak sama ketua genk :))
kata2 polosnya yg bijak selalu bikin hati makjleb kk Imama. pasti aman sentosalah ya jalan dikawal ketua genk *lalu ingat celotehan Adlienz 😊*
ahh, lucunya kayak si Bintang, pengen jalan bareng jadinya sama si adek ini supaya bisa beramai-ramai lari-larian..
Aku sudah ke kuburan sama Mbak Olive, dan Mbak Olive pun sudah (berhasil) aku bujuk untuk suka blackball. Hahaha.. Satu sama ya! 😀 *tapi gak nolak kalau diajakin ke Aceh* *gpp deh gak satu sama*
ayo kk Firsta ke Aceh sama kk beralis kece, jgn lupa bawa bekal blackball 😚😚
Tulisan Khina tentang sirkus itu menarik kak olive
ungakapan sederhana tapi mengena ya kk Leo
tulisan anak 8th tuh
Inspiratif kak olive :))
Terkadang, banyak hal yang bisa kita petik dari yang lebih muda
betul sekali kk Rey
Keluguan dan kepolosan anak kecil membuat mereka selalu berkata jujur terhadap orang dewasa. Namun, orang dewasa yg sudah angkuh dan keras kepala sering kali tak mau mendengarkan mereka ya, hihihi tertampar sendiri.
Semoga senantiasa ada malaikat-malaikat pelindung yg Tuhan sertakan bersamamu, kak.
betulll, semoga kamu pun diberi malaikat pelindung yg nggak suka baper ya Nugie 🙊
Bahahaha
Ah, sweet banget ini, Kak Olive! Khina, semoga makin rajin nulis yaaa….
Makasih Kakatete 😊, doain Khina rajin belajar ya.
terkadang orang dewasa harus belajar banyak dengan anak-anak, dengan kepolosan dan keluguan mereka itulah ungkapan paling jujur.
betul kk Karnadi, kejujuran yang sudah bias pada orang dewasa
The real guardian angel… keep it up ka Olive…
makasih kk Rico, doain ya
Halo adek kecil, yuk maen sama om
duh om2, aku nggak diajak kk?
Gak kak, nanti ada penampakan kalo ngajak kamuhh 🙂
ahahahaa … panas nih, minta dianterin ke .. .. 😣
“Datang gak diundang pulang tak diantar”
pulang minta anter kk 😑
Pesenin gojek aja kak 🙂
akunnya dah nggak dikenal kk? ciyaaan ya, ntar kutitip abang grebek aja
Celetukan anak2 memang kadang suka memberi kejutan dan kemudian menjadi pelajaran. 😀 Suka postnya Khina yg tentang sirkus!
tulisan itu lahir setelah beberapa hari dia suka mendadak berkaca2 mikirin binatang sirkus yg dijadikan tontonan, tak memiliki kebebasan di habitatnya. aku pun suka tulisan itu 🙂
apa kabar auroramu kk TC? keren ih jalan2nya
namanya bagus, Felicia Diandra Krishna Dewi. aku belum pernah jalan sama kak tukang kuburan. nunggu diajak mudik ke naggroe nih haha
*la kok malah minta diajak jalan2*
Hi om Cimil, nama Khina gabungan 4 nama diborong.
Ayo donk ajakin main ke Semarang 😊
Inspiratif nih, kadang kita perlu perspektif anak kecil untuk introspeksi, atau mencari inspirasi. Salah satu tantanganku adalah traveling sama ponakan 7 tahun, hahaha moga kesampean ya…
seru kk traveling sama anak kecil
aku pernah kemping di Perak dan Smackdown, temanku bawa ponakannya. dan tiap ngobrol kita suka kena skaaaaak tp ya bener jadi kadang nyari kaca hahaha