Jantho tak pernah tahu dirinya telah lama divonis mati. Bahkan kembang-kempis paru-parunya tak teraba meski nadinya masih berdenyut mengalirkan darah ke bilik jantungnya.

Jantho tak pernah tahu, sepinya akan dirindu karena pesona lekak-lekuk bebukitannya yang menggoda rasa tuk memeluknya.


Jantho tak pernah tahu, hijau padang dan hembusan napasnya membawa damai ke relung jiwa. Serenade yang merangkul asa tuk berbaring dan terbuai dalam peluk malamnya.

Tak pernah terpikir untuk menjumpainya, meski berkali langkahku menjejak di Nanggroe. Tak pernah terbayang kan menemuinya saat mentari setengah hati menghangatkan tubuhnya, hingga hujan melerai semua keterasingan itu.


Keterasingan yang membuatku tersadar: Jantho adalah bebukitan yang padanya asaku bertunas, rinduku berakar; surga yang tak kau sadar bernapas di dalamnya, saleum [oli3ve].
Jantho cantik sekaligus ganteng mbak… keren! pengen ke sana.
betul Kei, paduannya kereeen
Aih, cantiknya. Hijau yang sejati hijau, biru yang sejati biru, kabut yang sebenar kabut, bagaikan di nirwana Mbak pemandangannya. Tapi entah ya, saya baru sekali datang ke Aceh dan agaknya aura Aceh itu sama seperti yang saya rasakan melalui gambar-gambar ini. Mudah-mudahan suatu hari nanti saya bisa ke sana dan merasakan aura itu lagi :hehe.
auranya Aceh emang beda Gara, magnetnya tajam 😊
Iya Mbak, semacam ada sesuatu yang selalu menarik :hihi.
cantiknya si Jantho ini, sekaligus indah. seperti di skotland ya.. (kayak pernah ke sana aja)
bener kk, serasa di luar … luar rumah
kece badai kayak kk.Badai 😂
Wahh salam mbak…
ini dari peserta Aceh bloggert gethering kemaring 😀
hai haiii … senang berada di Greenland ya
divonis mati kenapa mbak? mau dijadikan resort?
banyak sarana yg dibiarkan setengah bahkan 1/10 jadi pun nggak
alamnya tapi cakeeeep
mirp bunga apaaa gitu ya Jantho ini mbak, waktu aku kecil sering lihat. Lama gak berkunjung kesini nih aku mbak
entah itu kembang apa namanya, nemu di jalan ☺
asyeeek bahasanya 😀
efek makan kambing 😂
huahahaha.. hati2 ya kak.. meledak 😀
So romantic, right. Ayo ke Jantho lagi, Kak. 😀
hahaha … iya akan dijadwalkan ke Janto bila mudik lagi ke Nanggroe
jantho dimana sih mbak jd penasaran
Aceh Besar, Win
sekitar sejam perjalanan dari Banda Aceh
kukira di Timur kak
Inilah Jantho, kota mati yang alamnya sangat indah. Kalau saya lihat, sebenarnya kota ini mati karena tidak berada dekat jalan Nasional, dan jalan ke Jantho itu mati. Artinya tidak tembus kemana2. hehe Salam mbak oli3ve 🙂
Jantho aku akan kembali 😀
serupa ketika menulis Merindu Keumala yang membuat aku terus kembali 😊
Karena yang namanya rindu tidak akan lepas tertelan masa, Nanggroe akan terus merindu 😉
ya ya yaaaa … maaf kemarin nggak sempat pamit
Gak apa-apa mba, maaf juga aku gak sempat temenin lagi habis acara besoknya langsung pulang ke Aceh Utara.
next planning ke utaralah, ini lagi nongkrong di kedai mie aceh 😂
Wilayah Utara makin banyak lagi kisah dan history, semoga ada kesempatan kita eksplore bersama 😉
Asiiik, Cut Meutia dari Utara kan? sempat jalan seharian dengan cucunya sebelum balik ke Jkt
Iya, rumoh Aceh juga masih jadi peninggalan beliau disana. Siapa cucunya itu ya?
cakep bener, kayak green latern hijaunya..tulisan kamu penuh makna mbak.. 🙂
makasih 😉
aku nyesel mba, kenapa aku mulai rutin dan jatuh cinta ama traveling dr 2010.. bukannya pas dulu, pas masih tinggal di Aceh, ato waktu masih kuliah di luar. 18 thn di aceh, tempat yg prnh aku dtgin cuma banda aceh, takengon dan langsa… haiyaa… memalukan -__-.. pdhl aceh itu surganya wisata… jantho srg dgr pastinya, tp g pernah kesana
ngga ada kata terlambat, yuk berbagi Aceh bersama
ah garis gari punggung bukit itu mengingatkan akan takengon… :(( *LAngsung beli tiket Batam-Aceh*
yuk takengon kak, blom kesampean nih
Yuk yuk….. entar aku tanya temen enaknya dari medan apa aceh
sepertinya enak dari Medan baru meluncur ke Aceh
Hahahaha aku wqktu itu dari mdean