Inspirasi bisa datang dari mana saja. Saat berdesakan di dalam bus kota, tergesa mengejar commuter line, berbincang dengan seseorang di dalam mimpi bahkan kala sedang bengong sendirian di toilet. Namun, terkadang inspirasi jual mahal dan tak kunjung menampakkan diri. Ketika hanya bayang semunya yang hadir, cobalah untuk mencari keriaan lain yang dapat membangkitkannya dari mati suri. Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk menggelitik rasanya, membaca buku kesukaan misalnya. Atau, beranjaklah sejenak dari tempatmu biasa merenung dan ganti suasana kerjamu.

Siang itu beberapa buku kesukaan ditenteng ke jantung Jakarta. Sebagai pengguna transportasi publik, TransJakarta menjadi armada pilihan yang mengantarkan langkah hingga ke perhentian Sarinah. Penghargaan yang dalam pada pengasuhnya, membuat Soekarno mengabadikan nama Sarinah pada gedung pencakar langit pertama yang hadir di Jakarta pada 1962 itu. Sekarang di sekelilingnya berdiri angkuh gedung-gedung yang berlomba untuk meninju langit Jakarta. Keluar dari perhentian bus, kaki diayun ke arah Tanah Abang.
Sebagai pejalan yang banyak perhitungan, lokasi strategis menjadi salah satu poin penting dalam memilih tempat untuk mencari inspirasi. Karenanya, Holiday Inn Express Wahid Hasyim, hotel keempat InterContinental Hotels Group yang dibuka pada November 2015 lalu menjadi tempat perhentian. Meski berdiri di tengah keseharian kawasan Thamrin yang disibukkan dengan hiruk pikuk kendaraan dan lalu lalang para urban tak membuatnya gerah. Senyum ramah dari petugas keamanan hingga sambutan hangat petugas di lobi menyejukkan siang itu. Setelah mendapatkan kunci kamar, langkah bergegas untuk bersegera menikmati kesenangan.
Saat petang, pemandangan dari jendela kamar yang menghadap ke perempatan Wahid Hasyim – MH Thamrin tak terlalu padat. Hanya beberapa gelintir kendaraan yang berlalu lalang, serta TransJakarta yang terlihat berlarian setiap sepuluh menit sekali. Di seberang Sarinah, lampu Djakarta Theater mulai berkedip mesra. Kututup gorden dan mengalihkan pandangan ke tempat tidur queen di tengah kamar yang tampak nyaman dibungkus dengan seperei putih. Ia melambai-lambai penuh godaan, mengajak untuk berlayar ke pulau impian. Tak ingin terlena, muka segera dibasuh dengan air hangat sembari menjerang air panas untuk menyeduh secangkir kopi hitam yang tersedia di atas meja demi menghalau kantuk.
Ketika malam menjelang dan lapar mulai mendera, di sekitar hotel banyak tempat kuliner untuk memanjakan lambung. Berjalanlah sedikit saja ke Jalan Sabang untuk mendapatkan aneka makanan yang aromanya menggelitik ujung lidah. Bila ingin mencicipi rasa di dalam ruang yang berpendingin, pilihlah restoran atau tempat jajan di pusat perbelanjaan yang bertebaran di Sudirman – Thamrin. Kalau pun enggan untuk pergi jauh; pesan GoFood aja. Manfaatkan fasilitas WiFi gratis dan cepat yang dapat diakses dari lobi hingga kamar untuk tetap berkegiatan dari dalam kamar. Beres kan?
Holiday Inn Express Wahid Hasyim
Jl K.H. Wahid Hasyim No 123
Jakarta 10240
Reservasi online: 1 803 011 3456
Bagaimana dengan sarapan? Jangan khawatir, meski namanya express, sarapan nikmat sudah termasuk di dalam harga kamar. Express Start bagi kamu yang ingin duduk tenang menikmati makan pagi dan bagi kamu yang terburu-buru; Grab & Go membantumu tetap menikmati sarapan membungkus makanan pilihan untuk sumber energi. Kurang banyak? Di lobi tersedia camilan yang dapat dibeli dan dibawa berjalan atau sebagai tambahan camilan bila waktunya dipakai untuk bekerja di kamar. Dua buah Mac juga tersedia di lobi untuk berselancar jika kamu bosan bekerja di dalam kamar. Bagi yang sedang melakukan perjalanan bisnis dan mengharuskan untuk menginap beberapa hari, tersedia pula Self-Service Laundry untuk mencuci pakaian kotor yang bisa diakses 24 jam lengkap dengan peralatan untuk menyeterika.
Di Minggu pagi jika tak malas, bergabunglah dengan warga Jakarta menikmati car free day sembari berolah raga di sepanjang jalan Sudirman – Thamrin. Jangan lupa mampirlah ke beberapa destinasi wisata Jakarta yang ada di sekitar hotel seperti Monas, Museum Nasional, Museum Taman Prasasti, Senayan atau berwisata belanja di Grand Indonesia, Sarinah dan Tanah Abang. Semua tempat itu dapat dijangkau dengan berjalan kaki saja dari hotel. Bila ingin lebih jauh sedikit, bermainlah ke kota tua dengan menumpang TransJakarta. Kalau pun enggan untuk beranjak, manfatkanlah ruang kebugaran untuk menyegarkan badan.

Karena akhir pekan ini hanya ingin diisi dengan bermalasan, pada sebuah pojok di lantai 8 Holiday Inn Express Wahid Hasyim, kaki dipangku, hati disenangkan dengan melahap lembar demi lembar buku kesukaan yang membawa angan melayang ke ujung Sumatera. Ingin menggali inspirasi yang perlahan bias? manjakan diri dengan kesenangannya, saleum [oli3ve].
Saya ngiler dengan bukunya, Mbak… :hehe. Kayaknya memang pantas dibaca sebagai sumur inspirasi dan sarana paling afdol buat memanfaatkan waktu :hehe. Ditambah menginap di hotel yang bagus, oke, lengkaplah kenikmatan yang ada di dunia ini :hihi. Itu yang pose tidurnya betulan, Mbak? *kabur*.
pose tidurnya beneran lha 😂
Oh :hihi.
Memang nyaman kalau membaca di tengah-tengah rutinitas 🙂
sepakat
Kayaknya aku harus cari nih buku Sumatera Tempo Doeloe, melengkapi Jawa Tempo Doeloe yang aku udah punya duluan. Kemarin sempat beli Sejarah Sumatera, tapi terlalu berat, benar-benar catatan antropologi hahaha …
Bukunya bakal diresensi gak kak?
Sejarah Sumatera itu kusebut buku bantal kk 😊
ini lebih ke catatan perjalanan para pejalan tempo doloe. dulu belinya pakai order khusus karena udah ditarik dari peredaran.
aku blom punya Jawa Tempo Doeloe, adanya Kalimantan Tempoe Doeloe dan Indonesia Timur Tempoe Doeloe tapi blom kepikiran meresensi juga hehe
Nah iya betul, yang Jawa Tempo Doeloe juga lebih ke catatan pejalan yang pernah mengunjungi Jawa dalam kurun 350 tahun.
Duh udah ditarik dari peredaran ya? Yaaah padahal pengen baca banget. Apa kita tukar pinjam aja kak? Gimana? 😉
Kayaknya sebagai orang sumatera, harus punya buku ini ni,,, biar mengenal Sumatera di masa lalu,,, Kira – kira ada nggak yaw di toko – toko terdekat?, hehe