Infinito Singers dan Segalariak Senandung Ulayat


Bagi generasi yang menikmati masa kanak-kanak dan remaja di era 1980 hingga 1990an, yang tontonannya Aneka Ria Anak-anak Nusantara pada jaman slogan … TVRI menjalin persatuan dan kesaaaaatuuuuaaaan … sangat akrab didengar dan didendangkan; tentulah tak asing dengan lagu Cublak Cublak Suweng, Ular Naga Panjangnya, Kakak Mia, Ampar-ampar Pisang, Injit-injit Semut; lagu tradisional yang dinyanyikan kala bermain.

infinito singers, injjit-injit semut, dolanan anak nusantara
Infinito Singers saat membawakan lagu dolanan anak nusantara, Injit-injit Semut

Ada berapa banyak anak-anak Indonesia sekarang yang dolanan sembari menyanyikan atau minimal mendengarkan lagu-lagu tersebut? Berapa sering kita masih merindukan generasi sekarang mengakrabi nada-nada riang pada syair lagu sepanjang masa itu?

Runtutan beberapa tanya berkeliaran di dalam kepala kala bibir turut berdendang saat mendengarkan dentingan piano bersahutan dengan suara gembira sekelompok pelantun lagu di atas pentas. Tak hanya bernyanyi, kepala, badan, tangan dan kaki mereka pun ikut bergerak riang mengikuti irama.

Pada lagu Ular Naga Panjangnya, mereka bernyanyi sembari membentuk dua kelompok bermain ular naga. Percaya nggak bahwa permainan ini adalah salah satu permainan untuk melatih sensomotorik anak? Dengan bermain ular naga panjang sambil bernyanyi, kepekaan panca indera si anak akan dilatih, dirinya dituntut untuk dapat melakukan gerakan yang terarah serta berinteraksi dengan lingkungannya. Sangat berbeda dengan kenyataan yang kita jumpai sekarang, ketika anak mulai rewel dan minta bermain maka orang tua akan menyodorkan gawai untuk.mendiamkan anaknya.

Medley Dolanan Nusantara menjadi rangkaian Senandung Ulayat yang dibawakan oleh Infinito Singers pada Minggu (01/11/2015) malam dalam konser tahunannya di Usmar Ismail Hall, Jakarta. Sesuai tema konser yang bertujuan untuk mengangkat dan memperkenalkan syair khas dari beberapa etnis di dunia; mereka pun membawakan lagu khas dari beberapa etnis negara lain seperti Fatnamen Vuelije dari Skandinavia yang menjadi lagu pembuka konser, Waltzing Matilda dari Australia, atau Izar Ederak dari Basque.

Terlepas dari interaksi yang sesekali dilakukan oleh Irzam, sang konduktor dengan penonton di pergantian lagu, tak kurang dari 28 lagu mereka bawakan tanpa jeda. Di sela-sela konser, Irzam pun dengan terbata-bata menyampaikan bagaimana proses yang dirinya jalani hingga sampai pada titik dimana diri dan timnya sekarang berada.

Seorang penyanyi bisa bernyanyi dengan suara bagus tapi nggak mengerti notasi sama saja dengan orang yang bisa membaca tapi buta warna.

Sindiran halus yang dilontarkan coach Marthin Saba di satu sesi latihan paduan suara pada satu akhir pekan itu, terngiang saat mendengar curhatan Irzam. Rentetan  kata yang terlontar dari mulut coach masih lebih lembut terdengar di kuping dibanding komentar yang diterima oleh Irzam dari Bonar Sihombing saat hendak bergabung dengan kelompok paduan suara di Universitas Trisakti beberapa tahun yang lalu.

Bilang sama teman kamu, bodoh boleh-boleh saja tapi kelewat bodoh jangan dipelihara. Kira-kira begitulah pengertian pesan yang dititipkan oleh Bonar dalam bahasa Batak lewat temannya untuk disampaikan kepada Irzam.

Irzam Rajasa Dastriansyah, infinito singers
Irzam Rajasa Dastriansyah

Tidak semua orang memiliki mental yang siap menerima kritik dan belajar untuk menjadi lebih baik seperti Irzam. Mungkin dia dulu memang bodoh, tapi pesan itu telah menempa Deputy Chorus Director PSM UI Paragita ini menjadi salah seorang konduktor bertalenta yang dimiliki Indonesia. Andai saja pesan tersebut ditelan mentah-mentah oleh Irzam; saya terlalu yakin tak akan pernah ada kelompok suara sopran, alto, tenor dan bas yang berpadu mendendangkan ragam lagu dengan suara yang bersih dan gerak yang gemulai seperti yang disajikan malam itu. Dan tentu saja, Infinito Singers tak akan pernah tercatat dalam perjalanan karir musik seorang Irzam Rajasa Dastriansyah.

Tidak mudah untuk memadukan perbedaan dalam satu kelompok yang besar. Namun, perjalanan waktu telah menempa dan membuktikan kemampuan yang terasah. Lewat Senandung Ulayat, Infinito Singers kembali tampil maksimal, memberi yang terbaik bagi para Infiniters. Selamat  menjelang 10 tahun Infinito Singers! Saleum [oli3ve].

*Segalariak (bahasa Basque), Basque adalah salah satu etnis di timur laut Spanyol yang bermukim di antara wilayah otonomi Perancis dan Spanyol.

Advertisement

One thought on “Infinito Singers dan Segalariak Senandung Ulayat

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s