Kopi darat aka kopdar, impian yang selalu digadang-gadang seusai perjalanan yang membuahkan kenangan. Mimpi yang juga bertebaran di genk de’Beltimers 2014 sebagai pemicu semangat, pengingat masa dan yang terpenting perekat kekariban. de’Beltimers 2014 adalah sekumpulan pejalan dengan ragam latar pekerjaan, minat serta karakter, dipertemukan dalam satu perjalanan yang digagas oleh Pemerintah Daerah Propinsi Belitung Timur (Beltim). Perjalanan yang bertujuan untuk mengenalkan potensi wisata yang dimiliki oleh Beltim ini, dieksekusi oleh Departemen Pariwisata Beltim pada September 2014 lalu.

Mengenang pahit manis perjalanan, melahirkan jejak-jejak baru yang diisi dengan derai tawa atas kebodohan-kebodohan yang tak sengaja terungkap hingga tersingkapnya perilaku yang menjadikan kisah perjalanan itu sendiri sebagai pelajaran yang memberi makna dalam mengisi romansa kehidupan.


Mimpi melahirkan janji surga yang menanti untuk dieksekusi agar tak semata tinggal sebagai wacana. Karena mimpi untuk merajut potongan kenangan itu pulalah yang mewujudkan kopdar deBeltimers 2014 kurang sebulan seusai perjalanan di sebuah kedai kopi di Jakarta Selatan. Pemilihan kedai kopi sebagai tempat pertemuan pun tak lepas dari kenangan bercengkerama menutup malam di kedai kopi selama di Beltim.


Saya masih terjebak di padatnya arus lalu lintas usai jam kerja ketika sebuah pesan singkat berkedip menyapa gawai,”Sampai dimana, mbak? Mas Gantengnya sudah tiga kali bolak-balik ke meja menanyakan mbak Olip nih.”
Kedai Mas Ganteng, sebuah kedai kopi di pinggir Kasablanka. Selintas akan terlewat bila mata tak awas memperhatikan jejeran bangunan di sisi jalan yang selalu padat. Magnet untuk menarik langkah-langkah bergegas ke pertemuan malam itu. Tempat duduk di pojok sengaja dipilih agar lebih leluasa untuk bercengkerama, terhindar dari lalu lalang pengunjung yang lain.


Ketika semua sudah berkumpul (tentu didominasi para perempuan), dan Mas Ganteng pemilik kedai menghampiri meja; drama pun dimulai,”Mbak Oliiiiiiiip, pantas ya ngajak ketemuan di sini, diam-diam … $%@ …..” Mendadak ratusan lebah beterbangan di dalam ruangan malam itu 😉
Sebagai selingan di saat pipi capek tertawa dan mulut tetap ingin beraktifitas; Pisang Goreng, Peuyeum Goreng serta Singkong Goreng pun menjadi sasaran disambi dengan ragam sajian kopi yang dipesan. Di depan kedainya, Mas Ganteng memasang tulisan besar-besar bahwa kedainya menyajikan kopi dari seluruh Indonesia. Setidaknya, 60 (enam puluh) jenis kopi yang bisa dinikmati di sini. Buat penikmat teh, tak perlu khawatir meski kedai ini disebut kedai kopi namun sajian minuman lain juga tersedia untuk dinikmati. Maafkan, karena keasikan berbincang, beberapa sajian lupa dijadikan barang bukti dan baru teringat setelah isi cangkir dan gelas sudah tandas.


O,ya sebelum lupa, Mas Gantengnya memiliki nama yang cukup panjang. Panggil saja dirinya Mas Swangga, maka senyum manis akan merekah di bibir, terpancar di sudut matanya. Sebulan yang lalu, kami bertemu lagi di kedainya ketika Travel Blggers Indonesia menggunakan kedainya sebagai tempat pertemuan dan berbagi inspirasi perjalanan.


Entah sudah berapa kali saya datang, duduk menikmati secangkir kopi di kedainya namun, niat untuk bergambar dengan si empunya kedai yang muda dan ganteng itu tak pernah kesampaian. Mungkin rasa penasaran itu memang harus terpelihara sebagaimana adanya, agar langkah tak pernah bosan untuk diayun ke kedai kopi Mas Swangga, Kopikina.
Kopikina
Jl KH Abdullah Syafei No 1
Kasablanka, Jakarta Selatan
Telp 0838-21500724
Sedikit catatan, bila tak ingin menikmati kopi di tengah kepulan asap rokok, datanglah ke Kopikina kala pagi hingga jelang senja. Pada masa itu, kedai masih sepi sehingga pengunjung dapat leluasa menikmati suasana kedai yang nyaman. Saleum [oli3ve].
Betapa menyenangkannya memang, bertemu teman-teman di tempat yang menenangkan, sambil menyantap makanan nikmat dan minuman menyegarkan :)). Teriring doa semoga tali silaturahmi itu tetap terjalin dalam perjalanan-perjalanan berikutnya :hehe.
Amiiiiin, perjalanan membuat kita belajar banyak hal
Pisang gorenggggg. Mauuu
Enak tuh, apalagi selagi hangat
Banget. Plus kopi hangat. Palagi ada yang hangat di samping.
Yg lain ngontrak jadinya 😉
Haha. Iya. Btw mbak. Blm say thank you. Aku pakai kodemu utk go jek. Smpt trouble sih. Tp skrg dah ok
Oooww pantas kreditku balik ke angka bonus 😉 Jadinya dipakai Jakarta-Cibubur?
Keep spreading the GoJek love! 😉
Loh mksdnya ke angka bonus? Dpt juga gt?
Gak. Masih kisaran Jakarta aja
Iya, jadi setiap kali ada yg pakai referral code kita, selain si pemakai dpt kredit 50rb si pemberi juga akan dapat kredit lagi. Makanya disebar2 aja kodenya.
Senangnya berbagi 😉
Oooo gitu.
Mbak. Dirimu kan sering review ya. Kalau ada kekecewaan dg yang direview, apakah ditulis juga? Atau diabaikan dlm tulisan?
ditulis tapi dgn bahasa yg tak emosional, contohnya pada paragraf terakhir postingan di atas. contoh lain saat diajak ke Museum Kata, kunjungannya mengecewakan tapi mesti ‘nulis jadi mutar otak untuk mengulasnya dengan sudut yg berbeda 😉
pernah juga sih, udah terkesan dgn satu tempat makan lalu bikin review bagus. eeh, beberapa minggu kemudian saat datang lagi, penyajian, rasa dan pelayanannya sangat mengecewakan. saya kirim email komplen nggak ditanggapi, akhirnya nyebar2 twit sembari mention yg punya pada saat mereka sedang gencar2 promo 😉
yg punya langsung menanggapi akan mengecek dan memperbaiki hal tsb serta ngajak datang lagi untuk ngobrol2. saya memang datang lagi sebulan dan dua bulan kemudian, tapi tanpa janjian sama yg punya. sengaja, agar tak terjadi rekayasa. senang, akhirnya mendapati kembali apa yg sebelumnya pernah ada.
I see. Makasih Mbak tipsnya. Nanti ke tkp
*langsung gugling Mas Swangga* #Eh
Btw penyajian singkong gorengnya keren ya mbak.
Hahahaha #kepo ih
Postingan yang manis & berbinar, semanis peuyeum goreng dan seceria senyum si mas 😀
Kk Badai, peuyeumnya emang enak kaaaaan?; yuk ke sini lagi
duh jadi pengen ngopi di sini , ini bukan karena mas ganteng ya. tapi rasanya nama kedainya ngga asing, dulu ada teman sma ngajak ke sini beberapa kali tapi selalu ada halangan
Maksudnya kalo halangan nggak kejadian ya kk? 😉
Kalau ke kedai kopi yang saya minum coklat mbak 🙂 soalnya gak suka kopi
saya juga bukan kopi mania koq, tapi ada waktu tertentu di tempat tertentu kopi menjadi minuman wajib untuk disesap 😉
kalo kek ke s*buck pesannya selalu green tea hehe
wow bagus sekali screen shotnya mabk
https://sebutirilmu.wordpress.com/
Dikala ratusan lebah bertebangan. Hahaa itu kocak banget kak.
shalom, apakah bisa jasa roasting untuk biji kopi dari kampurng saya, terima kasih Tuhan memberkati
silakan hub ke nomor telp yang ada di artikel aja mas Yohanes thx