Hujan yang turun sesiangan menyisakan jejaknya pada pedestrian sepanjang Thamrin petang itu. Bergegas langkah diayun menghindari beberapa genangan air yang menghiasi jalur pejalan kaki sembari melangkah dengan hati-hati agar tak tergelincir. Di perempatan Thamrin – Wahid Hasyim, langkah berbelok ke kanan mencari tempat pertemuan, Kosenda Hotel.

Paul Nicolas, F&B Manager The Awan Lounge menemui saya di lobi hotel yang cozy. Lalu serta merta lagu Katon Bagaskara, Negeri di Awan menggema memenuhi kepala saat kaki melangkah memasuki lift menuju lantai 8 (delapan).
kau mainkan untukku
sebuah lagu tentang Negeri di Awan
di mana kedamaian menjadi istananya
dan kini tengah kau bawa aku menuju ke sana
Sofa di sisi bar menjadi sudut pilihan untuk berbincang ketika gerimis ikut nimbrung dan memaksa kami berpindah ke bar, Awan Lounge. Charcoal Beef Ribs dan Australian Lamb Cutlet direkomendasikan oleh Nico untuk kami cicipi, sedang untuk menyegarkan tenggorokan saya memesan Lady on Top (campuran rasa sereh, lime dan leci). Senja, gerimis, makanan yang menggugah rasa ditemani lelaki yang sedap dipandang mata, duduk di bar taman dikelilingi awan; paduan serasi untuk menikmati akhir pekan yang dingin.

Sembari menanti pesanan matang, Nico mengajak saya turun ke lantai 7 (tujuh) melihat ornamen di dalam hotel yang dirancang dengan jiwa seni dari pemiliknya. Sebuah pilar yang terpancang menjulang dari lantai lobi menembus Awan terdiri atas susunan potongan-potongan balok kayu yang sebelumnya dibuang oleh tukang kayu, menjadi salah satu sudut artistik Kosenda Hotel. Dinding setiap lantai pun dihiasi dengan mural tentang sejarah kota Jakarta.
Kembali ke Awan, pesanan makanan sudah tersaji di meja. Selintas Charcoal Beef Ribs-nya bak balado iga sapi, disajikan di atas irisan sayuran dan disiram dengan Soya Sambal. Beef Ribs-nya sangat empuk, tanya punya tanya ternyata karena sebelum dibakar di-steam terlebih dahulu agar daging empuk tanpa menghilangkan rasa juice dagingnya. Lamb Cutlet-nya hmmmm … yummy, tidak berbau dan terasa asik di lidah karena cocolan Tanina Youghurt-nya. Walau bukan penggemar daging, kedua sajian berbahan daging tersebut luruh oleh saluran pencernaan.


Jelang gelap turun, Nico pamit untuk mengejar pertemuan di kantor Kosenda. Obrolan kami pun harus disudahi dan berjanji untuk sebuah pertemuan lanjutan di Waha Kitchen. Segelas La Viola (campuran jus Red Dragon dengan lime dan leci) ditemani Potato Wedges melambai-lambai untuk dicicipi tersaji di depan mata menjadi menu penutup petang itu. Lambung yang mulai penuh pun tak menampik untuk disesaki dengan potongan kentang yang tiada henti dilumat karena rasanya benar-benar juara.

The Awan Lounge
Roof Top Kosenda Hotel
Jl KH Wahid Hasyim No 127
Jakarta 10240
Telp 021-3192-2988
ternyata hatimu
penuh dengan bahasa kasih
yang terungkapkan dengan pasti
dalam suka dan sedih

Dan, kala lampu-lampu dari gedung pencakar langit yang puncaknya terlihat menjulang dari Awan semakin ramai mewarnai pemandangan dari sudut bar; saya pun pamit dari Awan, kembali turun menjejak di bumi Jakarta. Saleum [oli3ve].
indah dinikmati malam hari ya mbak tempatnya. lampu-lampu gedungterlihat warna warni indah.
tapi kalo buat foto2 cantik datangnya sore biar dapat suasananya, sayang pas ke sana lagi mendung 😉
aduh aku laper…
makan donk kk
Sangat menggiurkan mba. *drooling*
*sodorin handuk*
Hahahahaha, kure’ sumanga’ handuknya. 😀
masih bisa basa Toraja ya?
Sediiiikiiit sekali, kalo orang ngmnong kami ngerti, tapi kalo balas secara verbal kaku sekali. 😀
Ah itu lagu ngiang2 mulu nih abis baca. Ngebayangin duduk di sana. Lagunya sbg background. Makanan dan minuman menemani. Sayangnya duduk sendirian *langsung drop khayalan*
Haahaahhaa, sama lagunya mutar sendiri di kepala
Meng.gi.ur.kan… iganya dimasak dan dideskripsikan dengan begitu sempurnanya *ketahuan deh doyan makan :haha*.
itu penjelasan dari masnya koq, tapi liat gambar iganya koq jadi lapar juga ya hahaha
Aku suka nongkrong disini kak, minuman nya mahal hua hua hua. Untungs ering nya di bayarin 🙂
ajak2 donk kak Cumi
keren tempatnyahhhhh
coba ruang pandangnya kayak seraya ya 😉
asik banget tempatnya…^^
hehe .. asik buat mojok ceria