Soldaten Kaffee: Selamat Sore Führer!

Think thousand times before taking a decision. But, after taking decision never turn back even if you get thousand difficulties – [Adolf Hitler]

“Ehmmm, maaf lagi ngapain mbak?”

Suara deheman dari balik punggung menghentikan gerakan tangan yang siap meng-capture gambar swastika yang tertancap di lantai. Balik badan, mata bersirobok dengan tatap penuh tanya seorang lelaki yang raut mukanya cukup familiar; Henry Maulana, pemilik tempat yang telah dijajah selama sepuluh menit muncul di hadapan saya. Kami pun berkenalan dan mengobrol singkat seputar kegemarannya yang berlanjut ke sebuah usaha tempat makan yang mengundang kontroversi publik.

Kepulangan mendadak ke Bandung Juli lalu mempertemukan langkah dengan Henry tanpa ada kesepakatan pertemuan di Soltaden Kaffee (= kafe serdadu) yang baru dibuka (kembali) beberapa hari sebelumnya. Ramadhan 2012 hanya melintas di depannya sebelum menggapai Zzz Express Backpackers yang berada dalam satu kawasan niaga Pasir Kaliki Square, Bandung. Ada sedikit sesal tak menyempatkan mampir kala itu ketika mendapati berita dari sebuah portal online tentang penutupan tempat tersebut pertengahan tahun lalu. Aaah, ramadhan bulan penuh berkah. Tak ada sesuatu yang terjadi secara kebetulan.

Henry yang gemar bermain soft gun sudah menjadi kolektor memorabilia Perang Dunia II (PD II) sejak di bangku sekolah karena ketertarikannya pada sejarah militer dunia. Koleksinya didominasi pernak-pernik Schutzstaffel Jerman (pasukan SS/militer Jerman era Nazi) yang sebagian besar didapatkannya di luar negeri. Dirinya mengeluhkan kenapa orang-orang hanya melihat dari satu sisi karena pemberitaan media tanpa mau menggali pengetahuan sejarah agar bisa melihat secara obyektif.

Bila menengok catatan sejarah dunia, semua orang tahu tokoh kontroversial dan sosok paling dicari semasa PD II Eropa. Apakah kita hanya melihat dari kulitnya atau punya sedikit bekal pengetahuan tentang catatan perjalannya? Dari sana ketika kembali melihat keterkaitan ketertarikannya, Henry berharap publik bisa menarik benang merah kenapa atribut Nasionalsozialismus (Nazi) terlihat di Soldaten Kaffee. Henry tidak menerima dirinya dituding rasis dan pro Nazi. Semua koleksinya memiliki nilai historis. Soldaten Kaffee murni dibangun sebagai tempat untuk menikmati salah satu potongan sejarah dunia.  Tempat ‘nongkrong yang dibuat dengan tema World War II tanpa mengutak-atik ideologi politik partai terlarang itu.

Sebelum pamit, Henry menunjukkan beberapa koleksi favoritnya dan mempersilakan saya untuk menikmati suasana di kafe yang masih sepi. Beberapa staf tampak sibuk menyapu, mengepel, mencuci perabotan makan/minum sisa keriaan acara nobar piala dunia hingga pagi sehingga hari itu mereka sengaja buka lebih siang. Pakaian yang mereka kenakan pun tidak menunjukkan atribut sebuah partai terlarang. Karena diterima dengan baik, saya pun leluasa mengitari setiap sudut kafe hingga melongok ke toilet pria.

Sepeninggal Henry; saya menghampiri meja penerimaan tamu, membolak-balik daftar menu untuk mencari kudapan sore. Saat menelusuri lembaran berwarna coklat lusuh yang terbuka lebar di atas meja kaca yang di dalamnya dipajang beberapa pernak-pernik PD II seperti helmet, pin dan kartu tanda pengenal serdadu Jerman; memori diajak kembali menyusuri jejak Oscar Schindler dengan Schindler List’s-nya.

Sebagai penggemar ikan, saya lalu memesan Fish & Chips dan Cool Soldaten untuk menemani menikmati senja. Kembali ke ruang tengah, di sebuah meja bulat saya duduk menanti pesanan sembari menatap Hitler yang membisu di dekat perapian.

Lihat jejak yang kau tinggalkan, Der Führer! Mengapa kau sisakan kenangan yang menjadi kepahitan di hati mereka?

Bibit penolakan dan kebencian sudah ditanamkan oleh Alois Hitler dalam diri Hitler kecil. Sang ayah membenci Adolf Hitler yang lahir pada 20 April 1889 di sebuah kota kecil di Austria karena dilihatnya sang anak memiliki perilaku antisosial. Hitler lahir sebagai anak ke-6 dari 8 orang bersaudara (2 orang kakak dari pernikahan terdahulu ayahnya dan 5 orang saudara sekandung dengan ibunya). Perlakuan keras, kasar, sering mendapat umpatan amarah dari ayahnya, menjadi pupuk dalam pertumbuhan mental dan jiwa Hitler. Hanya dari ibunya, Klara Pölzl; Hitler mendapat limpahan kasih sayang dan perlindungan.

Lalu mengapa Hitler menggerakkan Nazi untuk melakukan pembantaian terhadap orang Yahudi yang dikenal dengan peristiwa holocaust padahal dalam dirinya mengalir darah Yahudi yang diturunkan dari orang tuanya? TERTOLAK!

• PERTAMA: sejak kecil Hitler sudah merasakan penolakan karena tak mendapat kasih sayang dari ayahnya.
• KEDUA: Hitler menjalin hubungan asmara dengan keponakannya, Geli Raubal, anak Angelika Hitler; kakak Hitler dari istri kedua ayahnya. Niatnya untuk menikahi Geli tak pernah kesampaian karena tak mendapat persetujuan dari gereja katolik.
• KETIGA: Hitler yang bercita-cita untuk menjadi seniman tidak lulus saat mengikuti ujian saringan masuk ke akademi seni di Wina. Di saat yang hampir bersamaan ibunya meninggal dan dia kehilangan pegangan. Hidup terlunta-lunta menjadi gelandangan yang tergantung pada belas kasihan orang. Frustrasi bercampur benci melihat melihat orang-orang Yahudi, kaum pendatang yang hidup berkecukupan membuatnya memandang orang Arya (=orang Jerman) sebagai bangsa yang kuat dan yang harus menguasai dunia.
• KEEMPAT: tumpukan dari kekecewaan dan penolakan yang diterima Hitler sejak kecil; mempengaruhi pembentukan jiwa, mental dan karakternya. Dia melupakan cita-cita senimannya dan bergabung dengan militer untuk turut serta dalam Perang Dunia I (PD I). Ketika perang berakhir dan Jerman dinyatakan kalah; dirinya tidak bisa menerima kenyataan itu. Meski dia bukan warga Jerman, dendam membawanya memupuk cita untuk membawa Jerman pada satu kemenangan dan dirinya berhasil! 30 Januari 1933 Hitler yang memimpin Nazi, partai terbesar di Jerman masa itu; diangkat menjadi Kanselir Jerman dan menjadi penggerak pecahnya PD II.
• KELIMA: Hitler tidak bersyukur atas kesehatannya karena selalu merasa sakit dan butuh asupan obat-obatan dari dokter pribadinya. Tubuhnya pun dicecoki dengan zat kimia yang sebenarnya tak dibutuhkannya dan sikap kerasnya tak bisa ditampik oleh orang-orang di sekelilingnya.
• KEENAM: yang paling berbahaya adalah meski lahir dari keluarga katolik, Hitler tidak percaya sama Tuhan.

Sejarah mencatat genosida yang terjadi karena peristiwa holocaust menyebabkan 11-17 juta jiwa manusia (6 juta diantaranya adalah orang Yahudi) melayang di kamp-kamp konsentrasi akibar sakit/kelelahan karena kerja paksa serta lemas di kamar gas. Pada 29 April 1945 Hitler menikahi Eva Braun, namun keesokan harinya mereka ditemukan mati bunuh diri di Berlin.

Kisah hidup keluarga Hitler cukup pelik. Apapun alasan Hitler untuk melenyapkan orang Yahudi, tindakannya adalah kekejian di mata Tuhan pun manusia. Namun hanya Tuhan yang tahu mengapa Dia mengijnkan Hitler untuk melampiaskan amarahnya kepada kaum Israel (=bangsa Yahudi) yang dalam Alkitab disebut sebagai bangsa yang keras kepala dan tegar tengkuk. Meski Israel adalah bangsa pilihan Tuhan, Dia tak sungkan-sungkan untuk memberikan hukuman kepada bangsa kesayanganNya kala mereka tak menaati perintahNya.

Jikalau hidupmu tetap bertentangan dengan Aku dan kamu tidak mau mendengarkan Aku, maka Aku akan makin menambah hukuman atasmu sampai tujuh kali lipat setimpal dengan dosamu – [Imamat 26:21]

Bingung? Kita sederhanakan dengan melihat implementasinya lewat kehidupan sehari-hari. Seorang ayah yang baik dan sayang pada anaknya, pasti akan menegur dan memberikan ganjaran bila anaknya nakal dan tak mentaati apa yang dikatakan oleh orang tuanya. Dan sebagai orang tua, hendaklah menjadi teladan buat anak-anak, didik mereka menjadi anak yang takut akan Tuhan. Pepatah mengatakan buah apel jatuh takkan jauh dari pohonnya.

Pro dan kontra akan selalu ada, tudingan rasis pun akan terus bertebaran pada pilihan Henry yang tak biasa bagi mata publik. Tapi, semua kembali ke diri masing-masing dalam memandang dan memahami sesuatu. Sebagai penikmat sejarah saya pribadi tidak merasa terganggu, tak merasa takut akan dicuci otak HANYA karena duduk menikmati kudapan sore dikelilingi koleksi Henry yang menjadi bagian dekorasi Soldaten Kaffee.

Moral of the story adalah jangan menyimpan akar pahit dalam dirimu. Pun jaga tutur dan lakumu agar tak menumbuhkan akar pahit dalam hati orang-orang di sekelilingmu. Hidup adalah pilihan! Tuhan mengaruniakan kita akal budi untuk dipergunakan dengan baik. Tuhan juga mengingatkan, hormati dan tunduklah pada pemerintahmu. Mari bercermin pada sejarah, petiklah pelajaran berharga dari sana. Saleum [oli3ve].

Referensi:

• Ragam bacaan tentang Hitler yang bertebaran di internet: Perang Dunia II, Hitler Family dll.
• Catatan Harian Anne Frank
• Alkitab
• Film The Schindler’s List
• Catatan Rahasia Dokter Pribadi Hitler, David Irving (karena nggak pengen dikoleksi jadi boleh ‘nebeng baca di Gramedia ;))