Pk 20.30 samar terbaca dari posisi jarum jam yang melekat di pergelangan tangan kanan saat kendaraan yang kami tumpangi menepi di salah satu jalan kecil di Rembang, Jawa Tengah. Meski siang hari perut sudah diisi penuh di Semarang serta beragam cemilan sepanjang perjalanan Semarang – Rembang; yang namanya tuntutan dari bagian tengah tetap tak dapat ditahan. Dan … Rumah Makan Andri (RM Andri) menyalakan setitik asa akan terbebas dari kelaparan malam ini.

RM Andri menempati sebuah rumah tua yang disulap menjadi kedai makan oleh keluarga yang tinggal di sana. Ornamen-ornamen masa lampau yang masih melekat di sebagian besar bagian rumah lebih menggoda ketimbang memesam makanan sebelum tempat itu tutup. Usai mengantri ke kamar kecil, cekrak cekrek pun terdengar. Kesempatan langka bagi penikmat bangunan heritage untuk mengabadikan apa yang terlihat lewat sebuah jepretan kamera.
Rembang jelang tengah malam dengan percikan gerimis sudah sepi tapi di RM Andri masih ada satu keluarga yang datang setelah rombongan kami duduk menanti pesanan makanan. Kami memilih mengelilingi meja panjang di bagian tengah rumah hmm .. mungkin lebih tepat teras belakang yang telah disulap menjadi ruang makan.




RM Andri
Jl Dampo Awang 6B, Rembang
Telp 0295-691268
Akhirnya, malam itu dua piring Nasi Goreng Babi, seporsi Ayam Kecap dan Sayur Cap Jay Sapi (kalo tak salah) diserbu tanpa ampun untuk menuntaskan rasa lapar. Usai makan malam, badan pun terpulaskan hingga jelang fajar, saleum [oli3ve].
sayangnya aku gak bisa makan …
dihirup aromanya juga nggak boleh ya 😉
diliatin aja deh 0:)
Itu emang terkenal di sana, kak? Atau kebetulan melintas dan itulah satu-satunya rumah makan yg meyakinkan? 😀
salah satu yg rekomen dan yg masih buka malam itu
Kalorinya berapa kk, xixixixi…..
waaah nggak dihitung lagi, sing penting makan 🙂
Sepertinya enak mbak 😀
tp saya gak boleh makan babi 😀
diganti daging ayam aja mb hehe
Kaya enak mba, duku’ bai’nya. Berliuran liatnya.