Go to Escape but Never Escape!

Always do what you are afraid to do – [Ralp Waldo Emerson]

Hidup ini adalah lintasan petualangan. Setiap kita punya lintasannya masing-masing yang sudah ditentukan oleh Yang Kuasa sedari jiwa dan raga ditenun oleh kedua tanganNya. Artinya, hidup kita melekat pada Sang Pemberi Hidup; terikat pada satu tali pengikat yang kuat yang berfungsi untuk menuntun kaki melangkah namun tidak mengekang kebebasan kita dalam memilih kemana hendak berjalan.

Kadang di tengah lintasan, bosan, capek dan sakit yang luar biasa menyerang sehingga ingin rasanya untuk menyerah dan berhenti terlebih kala melihat di depan masih saja ada aral yang melintang di lintasan yang akan dilalui. Tak sedikit yang mengambil langkah untuk berhenti, undur dari lintasannya tanpa terlebih dahulu mencoba. Pernah merasakan hal seperti ini?

Berhenti dan mundur, pilihan yang sangat kuat mendesak pikiran ketika diperhadapkan pada seutas tali kawat panjang yang terentang di antara dua punggung bukit dalam permainan flying Lemur; salah satu adventure game yang ditawarkan oleh Escape, Penang.

Sumpah! belum pernah main flying fox setinggi dan sejauh ini. Mulai ragu dengan keputusan karena terbujuk rayuan Ayu untuk ikut bergelantungan bak lemur. Bila sebelumnya masih asik bersenda gurau, begitu sampai di menara untuk meluncur; kaki mulai gemetaran, dada berdegup kencang. Oooo Maaaaaaak! Haruskah undur sebelum memulai pertandingan?

Tapi bagaimana caranya melepaskan diri dari ikatan ini? Tak seorang pun pemandu yang bisa dijadikan tempat untuk bertanya dan dimintai tolong. Lalu kalau harus melompat juga, amankah tali itu digelayuti hingga ke seberang? Sendirian di ketinggian menara yang hanya dikelilingi pepohonan dengan badan terikat membuat hati bertanya kenapa hyperpobhia mendadak menyerang? Angin bertiup kencang, pucuk-pucuk ranting pohon menari mengelus ujung tali. Satu pesan dari pemandu di bawah sebelum kaki melangkah tadi adalah, jangan meluncur ketika angin bertiup karena badan kamu bisa ditampar ranting pohon.

Ketika dua lelaki yang berada di belakang merapat ke menara dan bertanya kenapa belum melompat, maka angin pun dijadikan alasan untuk menenangkan diri.  Maju mundur hingga ujung tiang penyangga menghitung saat yang tepat untuk meluncur. Satu … dua … satu … dua … lompat … nggak … lompat … nggak … hingga,”I go now, wish me luck ya“

Sukses mendarat di seberang dengan sempurna meski kaki gemetar nggak karuan dan dentuman di dalam dada semakin tak berirama. Permainan belum usai, dari tempat mendarat kaki kembali digeret menaiki punggung bukit mengitari pohon besar menanti giliran untuk meluncur kembali ke seberang. Di tempat ini terjadi antrian panjang, seorang pemandu tampak mengatur lalu lintas peluncuran karena angin cukup kencang. Dia tak lama di sana, karena ada panggilan dari tempat lain yang membuatnya bergeser turun ke lembah sembari mengingatkan untuk memperhatikan gerakan ranting pohon sebelum meluncur. Jika rantingnya menyentuh ujung tali pertanda angin sedang kencang, tunggu sampai angin reda baru meluncur.

Berbeda dengan menara luncur pertama, di sini ujung menaranya agak landai jadi sebelum melompat perlu mengambil ancang-ancang dari jarak tertentu, berlari menuruni papan luncur ke ujung menara baru melompat. Lintasan kedua berakhir di basecamp jadi masing-masing peserta permainan harus menuntaskan satu putaran atau meluncur di dua utas tali berbeda jika ingin kembali ke titik awal keberangkatan. Di lintasan kedua ini baru deh merasa rileks karena menemukan trik untuk menikmati permainan. Ternyata, tangan tak perlu mencengkeram kuat pada tali karena itu akan membuat tangan dibebani dengan berat tubuh akibatnya malah capek. Biarkan tubuh menggantung sepenuhnya pada tali yang mengikatnya.

Setengah hari bermain di Escape di penghujung 2013 lalu, jiwa dan raga diajak berkontemplasi di ketingggian. Andai tak berani melawan keraguan untuk ikut bermain, perenungan tentang perjalanan hidup hanya cerita basi yang tak akan terjadi.

Life is a great adventure, don’t escape! Teruslah melangkah, di ujung sana ada tangan yang menanti, yang akan meraih tanganmu untuk melangkah bersama. Jangan patah semangat bila kau rasa tinggal sendiri di lintasan, karena ada masa dimana engkau kan bertemu kawan seperjalanan dan ada masa dimana Tuhan ijinkan kita untuk merenung sendiri. Tuhan tidak tinggal diam, Dia mengawasi langkahmu, menerangi jalanmu. Ketika engkau merasa sendiri, Dia ada di sana. Pegang  talimu, dengarkan petunjukNya, bangkit dan berjalanlah, jangan menyerah!

“Take the rope! Take the rope!” *bukkkkkkk* badan berhenti karena menampar belitan tali keranjang di menara pendaratan. Baru menjejak di basecamp, dikipasi oleh pemandu yang berjaga di sana untuk melanjutkan bermain di putaran berikutnya. Konon kata dia lebih asik dan nggak setinggi putaran pertama. Namanya godaan tak dapat ditolak, kaki kembali melangkah mengikuti seutas tali yang membelit di pinggang. Memang benar permainannya lebih seru, untuk menggapai menara luncur mesti berjalan di atas seutas tali dan sebalok kayu yang goyang kiri kanan saat dipijak. Jika takut ketinggian, jangan melihat ke bawah bila tak ingin jejeritan minta turun.

Escape
826 Jl Teluk Bahang,
11050 Penang

Tel. +604-8811-106
Fax. +604-8813-106

Jam operasional : pk 09.00 – 18.00
HTM (pembelian bisa dilakukan secara ONLINE):

• Future Kids ( anak di bawah 4 th ), FREE
• Junior Kids ( 4 – 12th), RM45
• Big Kids ( 13 – 60th ), RM60
• Super Kids ( usia di atas 60th), RM 45

Escape Adventure adalah sebuah taman bermain di Teluk Bahang, Penang yang mulai dibangun pada 2009 dan dibuka untuk publik 7 Nopember 2012. Escape menyediakan beragam permainan untuk menggocoh adrenalin yang patut dicoba diantaranya: Atan’s Leap, Monkey Bussiness, Gecko Tower, Tubby Racer, Foxy Burrow, Tot’s Trail, Zoom Bug, Go Ape, Flying Lemur, Jungle Swinger, Monkey School dan lain-lain. Setiap permainan mengutamakan keselamatan dan pengunjung yang hendak ikut bermain wajib mengikuti peraturan keselamatan yang telah ditentukan oleh pengelola. Salah satu contoh, pengunjung wajib mengenakan alas kaki tertutup (sepatu olah raga), jika TIDAK jangan berharap bisa bermain [oli3ve].