Perempuan Keumala, Beranjak dari Sebuah Mimpi


Dua tahun lalu ketika Perempuan Keumala hadir dalam genggaman dan tuntas dilahap hingga ujung kata terakhir; sepercik asa yang menggelembung di hati hanya ingin wujudkan mimpi berjumpa sang penulis dan berterima kasih untuk karya indahnya yang sangat menginspirasi.

Apakah mimpi itu menjelma jadi nyata? Yup, pertemuan yang terjadi tak sebatas pertemuan biasa, tak cukup kata untuk menjabarkan rasa. Kemarin kaki ini tak betah diajak berdiri dengan santai. Maunya bergerak ke sana kemari tak sanggup menopang badan yang turut bergetar karena grogi. Meski persiapan diyakini telah matang tetap berdebar saat mulai angkat bicara.

Tak terbayang sebelumnya percikan itu akan menjadi bara yang menyulut semangat untuk melangkah hingga di titik dimana kaki sekarang menjejak. Di 1st Gathering Perempuan Keumala kemarin yang digelar oleh Komunitas Perempuan Keumala di SereManis Sabang; hanya syukur yang bisa dipanjatkan atas tuntunanNya.

perempuan keumala 2
Gambar minjam dari mbak Giarti
perempuan keumala
Ada yang semangat banget nih

Ada bangga yang menyejukkan relung hati menyembul di antara debar rasa menahan gejolak jiwa. Dan kala rasa berpacu menggoncang sanubari, energi tersalurkan lewat pelukan hangat dari para sahabat yang hadir memberi semangat.

Bersama semesta, mimpi kecil itu menari-nari rayakan cerianya. Dari sekedar mimpi kecil mewujud menjadi temu bahagia. Dari obrolan ringan mengembang menjadi diskusi yang hangat. Dari penuturan Perempuan Keumala hingga berbagi jejak perjalanan, dari Aceh menyebar ke Maluku. Energi itu abadi, menuntun jiwa penuhi panggilannya.

perempuan keumala
Foto keluarga Komunitas Perempuan Keumala

IBU, kupenuhi panggilanmu tuk bangkit teruskan langkah, semoga senyummu mengembang di atas sana. Beristirahatlah dengan tenang, IBU. Ijinkan kami teruskan perjuangan, berbagi asa dan cinta kasih untuk Generasi Keumala … demi masa.

Terima kasih untuk teman-teman yang telah hadir berbagi energi, spirit, tawa, canda dan ceria pada acara 1st Gathering Perempuan Keumala. Pfiuuuuh, akhirnya bisa bernapas lega. Angan pun tak terbendung, kembali menari merajut asa tuk jelang jejak-jejak di depan sana, saleum [oli3ve].

13 thoughts on “Perempuan Keumala, Beranjak dari Sebuah Mimpi

  1. ishh..saya ketularan spiritnya,walau sebatas penikmat ajaa…kereeen kakaaa, so inspiring idolanya :*

    sstt…bilangin ibu EM yaa, saya naksir berat sama kainnya yg dipakai kmrn, look gorgeous 😉

    1. terima kasih kk, sudah khawatir bakal dirusuhi

      eh, itu kain Gayo … kalo mau harus ke Gayo sanaaaa!
      semua orang membicarakan kain itu sebubar dari SereManis koq wkwkwkw

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s