Lukut is far better than Selangor, in fact, it can be likened to a European district. It seems rather strange that such a situation can be found in the middle of the forest …. The palace of Raja Juma’at is built on a hilll and has a strong fort. – [Capt. MacPherson]
Laporan Captain Ronald MacPherson yang dibaca selintas di salah satu sudut Muzium Lukut ini sedikit mencerahkan otak yang berputar mencari jawaban tanya yang dihembuskan Acen,”Kenapa disebut Kota dan Muzium Lukut ya?” saat berpanas ria meniti tangga menuju komplek Kota dan Muzium Lukut, Negeri Sembilan. Ternyata di tempat yang kami jejak ini dulunya adalah sebuah kota yang indah di tengah belantara.


MacPherson, Residen Inggris di Malaka pada 1858 – 1860 adalah sahabat Raja Juma’at bin Raja Jaafar yang telah membuat Lukut berjaya dan menjadi pusat perdagangan pada masa pemerintahannya. Raja Juma’at seorang Bugis putra Raja Riau datang ke Lukut pada 1846 untuk mengelola tambang timah milik ayahnya. Usaha tambang timah di Lukut mulai dirintis oleh Raja Busu pemimpin Lukut pada 1815. Sebagian besar pekerja tambang pada masa itu adalah orang-orang Cina Malaka.
Pada 1834 Raja Busu mengambil tindakan yang berakibat fatal ketika memberlakukan pajak sebesar 10% terhadap semua hasil timah yang diekspor dari Lukut. Hal ini membuat para penambang Cina lokal dan investor mereka dari Malaka marah. Satu malam di bulan September 1834, sekelompok orang Cina menyerang dan membakar istana yang berujung pada terbunuhnya Raja Busu. Kekacauan menjalar ke perkampungan di sekitar Lukut yang ikut dijarah dan mengakibatkan banyak penduduk terbunuh. Sepeninggal Raja Busu, Raja Juma’at terpilih untuk memimpin kota Lukut.


Kota Lukut berada di atas Bukit Gajah Mati, menghadap ke Sungai Lukut dan Selat Malaka; salah satu destinasi wisata di Port Dickson, Negeri Sembilan yang dikunjungi peserta Malaysia Tourism Hunt 2013 (MTH2013) sebelum Muzium Tentera Darat. Di Lukut inilah historical hunt pertama dilakukan peserta MTH2013 sambil bersesak-sesak di dalam musium yang lantainya dilapisi karpet sehingga pengunjung diwajibkan untuk melepas kasut sebelum melangkah ke dalam ruang musium.

Kota dan Muzium Lukut
Lot 730 Kota Lukut
71010 Port Dickson
Negeri Sembilan Darul Khusus
Jam operasional : Setiap hari pk 09.00 – 18.00 (tutup pada Lebaran Pertama dan Idul Adha)
HTM : Gratis
Raja Juma’at meninggal pada 1864 dan dimakamkan di puncak Bukit Gajah Mati. Kejayaan Lukut meredup setelah kepemimpinan dipegang oleh Raja Bot bin Raja Jumaat, putra Raja Juma’at. Sisa-sisa kejayaan Lukut berikut kisah sejarahnya dapat kita jumpai di Muzium Lukut, Port Dickson, Negeri Sembilan.
Satu hari nanti bila berkesempatan untuk menjejak kembali di Lukut, satu tekad bulat telah disematkan di hati; akan menyusuri setiap sudutnya dan meniti anak tangga hingga ke puncak Bukit Gajah Mati. Salam sejarah [oli3ve]
dari smp dan sma ga suka sejarah krn guru2nya yg aneh… gara2 baca n nulis blog jadi suka…. kalo jalan jadi ngulik apa ya dulu terjadi di tempat ini… terus cari2 literaturnya… seandainya dulu sekolah belajar sejarah seindah ini, ga bakal nilai sejarah gue jeblok #curhat
toss kk Danan,
aku cuma suka sama guru sejarah waktu SMP yg bisa memvisualisasikan kisah yang dituturkan di depan kelas; yang lainnya hanya sebatas mendalami buku pegangan aja
Mbak Olip emang pandai bercerita… Suka setiap artikel sejarah yang jadi asik dibaca en nggak bikin ngantuk hehe… Menunggu lanjutan ceritanya selama MTH 🙂
bisaaaaaa aja mujinya
btw thank u ya 😉
Iya nih… kalau baca ulasan sejarah dari blog Kak Olive menjadi lebih seru dan membuat tertarik. 😀
du du duuuuuu *nyari koin di kantong* hahaha
btw harusnya malam itu aku ikut kamu ke tempatnya Hang Jebat ya Citra
Dan Kak Olive ga ngajak aku ke St. Paul. Curang. 😦
eh aku lari ke atas St Paul Hill pas di tengah² orang sibuk amazing race sampai diomelin si Kiki,”Olyvia! what are u doinglah?” hahahaha
HUahahahahaha….kirain ketika udah selesai. Padahal kan masih ada waktu ya waktu minum-minum cendol itu buat ngacir sebentar. *sigh*
iya, tapi kalo aku dah capek dan sudah basah kuyup jadi hanya mutar sebentar di sekitar tukang cendol aja 😉
beruntung juga karena selama games kameraku yang digunakan grup jadi dokumentasinya ada hehehe
Lukut Imut 😀
maksudnya????
Lukut yang Imut, kan kotanya kecil… imut gitu kesannya 😀 *maksa
titip jejak dulu ya, say. nanti balik baca
masih belum lengkap ceritanya. menunggu dirimu balik lagi kesana ya, amiin
heheheh … amiiiiin