Kemarin siang menghadiri penguburan almarhum ibunda seorang rekan kantor yang dipanggil pulang ke hadiratNya di Tanah Kusir. Umur rahasia ilahi, manusia mau berusaha sampai terbongkok-bongkok jika yang punya bilang sudah waktunya tak ada yang bisa membantah. Walau sudah berkali-kali menghadiri acara seperti ini, tapi baru kemarin melihat dari dekat penguburan secara muslim.
Diawali dari rasa penasaran dengan bola-bola tanah yang tergeletak di pinggir lubang kubur, akhirnya memberanikan diri untuk mendekat melihat prosesi dari awal hingga selesai. Dari penjelasan seorang teman bola-bola tanah nantinya digunakan sebagai “bantal” jenasah saat dibaringkan di liang lahat.Setelah liang lahat siap, jenasah diturunkan dan muka harus mencium tanah (begitu pesan bapak-bapak yang jadi mandor di pinggir lubang). Jenasah yang telah dibaringkan dengan rapi di tempat peristirahan terakhirnya selanjutnya didoakan di dalam liang kubur.
Sebelum ditutup dengan tanah, untuk menjaga jenasah tidak langsung terkena tanah terlebih dahulu diberi sekat dari papan dan keluarga berkesempatan untuk menabur bunga. Hal ini dikarenakan seorang muslim ketika dikuburkan tidak ditempatkan di dalam peti mati seperti orang Kristen.
Penguburan selesai, keluarga kembali diberi kesempatan untuk tabur bunga dan memanjatkan doa untuk almarhumah semoga beristirahat dengan tenang serta dilapangkan jalannya menuju Surga. Semoga keluarga yang ditinggal tetap diberi ketabahan dan kekuatan untuk menjalani kehidupan selanjutnya.
Jakarta, 9 April 2011
Pemakaman Ibu Susintha @Tanah Kusir
kehidupan dan kematian itu batasnya tipis sekali. jadi harus siap setiap saat dipanggil-NYA
kehidupan dan kematian itu batasnya tipis sekali. jadi harus siap setiap saat dipanggil-NYA