Plesiran Tempo Doeloe : Batavia in 19th Century


Sekian lama gak ada acara PTD, kangen juga untuk ngumpul dengan para penikmat plesiran sambil belajar sejarah dan poto – poto. PTD (= Plesiran Tempo Doeloe) kali ini yg oleh Deedee diistilahkan sebagai PTD Sport Jantung dikarenakan persiapannya sangat mefet karena awalnya hanya rencana Pintong (= Pindah Tongkrongan) bareng Pak Scott truzz-nya seminggu menjelang hari “H” waktu tanya boss Adep di Batmalming belum dipastikan kapan tepatnya acara ini digelar.

sahabat museum
@Sunda Kelapa

Udah gitu, yg tadinya target peserta hanya 40 orang saja sesuai kapasitas 1 (satu) otobis si Burung Biru Besar mendadak menjadi 160 orang. Masih gak percaya dengan membludaknya peserta, pas hari “H” (Minggu, 14 Januari 2007) nyampe di ParkiT Senayan terkagum² melihat 6 (enam) ekor Burung Biru Besar berderet di belakang hotel Sultan.

Acara digelar dengan membuka warung registrasi yg kali ini ditangani oleh Mbak Keke & Mbak Reno (kalo gak salah denger) dari Duo Macan (ehhh …nih istilah kemarin dikeluarin sapa ya ?). Berhubung pesertanya banyak, Deedee cs yg tadinya dah horee² bebas tugas mau gak mau turun tangan lagi. Setelah semua selesai, breafing lalu naik bis masing² dan memulai perjalanan menuju Sunda Kelapa.

scott merrilees
Scott Merrilees @Fatahillah

PTD yg disebut juga PTD All Stars karena didampingi nara sumber yg berkompeten di bidangnya yaitu : Scott Merrillees, Alwi Shahab, Max de Bruijn dan Lilik Suratminto.

Tempat yg dikunjungi :
ParkiT Senayan
Pelabuhan Sunda Kelapa
Masjid Jami’ Annawier
Gereja Sion
Museum Fatahila
Museum Bank Mandiri
Museum Taman Prasasti

sahabat museum
Sarwono Kusumaatmadja, salah satu peserta PTD yang datang bareng keluarga
sahabat museum
@Museum Taman Prasasti

Terima kasih buat BatJuragan, BatSpeaker, BatPanitia, Batmusers dan semuanya … dengan ongkos yg direken pantes, semoga pihak tipi swasta yg bilang ongkosnya terlalu mahal bisa melihat beberapa keuntungan ikut nih programa. Diantaranya kita bisa menikmati kegumbiraan bersama kawan²,indahnya berwisata sejarah dalam otobis AC, gak pusing² urus ijin masuk museum, gak pusing² kena todong bayar retribusi pemotretan yg tadinya gak jelas (sekarang aturannya dah ada lhooo), bahkan ada yg bisa ketemu kawan lama di acara kemarin [oli3ve].

Advertisement

22 thoughts on “Plesiran Tempo Doeloe : Batavia in 19th Century

  1. eitzzz …kena pajak tuh 😉
    btw, ini bukan mas bondan yg di bango khan he ..he..ma'nyuuuuzzz
    ajakin aza tuh teman²nya join acara batmus, dijamin gak bakalan nyesel malah pengen dan pengen ikutan lagi (gw dah buktiin koq)

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s