Kamis 25 Mei 2006 pk. 05.30 mulai nyiapin perlengkapan yang akan dibawa, ini hari yg sudah ditunggu² dua minggu terakhir karena hari ini adalah hari keberangkatan ke Pangandaran. Ya, hari ini saya akan bergabung dengan Odyssey club menghabiskan liburan 3 hari di Pangandaran dan sekitarnya. Setelah mandi, duduk di atas besi pembatas kamar dengan atap rumah menghabiskan sarapan sereal sambil nonton tivi.
“Dirimu blom berangkat Liv?” tanya Lisa tetangga sebelah kamar yg baru bangun tidur.
“Blom, loe kapan berangkat ke Aceh Lis?”
“Jumat, emang berangkat jam berapa?”
“Ngumpulnya sih pk.06.30, tapi dari sini ke Al-Azhar khan deket.”
Habis sarapan, final check tetek bengek yang akan dibawah : ransel biru berisi digicam, hp, dompet, sunglasses, handuk kecil, bandana, topi, tempat minum (yg lupa diisi air dan baru nyadar sesampai di Sumedang :p), plus traveling bag yg juga berwarna biru berisi baju ganti, perlengkapan mandi plus tripod.
Ok, semua sudah beres pk. 06.30 keluar rumah dan manggil tukang ojek buat nganterin ke halte busway. Sampai di Al-Azhar koq sepi,ya ? Katanya pada ngumpul di parkiran motor, tapi sebelah mana ? Biar gak salah, ‘ngontak hp Helza menanyakan posisi yg jelas. Ternyata mesti mutar ke belakang, dan benar aza .. sampai di tempat parkir sudah banyak yg ngumpul. Panitia kemudian memperkenalkan diri, absent peserta dan pembagian buku kecil yang berisi panduan lokasi² mana aza yg akan dikunjungi serta pembagian mobil berdasarkan kelompok. Saat menuju bis, bertemu dengan Yanthi Batmus dan ibunya yg dikalangan peserta dipanggil Yanthi’s Mom; o,ya … kita berangkat dengan 3 mobil Elf yg disewa oleh panitia. Di bis saya duduk bersebelahan dengan Ria, di bangku paling depan ada Mas AMGD, deretan kedua ada Irma, Intan dan Arie, Endah duduk di bangku terpisah disamping Ria, di belakang kita ada Feni, Lina dan Ibeth, terus deretan bangku paling belakang diisi oleh Diyas, Fanni dan Yana. Pk. 07.30 mobil perlahan meninggalkan pelataran parkir Al-Azhar menyusuri jalan Sudirman – Gatot Subroto – toll dalam kota – toll Jababeka – toll Cipularang – toll Padaleunyi dan keluar di pintu toll Cileunyi pk. 10.15.
Karena banyak yg mulai request kamar kecil, diputuskan untuk mencari pom bensin terdekat yg toiletnya cukup bersih. Bener aza ..begitu mobil berhenti, antrian panjang terjadi karena pesertanya mostly cewek² maka sebagian pada antri di depan toilet cowok he …he.. Selesai dengan urusan belakang, perjalanan kembali dilanjutkan dengan sasaran warung tahu Sumedang yg banyak terdapat di pinggir jalan. Sepertinya semua pada lapar mata dan memborong tahu, melihat yg lain sudah pada beli saya sih duduk santai aza di mobil menunggu tahu digelar (gratisan banget yak :p). Setelah borong tahu, kita melanjutkan perjalanan dengan melalaui jalan yg mulai berkelok – kelok.
Untuk menghindari kepala puyeng, saya mengambil ancang – ancang dan atur posisi untuk kembali memejamkan mata tanpa merasa terganggu dengan celotehan Ibeth yang mulai kepanasan karena AC mobil kita memang rada gak beres, begitu juga dengan tape-nya yg bermasalah sehingga gak bisa dengerin musik dengan bener. Saya ternyata tertidur dengan lelap dan baru terbangun saat sampai di salah satu rumah makan di daerah Ciawi untuk istirahat makan siang. Habis makan siang, ada yg kalap dan mulai belanja oleh² padahal bisa aza khan di beli saat kembali nanti, Ibeth memborong 2 set angklung seharga 20ribu perak. Sebelum melanjutkan perjalanan, teman² di mobil biru pada berharap bisa duduk di mobil coklat saat pulang nanti karena interior mobilnya lebih bagus : kursinya reclining seat dan lebih lega, udah gitu AC-nya juga lebih dingin.
Kira² nanti kita jadi gak ya di bagi ulang sehingga bisa bertukar tempat ? Ini jadi pembicaraan hangat di mobil, tapi ada yg berubah di mobil kita ..horeee musiknya sudah bisa terdengar ke belakang walaupun sepanjang perjalanan yg diputar Kla Project dengan Yogyakartanya soalnya pada gak bawa kaset, itu juga minjam kaset dari mobil sebelah. Pk. 15.00 kita sampai di Cagar Budaya Karangkamulyan yang terletak di pinggir jalan raya Banjar – Ciamis Kec. Cijeungjing ±16km dari Ciamis.
Begitu mobil diparkir, karena kepanasan dan haus penumpang mobil tiga dengan kompaknya langsung duduk manis di salah satu warung dan memesan es kelapa muda sementara teman² yg lain entah pada jalan kemana. Eh, gak tahunya di lokasi itu ada situs budaya, karena ini out of the agenda maka kita gak tahu. Setelah mengusir rasa dahaga, kita menyusul rombongan pertama dan berjalan meyusuri kawasan wisata yang teduh karena dikelilingi oleh pepohonan yang rindang dan hutan bambu. Jangan kaget, begitu memasuki gerbang kita akan disambut oleh rombongan kera yang bikin penasaran karena setiap kali dibidik dengan kamera hasilnya kalo gak blur pasti gelap. Di tempat ini terdapat sisa² peninggalan kerajaan Galuh Pusaka dengan legenda Ciung Wanara salah seorang putera Sanghyang Permadikusumah.
Karena ketinggalan rombongan, kita sampai berputar² di satu tempat dengan perasaan was – was sampai akhirnya kita disamperin oleh bang Napi. Puas berkeliling, kita kembali nongkrong di warung menikmati es kelapa muda dan beberapa cemilan yg tersedia. Fanni mengeluarkan bekal siomay yg kita habisin beramai – ramai.Sambil beristirahat, kita ngebahas mengenai tempat yg tadi kita kunjungi … Ria yang tidak terlalu berminat mengujungi museum bilang bahwa tempat tadi biasa aza tapi bagi saya yg memang hobby berkunjung ke tempat² yg eksotik, tempatnya sangat bagus didukung dengan alam sekitar yg cukup terawat sehingga kawasan tersebut sangat bersih.
Matahari mulai tenggelam saat kita memasuki kota Ciamis, pk. 18.30 kita sampai di kawasan wisata pantai Pangandaran dan langsung menuju penginapan. Sebelumnya sih pake acara salah alamat, setelah di cek ternyata penginapan kita adanya masih satu gang dari tempat pertama. “Kayak kost – kost’an ya”,celetuk seorang teman dan memang sebagian besar dari kita adalah anak kost. Kita bebas memilih kamar yg penting satu kamar diisi oleh empat orang. Saya berjalan ke arah pojok dan memilih kamar paling ujung, setelah menaruh tas di kamar saya keluar lagi untuk mencari teman yg mau sekamar. Di depan saya nawarin Ria yg lagi nyari² kamar kosong, terus ada Intan dan Arien yg akhirnya join juga.
Saat ‘ngobrol di kamar, ketahuan kalo Intan ternyata suka ikutan acara batmus juga walau ikut ptd dalam kota aza. Saya kaget, karena dia tahu nama lengkap saya ..wahhh Intan ternyata peme
rhati milis batmus sampai hafal nama saya yg katanya beredar di milis (ha ..ha.. bisa numpang nge’top nih sama bos Adep).
Selesai mandi, saya keluar kamar duluan mencari teman² untuk makan malam tapi ternyata ada sebagian yg sudah jalan duluan ke arah pantai dan sudah memesan makanan sendiri padahal khan lebih seru kalo kita bisa makan bareng². Akhirnya kelompok terakhir bareng : Intan – Arien – Bang Napi – Yana – Henry Procon – Mas AMGD – Helza – Diyas – Halimah – Jenny – Rani kita duduk mengelilingi meja panjang menunggu pesanan dengan kelaparan. Alhasil saat makanan datang : bawal goreng, udang goreng tepung, cumi asam manis, cumi saus padang plus cah kangkung langsung diserbu dan habis dalam sekejap. Kenyang banget lho, lagi pula saya emang paling doyan dengan makanan yg berbau ikan jadinya pake acara nambah he..he..
Selesai makan, kita gak bisa langsung pulang ke penginapan karena hujan turun cukup deras. Dalam hati mulai khawatir, kira² besok bisa melihat sunrise gak ya ? Sambil nunggu bis menjemput, saya ‘ngobrol dengan Diyas .. saya penasaran kayaknya pernah ketemu tapi entah dimana. Ternyata dia juga sama, merasa pernah kenal, begitu tahu saya dari Toraja dia ngusulin untuk bikin acara jalan² ke sana bareng teman², hayuuukkkk !
Balik ke penginapan, hal terpenting yang dilakukan adalah merebahkan badan di atas kasur sambil berdoa besok pagi cuaca cukup cerah agar kita bisa menikmati sunrise. Sebelum tidur, Mas AMGD wanti² yg mau lihat sunrise besok ngumpul pk. 05.30. So..it’s better to take a rest.
bersambung ke Day 02 – Romantisme Pangandaran (klik aza lagii)